Autumn Morning ✔

Autumn Morning ; Don't want it seems

"Bukankah kuliah Renjun sudah selesai?" Jaemin bertanya pada Jeno. Keduanya tengah berada di rumah Jaemin, setelah sempat berdebat akan berkumpul di rumah siapa.

Jaemin sempat mengusulkan di rumah Eric, tapi Jeno menolak keras. Meskipun mungkin Erika masih sekolah, tapi nantinya pasti akan bertemu juga saat gadis itu pulang sekolah. Karena Jeno memang tak akan pulang ke apartemennya sementara Renjun masih bersama sang ayah, ia akan pulang saat omeganya juga akan pulang.

Ah, mengenai tempatnya tadi juga Jaemin sempat menyinggung apartemen Jeno tapi kemudian Jaemin ingat kalau Renjun tak akan suka jika mencium bau khas rokok yang bisa saja tertinggal bahkan setelah mereka keluar dari apartemennya juga. Jadi Jaemin langsung saja menyebutkan rumahnya.

"Ya, kenapa?" Jeno balas bertanya penasaran, kenapa Jaemin yang sejak tadi sibuk menatap ponselnya tiba-tiba bertanya soal Renjun.

Tangan Jaemin terjulur pada Jeno yang mengerutkan dahinya melihat gambar yang kawannya perlihatkan dari ponselnya. Sebuah gambar desain cincin.

"Aku belum mendengar kau merencanakan sebuah pernikahan dengan Renjun, kau sudah melamarnya?" Jaemin melihat Jeno yang justru mengangkat bahunya.

"Aku tak pernah memikirkan itu." Ujar Jeno, Jaemin menatap tak percaya pada kawannya itu. Bisa-bisanya setelah menjadikan Renjun sebagai matenya cukup lama, Jeno belum memikirkan sebuah pernikahan?

Melihat tatapan Jaemin, Jeno pun kembali berujar. "Setelah kau mengingatkan barusan, aku akan mulai memikirkannya."

"Renjun mungkin menunggu itu." Kata Jaemin.

Jeno mencoba mengingat bagaimana omeganya itu, tak ada sikap yang menunjukkan kalau dirinya tengah memberi isyarat pada Jeno kalau Renjun menginginkan pernikahan dalam waktu dekat. Juga dari bonding antara mereka Jeno jadi lebih tau tentang sang omega. "Sepertinya tidak."

"Omegamu tak pernah membahas hal ini?" Tanya Jaemin.

"Tidak." Jawab Jeno.

Dan Jaemin hanya bisa berdecak. "Kalian ini sama saja." Bahkan sejak sekolah pun sebenarnya Jaemin agak aneh dengan hubungan dua orang itu.