"Aku tahu kamu berniat menyembuhkan lukamu sendiri. Tapi kedepannya jangan seperti itu ya, biar aku bantu sembuhkan luka di hati kamu," ucap Arya serius sambil menatap mata Karin.
Sedangkan Karin hanya bisa mematung sambil balas menatap Arya. Apakah ia tidak salah dengar tadi?
"Maksud Abang?" tanya Karin untuk memperjelas.
Tapi belum sempat Arya menjawab, mereka sudah dikejutkan dengan mobil sepupu Karin yang masuk ke halaman rumah. Dengan cepat, Karin melepaskan tangannya yang digenggam oleh Arya. Ia lalu membalikkan badan dan tersenyum menyapa sepupunya yang baru datang.
"Yuk Rin masuk, aku bawa durian. Sama Arya juga," ujar sepupu Karin sambil menunjukkan buah durian di tangannya.
"Iya, sebentar lagi aku masuk." Sahut Karin.
Berusaha menetralkan detak jantungnya, Karin akhirnya memberanikan diri menatap Arya.
"Ayo kita masuk," ujar Karin lalu berlari masuk ke dalam rumah, meninggalkan Arya sendirian di kursi taman.
Arya hanya tersenyum melihat Karin, ia tahu gadis itu sedang malu sekarang dan berusaha menghindarinya. Padahal Arya belum sempat menjawab pertanyaannya tadi. Baiklah, ia akan memberi waktu untuk Karin karena sekarang waktunya memang tidak tepat.
***
Saat sudah sore, semua saudara Karin sudah pulang. Hanya tinggal Sheila dan Arya yang pulang paling terakhir. Karin mengantarkan Arya sampai ke mobilnya, ia menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuh untuk menyembunyikan rasa gugupnya.
"Makasih ya Bang udah datang," ujar Karin berusaha terlihat biasa saja sambil menyunggingkan senyum tipisnya.
"Abang yang harusnya makasih karena udah disuguhi makanan enak hari ini, sampai dibawain kayak gini." Arya menunjukkan paper bag berisi makanan yang Novi bawakan untuknya.
Karin hanya menganggukkan wajahnya meskipun sedikit heran karena Arya memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Abang. Biasanya pria itu memakai aku-kamu kepadanya.
"Abang mau minta nomormu dari kemarin-kemarin lupa, ini." Arya memberikan ponselnya kearah Karin. Sebenarnya Arya sudah diberi nomor Karin oleh Novi, tapi ia lebih senang jika mendapatkannya langsung dari Karin seperti ini.
Karin mengambil ponsel Arya dan mengetikkan nomornya disana.
"Abang coba telepon ya." Arya mencoba menghubungi nomor Karin, tidak lama terdengar suara ponsel Karin berbunyi.
Karin memperlihatkan layar ponselnya kepada Arya, setelahnya ia segera menyimpan nomor pria itu dengan nama 'Abang Arya'.
"Udah," ujar Karin setelah selesai menyimpan nomor Arya.
"Kamu besok sibuk?" tanya Arya.
Karin berpikir sejenak, sepertinya ia tidak ada urusan apapun di kampus, "Enggak sih," sahut Karin.
"Besok mau keluar?"
"Kemana?" tanya Karin.
"Ehm..." Arya terlihat berpikir, "Kamu mungkin ada ide atau kalau nggak nanti aku cari tahu tempatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Found You
Roman d'amourIseng dijodohkan berakhir ke pelaminan? Itulah kisah lucu yang harus dialami oleh Karin, dimana kehadirannya dalam salah satu acara keluarga seperti datang untuk menjemput jodohnya. Disana Karin dikenalkan dengan seorang laki-laki bernama Arya. Kar...