Karin melepaskan pelukannya dari Arya setelah tangisnya sudah reda, ia benar-benar tidak sadar sudah memeluk pria itu cukup lama. Karin juga merasa bersalah setelah melihat baju Arya basah akibat air matanya.
"Maaf," ujar Karin sambil menunjuk baju Arya.
Arya ikut melihat bajunya dan ia sama sekali tidak masalah dengan hal itu.
"Ini bukan masalah besar Rin, kamu gapapa?" Arya lebih khawatir melihat keadaan Karin sekarang.
"Aku gapapa kok." Karin memaksakan seulas senyumnya.
"Beneran?" tanya Arya sekali lagi untuk memastikan.
"Iya." Karin menganggukkan wajahnya berusaha meyakinkan Arya.
Arya sebenarnya tidak mempercayai ucapan Karin, tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak selain mengiyakan saja untuk saat ini.
"Jangan pernah sungkan untuk cerita sama aku kalau kamu sedang ada masalah," ujar Arya sungguh-sungguh.
Karin tertawa pelan, "Kenapa aku harus cerita sama kamu?"
Arya juga bingung, ia hanya tidak ingin melihat Karin menangis seperti sekarang.
"Siapa tahu aku bisa membantumu nanti," sahut Arya asal.
"Okay, aku akan cerita kalau aku mau," jawab Karin akhirnya.
Karin memperhatikan penampilannya dari kamera ponsel, matanya sudah kelihatan sembab dengan hidung yang memerah.
"Aku kelihatan habis nangis nggak?" tanya Karin sambil menatap Arya.
"Kelihatan," jujur Arya karena Karin memang terlihat seperti baru menangis.
Karin menghembuskan napas pelan, biasanya ia akan memoles wajahnya dengan bedak untuk menutupi wajah sembabnya. Tapi sayang kini tasnya ada di dalam dan ia tidak mungkin meminta tolong kepada Arya. Bisa-bisa orang tuanya curiga nanti.
"Kita disini aja dulu, sambil kamu menenangkan diri."
Karin menuruti ucapan Arya, ia berusaha terlihat biasa saja agar orang tuanya tidak tahu jika ia baru saja menangis.
"Yuk masuk." Setelah merasa cukup tenang, Karin akhirnya mengajak Arya masuk.
"Beneran udah gapapa?"
"Iya, kamu bisa lihat aku baik-baik saja." Karin berdiri agar Arya bisa melihat sepenuhnya jika ia baik-baik saja.
Arya menghela napas pelan, Karin memang terlihat jauh lebih baik dari pada tadi.
"Okay, ayo kita masuk."
Arya ikut berdiri dan segera masuk ke dalam rumah, Karin hanya mengekori di belakangnya sambil berusaha menampilkan wajah cerianya.
Tidak lama setelah Karin dan Arya masuk, Andi berpamitan pulang karena keluarganya sudah cukup lama main dirumah Hendra.
Karin akhirnya bisa bernapas lega, ia tidak perlu berlama-lama lagi menampilkan senyum palsunya. Begitu sampai rumah tanpa banyak kata Karin langsung naik ke kamarnya. Ia sudah tidak sabar bergelung di kasur nyamannya sambil meneruskan tangisnya yang sepertinya akan kembali pecah.
Sedangkan Novi hanya bisa menatap Karin yang sudah mulai menghilang di ujung tangga dengan khawatir.
"Pa." Bisik Novi kearah Andi yang sedang minum.
"Hmm?" tanya Andi.
"Papa tahu nggak sih Karin tadi habis nangis," ujar Novi.
"Kapan?" Andi seketika melihat kearah tangga tapi sayang Karin sudah tidak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Found You
RomanceIseng dijodohkan berakhir ke pelaminan? Itulah kisah lucu yang harus dialami oleh Karin, dimana kehadirannya dalam salah satu acara keluarga seperti datang untuk menjemput jodohnya. Disana Karin dikenalkan dengan seorang laki-laki bernama Arya. Kar...