Karin sudah menyelesaikan makannya, kini ia sedang bersantai bersama saudaranya yang lain. Di pangkuannya ada Airin yang merupakan salah satu anak sepupunya. Karin hanya memperhatikan Airin yang jarinya sangat lincah memainkan ponsel milik orang tuanya.
Zaman Karin kecil dulu, mungkin ia masih bermain masak-masakan saat seusia Airin. Tapi perkembangan zaman sudah berbeda, anak-anak sekarang lebih menyukai bermain gadget dari pada permainan tradisional lainnya.
Karin melirik orang tuanya yang masih sibuk berbicara dengan Om Hendra. Sebenarnya Karin disuruh bergabung tadi. Tapi ia menolaknya, lantaran Karin masih merasa asing dengan keluarga Om Hendra meskipun dulunya mereka cukup dekat.
Karin yang awalnya tidak begitu peduli dengan pembicaraan orang tuanya, menjadi ikut mendengarkan karena Tante Irma tiba-tiba bertanya kepada Arya.
"Arya sudah punya pacar belum?" tanya Tante Irma yang merupakan adik Mamanya.
"Belum, tolong bantu kenalkan Arya dong." Sahut Ratih.
"Siapa yaa, belum ada yang aku kenal belakangan ini." Irma tampak berpikir, hingga sebuah ide terlintas di benaknya, "Oh ada satu anak yang aku kenal."
"Iya gapapa, kenalin aja ke Arya," sahut Ratih.
"Ya cuma anak ini yang aku kenal sekarang."
Karin membelakakkan matanya saat Irma menunjuk dirinya. Semua mata langsung beralih menatapnya hingga membuat Karin salah tingkah.
"Oh iya sama Karin aja."
"Bener, sama Karin aja."
Sahut sepupu Karin yang lain ikut menjodoh-jodohkan Karin dengan Arya.
"Tante ih." Karin menggelengkan kepalanya menatap Irma. Padahal tantenya tahu kalau ia memiliki pacar, tapi ia malah dijodoh-jodohkan dengan Arya.
"Kan semakin bagus kalau kalian berdua menjadi besan, udah kenal dari lama juga kan?" Irma semakin semangat menjodoh-jodohkan Karin dengan Arya.
"Kalau aku senang-senang saja bisa besanan sama Andi," jawab Hendra.
"Tuh, gimana Arya mau nggak?"
Arya hanya tersenyum menanggapinya, ia juga sama bingungnya dengan Karin harus menjawab apa.
Karena sudah tidak tahan, Karin akhirnya mengajak Airin untuk keluar.
"Airin keluar yuk kita main didepan." Bisik Karin.
"Mau kemana aunty?" tanya Airin.
"Kita main di depan aja ya, sambil nunggu tukang es krim lewat," bujuk Karin.
"Iya, ayo." Airin berdiri dan menarik tangan Karin untuk keluar rumah.
Sambil sedikit menunduk, Karin mengikuti Airin berjalan keluar.
"Eh mau kemana kamu?" Cegah Irma saat Karin mau melewatinya.
"Itu tante, Airin minta ditemenin keluar," jawab Karin.
"Alesan aja," cibir Irma tapi tak urung membiarkan Karin pergi.
Karin akhirnya bisa bernapas lega karena bisa terbebas dari situasi yang tidak mengenakkan tadi. Ia tidak habis pikir dengan seluruh keluarganya yang mendukung perjodohan gilanya dengan Arya. Padahal mereka semua tahu jika Karin memiliki pacar.
Ini semua terjadi karena Sandi tidak bisa datang hari ini. Sepertinya Karin akan mengamuk kepada pria itu untuk melampiaskan semua kekesalan yang ia pendam sejak tadi.
***
"Aunty itu ada es krim."
Karin hanya bisa meringis saat penjual es krim benar-benar lewat di depan rumah. Padahal tadi ia hanya membohongi Airin supaya anak itu mau diajak keluar. Tapi sialnya ucapannya benar-benar menjadi kenyataan dan sekarang ia harus membujuk Airin yang mulai merengek minta dibelikan es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Found You
Любовные романыIseng dijodohkan berakhir ke pelaminan? Itulah kisah lucu yang harus dialami oleh Karin, dimana kehadirannya dalam salah satu acara keluarga seperti datang untuk menjemput jodohnya. Disana Karin dikenalkan dengan seorang laki-laki bernama Arya. Kar...