14

76.9K 6.8K 298
                                    

"Tuan kecil anda baik-baik saja ?" Tanya Rama membangunkan Ash, meneliti wajah Ash yang memerah karena terbentur lantai, Rama meringis pelan melihat wajah Ash dan sudah bisa membayangkan bagaimana marah nya sang tuan dan tuan muda nya nanti.

"Mungkin sudah saatnya aku pergi dari dunia ini" batin Rama pasrah.

"Tuan kecil, lebih baik kita kembali, lain kali saja melihat burung nya"

"Iya, Ash juga lapar" akhirnya rencana ingin melihat burung dibatalkan akibat situasi yang di luar dugaan.

Rama sudah panas dingin saat berjalan menuju kantor tuan nya, bagaimana iblis itu nanti memarahi nya atau yang lebih buruk langsung menembak mati dirinya sudah bisa ia bayangkan dengan jelas.

Rama mengetuk pintu nya, saat mendengar suara Archer yang menyuruh nya masuk, sesaat Rama menarik nafas nya terlebih dahulu sebelum masuk. Sesaat Rama kembali menarik nafas nya terlebih dahulu, menatap wajah Ash yang memerah lalu meringis pelan.

"Sudahlah, apa boleh buat" gumam Rama Pelan.

Saat masuk terlihat Archer yang fokus dengan laptop dan komputer nya, dengan pasrah Rama masuk yang menggendong Ash.

"Tuan" panggil Rama, Archer mendongak, menyipitkan pandangan nya melihat wajah Ash yang memerah.

"Sialan kau apakan anak ku Rama !!" Teriak Archer lantang.

Lihat lah iblis yang bangun dari tidur nya itu, Rama sudah menduga nya.

"Maafkan saya tuan, tuan kecil terjatuh saat ia berjalan" ucap Rama membungkukkan setengah tubuh nya.

"Bagaimana jalan bisa membuat seseorang terjatuh !"

Bodoh ! Tentu saja bisa ! - suara hati Rama.

"Tuan kecil tersandung oleh kaki nya sendiri tuan, saya berani bersumpah" Archer menggeram marah, berjalan mendekati tangan kanan nya untuk mengambil si bayi.

"Tunggu hukuman mu" ya begitulah seharusnya.

"Bayi wajah kamu merah seperti di warnai, kamu terlihat seperti buah tomat" cerocos Archer menatap wajah Ash.

"Tadi Ash jatuh kena kaki Ash"

"Oh astaga, kaki mu menganggu ? Bagaimana jika kita hilangkan saja hmm ?"

"Eh ? Kalau hilang Ash tidak bisa jalan lagi dong"

"Tentu saja, kamu juga tidak akan terjatuh lagi"

Kok gelap ya ? 🥲

"Sudahlah, lebih baik kamu makan dulu" segera Archer menyiapkan bubur bayi yang sudah ia siapkan, melirik Rama yang masih berdiri di tempatnya.

"Dan kau ! Jangan coba-coba lari dari hukuman !" Sentak Archer.

"Baik tuan" balas Rama.

Seharusnya Archer tidak menyuapi Ash makan, kesabaran nya tidak sebesar harapan orang-orang.

Ash makan begitu lama sampai rasanya tangan Archer ingin patah karena mengangkat sendok yang tepat di hadapan si bayi, namun tak kunjung di terima.

"Bayi, kamu makan angin atau apa, kenapa lama sekali" ucap Archer membuka mulut Ash dan melihat ternyata ia mengemut bubur nya.

"Bayi kamu tidak perlu mengemut nya, langsung di telan saja"

Ash menggeleng, ia tetap mengemut bubur yang ada di mulut nya, Sensasi yang baru pertama kali ia rasakan tak mungkin ia sia-siakan.

Archer hanya bisa menghela nafas nya, dan mencoba kembali bersabar.

Apakah semua bayi jika makan seperti ini ?

"Ini ikan" Ash menunjukkan mainan ikan paus nya pada Archer.

"Ash mau liat ikan lumba-lumba" ucap Ash menatap Archer memohon.

"Iya nanti kita lihat" balas Archer.

"Memang nya bisa ?" Tanya Ash lagi.

Percayalah, masa-masa Ash memang masa dimana anak-anak sedang kepo-kepo nya, rasa ingin tau yang besar dan terus bertanya.

"Memang nya lumba-lumba itu ikan ya ?" Tanya Ash.

"Tentu saja bayi, kamu pikir lumba-lumba itu hewan darat" Ash hanya menunjukkan cengiran polos nya membuat Archer tersenyum tipis.

"Lumba-lumba makan nya apa ?" Tanya Ash lagi.

"Mereka memakan anak kecil yang lama jika sedang makan" ucap Archer, berniat menakuti bayi kecil nya agar makan dengan cepat dan mereka bisa segera pulang.

"Kalau begitu Ash mau dimakan lumba-lumba" balas Ash antusias. Archer menatap Ash datar, kenapa malah ingin dimakan ? Seharusnya Ash takut seperti anak-anak pada umumnya.

"Kenapa kamu mau dimakan oleh ikan"

"Ash mau liat ada apa didalam perut ikan, Ash lihat film yang ada di hp Abang ada kehidupan di dalam ikan" cerocos Ash.

Archer sakit kepala, siapa yang meracuni otak bayi kecil nya ?

"Tidak ada kehidupan di dalam perut ikan"

"Kenapa tidak ada ?"

"Tentu saja tidak ada"

Ash ingin membalas namun dengan cepat Archer memasukan sendok bubur nya lagi membuat Ash terdiam dan kembali bermain dengan mainan ikannya.

Ash juga memakan bubur nya lebih cepat dari yang pertama, walaupun sesekali juga ia memainkan bubur nya di dalam mulut.

"Ash mau susu boleh ?" Tanya Ash menoleh.

"Kamu mengantuk ?"

"Tidak tau tapi mata Ash berat"

Archer mengangguk mengerti, ia langsung membuatkan susu Ash dengan cepat, untuk segera menidurkan Ash walaupun telat, anak kecil memang harus banyak tidur.

"Ash di gendong tidak ?" Tanya Ash menerima botol susu nya dan langsung menghisap cepat.

"Tentu" segera Archer menggendong Ash dengan posisi menyamping, ia yang memegang botol Ash sementara tangan Ash memegang tangan Archer.

Perlahan mata kecil itu mulai menutup, tapi sesekali juga terbuka dan tertutup kembali, begitu seterus nya hingga beberapa menit, namun pada akhirnya mata Ash benar-benar tertutup dan ia tertidur pulas.

"Hah~ bayi kecil ini" gumam Archer pelan lalu terkekeh entah karena apa.

"Bereskan pekerjaan ku, dan rapikan mainan Ash" perintah Archer pada Rama yang sejak tadi setia berdiri di tempat nya.

"Dan ingat ini bukan hukuman mu tapi ibu perintah ku, hukuman mu nanti saja ku pikirkan"

"Dasar tuan prik" teriak batin Rama








_____________

Ini sorry banget part yang ini dikit, cuma 850 kata, ya aku juga kehabisan ide sih.

Kalian sumbangin ide kek bantuin aku~

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang