25. Shorter days

5.5K 763 80
                                    

Tuan Huang mendapat panggilan masuk dari istrinya, yang mengatakan kalau Renjun kembali pulang dengan feromon Jeno yang melingkupinya. Sebenarnya, sejak ia mendapati alpha seumuran anaknya itu mengeluarkan feromon untuk menenangkan Renjun yang tengah ia hukum. Ia sudah bertanya-tanya tentang hubungan apa yang dimiliki Jeno dengan Renjun, apalagi mengingat beberapa kali ia melihat anaknya diantar pulang Jeno.

Dan ia juga beberapa kali melihat Renjun bersama alpha muda itu saat anaknya pulang les. Tuan Huang cukup sering menjemput Renjun setiap anak itu selesai mendapat kelas tambahan, tapi dalam beberapa kesempatan juga ia kadang membiarkan anaknya mengambil waktunya berjalan-jalan sendirian. Ia pikir anaknya juga perlu hal itu sebagai selingan diantara waktu belajar yang ia dan sang istri atur.

Tapi beberapa kali juga ia bukan melihat anaknya tengah menikmati waktu sendirian, justru tengah berbincang dengan Jeno atau terlihat saling berdebat kecil di depan cafe. Hubungan Renjun dengan alpha itu terlihat cukup dekat.

Jadi begitu tempo hari ia mendapati alpha remaja itu menemuinya, berterus terangan atas hubungannya dengan Renjun. Ia percaya. Tatapan Jeno tak mengatakan sebuah dusta saat mengucapkan ingin memastikan Renjun baik-baik saja.

Jeno dengan terang-terangan melarangnya berbuat hal yang menyakiti Renjun. Dan tuan Huang tak bisa berbuat banyak, ia tau sendiri bagaimana perasaan seorang alpha yang ingin melindungi omeganya.

Meskipun Jeno dan Jaemin sempat lolos dari hukuman dua hari yang lalu, hari ini mereka tak bisa kemanapun lagi karena gerbang sekolah dijaga oleh petugas yang sudah dimintai agar menahannya dan Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun Jeno dan Jaemin sempat lolos dari hukuman dua hari yang lalu, hari ini mereka tak bisa kemanapun lagi karena gerbang sekolah dijaga oleh petugas yang sudah dimintai agar menahannya dan Jaemin.

Terpaksa sekarang kedua alpha itu harus melaksanakan hukuman dengan membersihkan halaman belakang, bahkan keduanya dimintai juga untuk membersihkan aula juga sebagai hukuman tambahan karena sempat kabur.

Renjun yang kebetulan baru kembali dari kamar mandi, melihat dari koridor sosok Jeno yang terlihat tengah menggerutu pada Jaemin yang dibalas delikan tak terima dari Jaemin. Sepertinya Jeno menyadari bahwa ada yang memperhatikannya, maka ia menoleh dan menemukan Renjun yang mengerutkan dahinya.

Detik berikutnya Renjun menaikan halisnya dengan raut meledek. "Kau kembali jadi alpha yang rajin." Sindirnya dengan senyum geli.

"Ck, dari pada hanya menonton seperti itu bukankah lebih baik kau ambil juga sapu disana dan kemari!" Jeno berkacak pinggang.

Jaemin menatap bergantian dua orang itu, kemudian menghela napasnya. Agak aneh dengan cara berinteraksi mereka, apalagi Jeno. Bukankah ia jelas-jelas menyukai Renjun? Tapi cara berbicaranya kadang masih terdengar ketus. Ini karena kebiasaan anak itu yang sejak dulu selalu seperti itu pada Renjun.

"Malah pergi." Dengus Jeno setelah melihat Renjun yang justru pergi setelah membalas ucapannya tadi dengan mengedikkan bahunya.

"Apa susahnya bilang kalau kau ingin ditemani, atau ingin melihat sebentar wajahnya dari dekat?" Sindir Jaemin.

Autumn Morning ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang