Aku siap dimarahin karena ngilang lama 😣 maaf ya 😔
"Renjun?" Jeno memanggil omeganya itu dengan rasa khawatir yang dimilikinya, karena ia melihat omeganya tengah memegangi tengkuknya.
Sudah dua minggu berlalu kejadian dimana omeganya itu masuk rumah sakit dan dinyatakan mengalami cedera pada lehernya. Setelah dokter yang menanganinya memberitaukan kalau Renjun sudah baik-baik saja, Jeno segera membawanya pulang tanpa pernah membiarkan ayah dari omega itu menjenguknya.
Tentu saja Jeno masih memiliki rasa marah pada ayah Renjun, membuatnya tak sudi jika laki-laki itu ingin menengok Renjun. Bahkan nyonya Huang pun jadi terseret, Jeno belum pernah membiarkan orangtua Renjun mengetahui keadaan anaknya.
"Aku hanya sedang mengeceknya, siapa tau masih sakit saat digerakan." Kata Renjun memberitau alphanya.
Jeno menghirup feromon omega itu saat tubuh mungilnya semakin bergeser mendekat padanya yang tengah memakan apel. "Dan ternyata?"
Posisi keduanya sama-sama berdiri dengan meja di hadapan mereka, alpha itu kemudian menyuapkan satu potong apel yang telah ia kupas pada Renjun.
Omega itu mengangguk diantara kegiatan mengunyahnya, lalu ia menjawab. "Ini baik-baik saja."
Alphanya mengangguk lega, lalu kembali memotong lagi beberapa untuk ia berikan pada Renjun. Saat omega itu memanggil namanya dengan pelan.
"Jeno."
"Hmm." Jeno masih fokus dengan apelnya.
"Sejak kemarin mama menanyakan kabarku." Kata Renjun, menilik dari samping bagaimana raut wajah alphanya itu. Dan tak ada yang berubah, Jeno seolah sudah tau hal itu.
Jeno menoleh pada Renjun, menyuapkan lagi potongan apelnya pada mulut omega itu. "Aku sudah memberitaunya kalau kau sudah pulang dan kondisimu semakin membaik."
"Ia ingin bertemu." Renjun mengatakannya setelah selesai mengunyah buah.
"Di rumah?" Tanya Jeno.
Renjun mengangguk, karena memang mamanya mengatakan ia ingin Renjun mengunjungi rumah agar ia bisa melihat bagaimana dirinya saat ini. Juga mamanya mengatakan sebelumnya ia sudah mencoba meminta izin pada Jeno untuk bertemu Renjun di luar, namun mate Renjun itu mengatakan kalau Renjun belum ia izinkan keluar.
Padahal Jeno tak lama membiarkan omeganya mendekam di apartemen, saat Renjun mengeluh bosan dan ingin pergi keluar Jeno mengizinkannya. Tapi saat mengetahui orangtua omega itu ingin menemui Renjun, jelas Jeno langsung berbohong. Menuruti rasa dendamnya pada orangtua Renjun.
"Baiklah, tapi pastikan dulu ayahmu tak ada di rumah." Karena jika hanya nyonya Huang, Jeno tak banyak mengkhawatirkan apapun. Mereka sama-sama omega.
Tapi jika ada ayah Renjun, kemarahan Jeno mungkin saja kembali ke permukaan. Saat diingatkan kalau tuan Huang menggunakan feromon alphanya untuk menyakiti omega milik Jeno.