13

78.6K 7.1K 186
                                    

"Ash mau buka baju boleh ?" Tanya Ash membuat Archer mengernyit bingung.

Memang cuaca sedang panas-panas nya tapi di dalam ruangannya juga AC sudah hidup dengan suhu yang pas, kenapa si bayi ingin membuka baju nya ?

"Kenapa di buka" tanya Archer.

"Ash mau mandi" Ash ingat jika setiap jam 12 ia harus mandi, sebelum makan siang ia sudah harus bersih dan wangi karena kalau tidak ia tidak akan di kasih makan oleh para biarawati di panti.

Ash baru mengingat nya kala ia tak sengaja melihat jam di ruangan Archer yang jarum panjang nya di angka 12 bukan jarum pendek. Sementara jarum pendek ada di angka 2 siang.

"Ash mau mandi ?" Tanya Archer di angguki oleh Ash dengan polos nya, bahkan tangan kecil itu juga sudah mau melepas baju yang ada di tubuh nya.

Ash berpikir jika nanti ia tak segera mandi maka Archer tidak akan memberikan nya makan, sama seperti yang para biarawati itu lakukan.

"Bayi" Archer menghampiri Ash dan langsung menggendong bayi kecil itu membawa nya ke jendela dimana tadi ia juga membawa Ash yang rewel.

"Kenapa mau mandi hmm" tanya Archer mencium lembut pipi besar milik Ash.

"Eum.. bukannya Ash harus mandi ya ?" Tanya Ash seolah ia juga ragu apakah ia harus mandi atau tidak.

"Jadi Ash mau mandi ? Daddy mandikan oke" Ash mengangguk saja, dan membiarkan Archer memandikkan nya dengan baik.

"Kemarin Ash mandi ada bebek plastik sama ikan yang di kasih bang Kaiden, kok sekarang Ash mandi sama Daddy bebek nya gak ada ?" Tanya Ash menatap Archer bingung.

Gimana mau ada bebek, kalau Archer saja memandikan Ash di wastafel yang ada di kamar mandi.

"Bebek nya ada di rumah, nanti saat di rumah kamu bisa bermain dengan bebek nya" Ash mengangguk mengerti.

Archer dengan telaten memandikan si kecil, di sela-sela bahkan lipatan tubuh kecil Ash juga ia basuh, untung ia membawa perlengkapan Ash untuk jaga-jaga.

Setelah selesai Ash langsung di pakai kan baju oleh Archer tak lupa Archer juga memakaikan berbagai minyak dan semua yang berhubungan.

Tersenyum puas kala melihat Ash begitu indah di mata nya.

"Kamu lapar ?" Tanya Archer menggendong bayi kecil nya.

"Susu" balas Ash pelan, ia menyamankan kepala nya di bahu Archer dengan tangan yang mengalun di leher sang Daddy.

Archer segera membuatkan susu di dalam botol milik si bayi, ia jelas sudah belajar dari Kaiden takaran yang pas atau sebagai nya.

"Ash mau sama Om Rama" ucap Ash menerima botol susu nya.

"Baiklah"

Segera Archer keluar mencari Rama yang sudah jelas tangan kanan nya itu tidak akan jauh-jauh dari ruangan nya.

"Jaga bayi ku, lecet sedikit awas saja" ancam Archer memberikan si bayi pada Rama.

Rama mengangguk mengerti, ia segera pergi bersama bayi di gendongan nya, kejadian tadi yang membuat bayi kecil di gendongan nya takut akan ia pastikan tak akan terulang lagi.

"Tuan kecil kita disini saja bagaimana ?" Rama membawa bayi Ash ke halaman belakang kantor Archer, dimana tempat tersebut lebih seperti halaman untuk bersantai para karyawan.

Rama menurunkan bayi Ash karena Ash berontak minta di turunkan.

Kaki kecil yang terbalut sepatu ukuran nya itu langsung menapak dan tersenyum senang kala ia sudah berdiri di antara kedua kaki nya.

Ash menatap orang-orang yang tengah mencuri-curi pandang padanya, tapi Ash tak sadar, ia sibuk dengan botol yang ada di genggaman nya, menatap kagum orang-orang yang nampak berkumpul dan berbicara entah apa.

"Itu apa" tanya Ash menunjuk pada selang air yang beberapa langkah di hadapan nya.

"Itu selang air tuan kecil, fungsi nya untuk menyirami tanaman yang ada disini" balas Rama.

"Selang itu apa ?" Tanya Ash tak mengerti.

Rama tersenyum sabar, padahal ia sudah menjelaskan tadi.

"Selang air itu untuk menyiram bunga yang ada di sana, lihat ? Kakek itu sedang menyirami bunga-bunga punya Daddy Ash" Ash menatap pria paruh baya yang memang sedang menyiram tanaman seperti yang Rama katakan, lalu ia mengangguk mengerti.

"Boleh Ash pegang?" Tanya Ash karena ini pertama kalinya ia melihat selang air.

"Tapi itu kotor tuan kecil"

"Eh tapi itu bersih" Tunjuk Ash.

"Tapi itu kotor tuan kecil, ada banyak kuman di selang itu, bagaimana jika kita melihat burung milik tuan Archer saja" tawar Rama.

"Eh ? Archer itu siapa ?" Tanya Ash polos.

Rama jadi berpikir apakah semua bayi memang sepolos ini ? Atau tidak ?

"Anda tidak tau tuan Archer ?" Tanya Rama ragu, ya iyalah ragu dia masa anak kaga tau nama bapak nya.

"Iya, Ash tidak tau siapa Archer, Apa Archer itu nama burung ?"

"Nanti anda juga tau tuan kecil, sekarang kita ke sana dulu" Ash mengangguk, ia menolak kala Rama menawarkan untuk di gendong.

Dengan bokong besar karena popok, Ash berjalan seperti bebek, sangat lucu mengundang pekikan gemas dari para karyawan yang melihat nya.

Bayangkan, anak tuyul dengan bokong besar nya, memegang botol susu berlari dengan sangat gemas.

"Tuan kecil anda tidak boleh berlari terlalu kencang !" Rama panik kala melihat tuan kecil nya berlari seperti itu. Bahkan hampir sesekali ingin terjatuh tapi tidak jadi.

"Tuan kecil anda berjalan saja" ucap Rama menahan lengan kecil Ash.

"Iya Ash jalan" akhirnya Rama bernafas lega karena tuan kecil nya berjalan.

Duk.

Rama membulatkan matanya lebar kala Ash terjatuh karena kaki nya membuat wajah bulat itu mengenai lantai.

"Astaga tuan kecil !"

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang