Seorang wanita berusia 35 tahunan berjalan dengan menggandeng seorang anak kecil yang kini hanya menatap polos pada jalanan yang mereka lalui, ingin bertanya akan hal-hal yang membuatnya penasaran namun urung ia lakukan kala melihat wajah bibi Arisa yang sangat menyeramkan menurutnya, apalagi genggaman pada tangan kecil nya begitu sakit.
"Asher dengar" bocah yang bernama Asher mendongak menatap bibi Arisa dengan tatapan polosnya.
"Kamu duduk disini dulu, bibi ada urusan sebentar, nanti bibi kesini lagi jemput Asher" ucap bibi Arisa yang mendapatkan tatapan bingung dari Asher.
"Tapi.... Disini gelap" cicit Asher pelan menundukkan kepalanya, takut jika ia akan di marahi lagi.
"Pokoknya Asher tunggu disini sampai bibi datang, mengerti" Asher tak punya pilihan lain selain mengangguk, jadi ia mengangguk membuat bibi Arisa segera pergi meninggalkan nya setelah meletakkan botol susu disisi Asher.
Asher menatap kepergian bibi Arisa yang semakin hilang dari pandangan nya, lalu ia mengedarkan pandanganya kala melihat banyak nya orang berlalu-lalang.
Ini memang bukan pertama kalinya Asher keluar, tapi jika ia keluar hanya sekitaran panti saja.
Asher mendongak keatas menatap langit yang gelap penuh akan bintang dan ada bulan sabit, mulut nya memasukkan pacifier yang dijadikan kalung di leher nya. Ia mulai menatap orang-orang yang memperhatikan nya dengan tatapan gemas namun Asher tak mengerti, jadi yang bisa ia lakukan adalah bermain dengan boneka smurfs, boneka berwarna biru yang menjadi boneka favorit nya.
Detik mulai berganti menit, menit mulai berganti jam dan 3 jam terlewati begitu saja, orang-orang yang awalnya memenuhi taman kini mulai pergi satu persatu dan hanya tersisa beberapa saja termasuk Asher yang masih menunggu karena amanah bibi Arisa.
Asher mulai mengantuk, ia mulai ingin menangis apalagi tangan dan kakinya mulai merasakan gatal. Asher mulai takut karena suasana taman yang mulai sepi dan hanya ia sendirian.
Isakan nya terdengar, matanya berkaca-kaca siap menumpahkan tangisan nya.
"Hiks... Hiks.. bibi Risa.." Asher menuruni bangku taman dengan susah karena tubuh nya yang kecil, ia mulai berjalan kemana tadi bibi Arisa pergi guna mencari wanita tersebut.
Ia ingin pulang, ingin tidur, ingin minum obat agar gatal-gatal di tubuh nya menghilang.
Asher semakin melangkahkan kakinya tanpa tau kemana ia melangkah, yang ada di pikiran nya hanya pulang dan pulang, bertemu dengan teman-teman nya yang lain walaupun tak ada yang menganggap nya teman.
Asher tak bisa menahan tangis nya lagi, jadi ia mulai menangis bahkan tangisan nya semakin keras dengan tenggorokan nya yang serak dan beberapa kali terbatuk.
"Huaaaaa !!" Tangisan si kecil tak berhenti, bahkan tak ada siapapun yang ia temui untuk di minta tolong.
Kaki kecil Asher melangkah pada segerombolan pemuda yang sepertinya akan melakukan balapan liar.
Asher terdiam di tempatnya, tangisannya mereda tapi isakan pilu nya masih terdengar, Asher berjalan mendekati seorang pemuda yang duduk di atas motor dengan rokok di tangan nya.
Tangan kecilnya menarik baju pemuda tersebut membuat pemuda itu menoleh kebawah lalu membulatkan matanya lebar.
"Woi bangsat ada bayi !!!!" Teriakan melengking itu membuat semua orang menoleh padanya.
Asher tersentak kaget karena teriakan tersebut, ia mundur perlahan karena merasa orang di hadapannya adalah orang jahat.
"Anjir Lo nyulik bayi dimana sat" ucap Deva menghampiri Mahesa, pria yang tadi berteriak ada bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...