27

60.4K 6.4K 573
                                    

Asher adalah bayi berumur 3 tahun namun belum genap, masih beberapa bulan ia akan berumur 3 tahun genap. Bayi yang tak tau apa-apa tentang kehidupan di luar sana, bahkan saat sesuatu terjadi padanya pun ia masih tak mengerti. Seperti sekarang.

Di ruang bawah tanah terasa sangat dingin, di luar hujan dengan derasnya pun sesekali angin badai dan petir ikut menyertai, setiap petir terdengar Ash akan berlari menghampiri Rama untuk memeluk pria tersebut, takut jika petir akan mengenai nya.

"Sudah tidak apa-apa" ucap Rama menenangkan Ash, menepuk-nepuk pelan punggung kecil Ash yang bergetar karena takut suara petir di luar sana.

Setelah selesai Ash memberikan senyum lebar nya dan kembali menjelajahi ruang bawah tanah tersebut, ia penasaran akan ruangan gelap yang menurutnya aneh ini jadi ia mengitari ruangan tersebut dan sesekali bertanya pada Rama akan hal yang tak ia ketahui.

Rama hanya bisa menatap Ash dengan tatapan sendu nya, ia tak bisa kemana-mana, pergelangan kakinya membengkak luar biasa karena Archer seperti mematahkan kakinya pun kaki nya yang di rantai oleh Archer membuat ia tak bisa bergerak kemanapun.

Ia tak ingin tertidur walaupun matanya sangat berat, jika ia tidur maka tak ada yang menjaga Ash jadi sebisa mungkin ia tetap sadar walaupun rasanya sangat menyakitkan.

Sementara itu di sis lain, Archer dan yang lainnya berada di kamar nya masing-masing, berita yang mereka dapati hari ini cukup mengguncang mereka, sudah terjawab kenapa Ash memiliki wajah yang persis dengan Alena.

"Bang.." panggil River, Ryder yang melamun tersentak kaget lalu menoleh.

"Ash.... Gimana ya bang" ucap River khawatir.

"Kalau hujan gini ruang bawah tanah kan dingin banget, apalagi Ash dari sore cuma minum susu, dia pasti kelaparan" lanjut nya lagi.

Ryder menggeleng tak tau, Archer memerintahkan semua orang untuk tidak ada yang mendekati ruang bawah tanah termasuk para bodyguard atau terima sendiri sanksi nya.

"Bang, Ash gak salah apa-apa... Bukankah ini kesalahan orang dewasa ? Lagipula Om Rama juga korban kan" cicit River di kalimat terakhirnya.

Ryder menghela nafasnya panjang, ia menidurkan dirinya menatap langit-langit kamar nya dalam diam.

"Ayo temui Daddy" ajak River serius.

"Besok saja" balas Ryder pelan.

"Bagus, besok Abang ngeliat mayat Ash membeku di dalam sana" sarkas River. Ia keluar dari kamar nya ingin menemui seseorang, walaupun akan sulit nantinya tapi tak ada salahnya mencoba.

Sementara itu di sisi Archer sendiri, ia termenung di ruang kerja nya, termenung dengan apa yang terjadi hari ini.

Alena memang gadis yang baik, wanita itu mencintai Archer walaupun Archer tak bisa membalas nya, tapi Archer bisa menghargai wanita yang berstatus istrinya itu dengan baik.

Ia tau kadar alkohol Alena sangat rendah, ia tak tau jika Alena pergi ke bar malam itu, Alena bilang jika mereka akan berkumpul di sebuah kafe seperti biasanya jadi ia membiarkan Alena pergi.

Lalu Rama ?

Rama dan Archer sudah saling mengenal sejak kecil, mereka sahabat sudah sangat lama, bertahun-tahun, Rama sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri itulah kenapa ia membuat Rama tetap berada disisi nya, menjadikan pria itu sebagai tangan kanan nya.

Semua terjadi karena nafsu semata.

"Bagaimana keadaannya" gumam Archer mengingat ayah dan anak di ruang bawah tanah sana.

"Ash lapar... Minta susu boleh ?" Ash berlari menghampiri Rama dengan wajah memelas nya.

Ah sudah jam berapa ini, si kecil belum memakan apapun. Rama panik jadi ia berusaha berjalan ke jeruji besi itu untuk meminta setidaknya seporsi makanan untuk Ash, atau tidak sebotol susu untuk Ash.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang