Part 5

3.4K 144 2
                                    

Arya akhirnya berdiri dan mengikuti Karin masuk ke dalam rumah, tanpa ia duga ternyata hal itu membuat heboh seluruh keluarga Karin di dalam sana.

"Nah kan, kalian berdua kelihatan cocok banget," ujar Irma saat melihat Karin dan Arya masuk ke dalam rumah secara bersamaan.

"Tante apaan sih," sahut Karin yang mulai malas karena acara perjodohan ini belum selesai juga rupanya.

"Sini sebentar deh."

Irma menarik tangan Karin dan Arya lalu mendudukkan mereka di tengah-tengah ruangan.

"Aduh Tante, ini apaan lagi sih." Keluh Karin, tapi tak urung ia hanya bisa mengikutinya dengan pasrah karena tarikan Irma cukup kuat juga rupanya.

"Tuh kan kalian berdua cocok banget, udah nggak perlu nunggu lama lagi. Langsung lamaran aja kalian," ujar Irma lagi saat melihat Karin dan Arya benar-benar cocok ketika duduk berdampingan.

"Wah iya Rin, kalian berdua kelihatan serasi banget," sepupu Karin yang lain ikut menimpali.

"Tante ini, sukanya jodoh-jodohin orang mulu." Karin segera berdiri sambil menyindir Tante Irma.

"Kalian semua tahu kan kalau tante udah jodohin dua orang, dan dua-duanya berakhir ke pelaminan. Siapa tahu Karin sama Arya jadi yang ketiga nanti, bener nggak?" tanya Irma meminta persetujuan yang lain.

Hal itu semakin memancing antusias keluarga Karin yang lain, tak terkecuali orang tuanya beserta Om Hendra dan Tante Ratih. Semua tampak bahagia sekarang kecuali Karin dan Arya yang terlihat sama-sama tersiksa.

"Enggak." Teriak Karin menolak mentah-mentah perjodohan ini.

"Jangan gitu Rin, awas nanti kepincut sama Arya."

"Iya, yang awalnya nggak suka bisa jadi cinta loh. Jangan buru-buru nolak dulu."

Karena sudah tidak tahan, Karin akhirnya mendekat kearah Andi dan menyembunyikan wajahnya di dada sang Papa. Hal itu memancing gelak tawa dari yang lain, mereka semua tampak puas karena berhasil menggoda Karin dan masih berusahan menjodoh-jodohkan Karin dengan Arya. Sedangkan Karin hanya bisa pasrah, entah sampai kapan ia akan dikerjai seperti ini. Ia jadi menyesal datang ke acara aqiqahan Ravi, karena acara ini seperti acara pembullyan untuknya.

***

Karin menyandarkan kepalanya dengan nyaman di sandaran mobil, akhirnya ia bisa pulang dari acara sepupunya yang bak neraka baginya. Tapi selama di perjalanan pulang kedua orang tuanya tidak berhenti bercerita mengenai keluarga Om Hendra, sampai kuping Karin terasa sedikit panas karena mendengar nama itu disebut berulang kali. Ia jadi heran, sedekat apa keluarganya dengan keluarga Om Hendra dulu sampai-sampai membuat kedua orang tuanya begitu bahagia saat bertemu kembali.

Saat mobil Papanya memasuki halamam rumah, Karin menjadi semakin lega. Tanpa berlama-lama, ia segera turun dan masuk ke dalam rumah.

Begitu sampai di dalam, Karin segera membuka kulkas dan meminum air dingin sampai tenggorokannya terasa lega. Setelah itu Karin mulai mengambil beberapa camilan dan minuman yang lain. Yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah mengunci diri di kamar dan larut dalam series yang ia lihat. Tenaganya hari ini benar-benar terkuras habis, dengan cara itulah Karin bisa men-charge kembali energinya agar kembali penuh.

"Karin tunggu," cegah Novi saat Karin akan naik menuju kamarnya.

Dengan terpaksa, Karin yang masih berada di ujung tangga membalikkan badan untuk menatap Mamanya.

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang