23

61.5K 5.9K 121
                                    

"Kau mau pergi ?" Ia tersentak kaget lalu menoleh, tersenyum tipis menyambut kedatangan suami nya.

"Iya, teman-teman ku mengajak ku sebuah resto baru yang di buka 2 hari yang lalu" ucap nya menerima jas kerja sang suami, tak lupa ia mengecup pipi suami nya sekilas.

"Kau membawa Lucas ?" Tanya nya memperhatikan sang istri yang masih asik dengan dunia nya di depan cermin.

"Tidak, aku tak akan bisa bebas jika aku membawa nya, lagipula Lucas sudah berusia 2 tahun jadi dia bisa di rumah" balas nya santai.

"Aku akan pulang malam, makan malam lah lebih dulu jangan menunggu ku oke"

Archer tak menjawab nya, ia menatap kepergian Alena dengan tatapan datar, mau di kekang sebegimanapun Alena tetap pada pendirian nya, wanita keras kepala itu tak akan pernah mau mendengar kan siapapun termasuk sang suami.

"Dimana Lucas" tanya Archer pada seorang maid yang akan melewatinya.

"Tuan muda ada di kamar nya tuan" Archer mengangguk mengerti lalu pergi begitu saja.

Sementara itu di sisi lain,

"Benarkah ? Jadi kau dan suami mu akan segera memiliki anak kedua ?" Sebut saja namanya Emma, salah satu teman dekat Alena.

"Ya begitulah, Archer bilang ia ingin memiliki anak lebih dari satu, tapi harus menunggu Lucas sedikit lebih besar, bagaimanapun sekarang Lucas masih 2 tahun, masih terlalu kecil untuk memiliki seorang adik, aku takut aku tak bisa mengurus keduanya" jelas Alena lelah.

"Mengurus apapan, kau tak pernah mengurus nya apa kau lupa ? Semua tentang Lucas kau serahkan pada maid di belakang suami mu Alena" ucap Ais tertawa di ikuti yang lainnya.

Alena ikut tertawa padahal jika di lihat tak ada yang lucu tapi kenapa mereka tertawa ?

"Ngomong-ngomong kenapa kau tak berperan sebagai seorang ibu untuk anak pertama mu" tanya Emma menatap Alena bingung begitupun yang lain.

Alena menghela nafasnya panjang, ia menopang wajah nya dengan sebelah tangan dan mengaduk makanan yang ada di hadapan nya dengan malas.

"Baby blues, saat pertama kali aku melihat nya aku tak menyukai nya, bahkan saat aku harus menyusui nya aku tak melakukan nya, aku hanya memompa ASI ku dan menyuruh para maid untuk melakukan nya pada Lucas" jelas Alena.

"Sampai sekarang ?" Tanya Emma.

"Tidak, itu hanya terjadi sekitar 1 tahun, tapi karena sejak lahir aku tak pernah menyentuh Lucas jadi itu terbawa sampai sekarang." Balas Alena santai seolah tak ada masalah dengan ucapan nya.

"Bagaimana dengan suami mu ? Dia tak tau kau mengalami baby blues ?"

"Tidak, karena saat Archer pulang aku akan beralasan jika aku sudah bermain dengan Lucas"

"Kau benar-benar licik Alena"

Alena hanya terkekeh saja, lalu setelahnya mereka kembali membahas hal lainnya, menghabiskan waktu seharian penuh sampai malam.

_
_
_
_
_

"Ash mau itu" tunjuk Ash pada buah melon yang di makan oleh Lucas. Dengan segera Lucas menyuapi Ash buah di tangan nya, tak lupa ia memotong nya dengan lembut.

"Enak ?" Ash mengangguk antusias dan kembali membuka mulut nya.

Ash sudah bangun pagi-pagi sekali dan berlari menemui si sulung karena ia ingin bersama Lucas.

Jam 4 pagi Ash sudah ribut dan ingin segera turun membuat Lucas yang baru tidur 3 jam terpaksa untuk bangun, ia segera menggendong si kecil untuk turun kebawah menunggu yang lain bangun.

"Bagaimana jika kita olahraga ?" Tanya Lucas karena sekarang sudah jam setengah 6 lewat.

Ash mengangguk saja, jadi ia segera mengikuti Lucas di belakang, dengan kaki kecil penuh lemak nya ia berlari mengikuti Lucas takut jika nanti Lucas akan meninggalkan nya.

Sesampainya di halaman depan, ternyata ada beberapa bodyguard juga yang sudah stay di tempatnya untuk ber-olahraga yang rutin di lakukan setiap pagi nya.

Lucas mengangkat Ash untuk berdiri di depan menghadap nya.

"Ikuti gerakan Abang" Ash mengangguk.

Lucas mengangkat tangan nya begitupun Ash, Lucas bergerak ke kanan begitupun dengan Ash, intinya apapun yang di lakukan oleh Lucas maka akan di lakukan oleh Ash.

Lucas sesekali terkekeh pelan melihat bagaimana menggemaskan nya Ash yang mengikuti gerakan-gerakan nya walaupun cukup kesulitan seperti mengangkat sebelah kakinya tapi Ash nampak berusaha sangat keras.

"Capek ?" Tanya Lucas, Ash menggeleng lalu tatapan nya mengedar mencari sesuatu yang bagus.

Tatapan nya berbinar saat ia melihat Arun yang tengah di latih oleh Ben, langsung saja Ash berlari menghampiri Ben untuk melihat Arun, Lucas yang melihat nya hanya diam dan melanjutkan olahraga nya yang tertunda membiarkan bayi kecil nya pada Ben.

"Selamat pagi tuan kecil" sapa Ben, Arun juga nampak menundukkan kepala nya dan mengelilingi Ash dengan ekor nya yang bergoyang senang.

"Selamat pagi juga, Arun olahraga ya ?" Tanya Ash.

"Benar tuan kecil"

"Ash tadi juga olahraga tapi Ash kesini karena lihat Arun" ucap Ash antusias. Ya seperti kebanyakan anak pada umumnya, mereka akan menceritakan apapun yang mereka alami.

Lalu Ash mengedarkan pandangan nya lagi saat Ben kembali fokus dengan Arun. Tatapan nya menatap bingung pada sebuah kandang yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Jadi ia menghampiri kandang tersebut tanpa siapapun sadari.

"Waahhh" tatapan nya berbinar melihat ada hewan loreng bewarna hitam putih di dalam kandang tersebut yang sedang berjalan kesana kemari, melihat ada bayi di depan kandang nya hewan itu menghampiri Ash menatap Ash dengan mata tajam nya yang bewarna biru.

Ash menjulurkan tangan nya ingin menggapai hewan tersebut namun hewan itu malah mundur dan terus memperhatikan tangan kecil yang mengepal terbuka tertutup ingin menggapai nya.

"Siniiii" ucap Ash yang terus berusaha ingin menggapai hewan loreng tersebut.

Ash menyerah, lalu ia kembali mengedarkan pandangan nya mencari sesuatu agar ia bisa masuk namun tak ada celah sedikitpun.

"Bayi" Ash menoleh melihat Archer, ia mengangkat tangan nya meminta di gendong, dengan sigap Archer menggendong Ash tak lupa menciumi nya dengan sayang.

"Kenapa kamu disini, dimana Lucas" tanya Archer.

"Di sana" tunjuk Ash, Archer menoleh lalu mengangguk.

"Ini apa ? Warna nya sama seperti Arun tapi mereka berbeda" tanya Ash penasaran.

"Harimau putih, panggil dia Ryu" ucap Archer menciumi wajah Ash gemas.

"Harimau ? Waahhh" Ash kagum dengan hewan di depan nya yang katanya nya harimau.

"Sudah, ayo masuk waktunya mengisi perut mu"

Tatapan Ash masih terus mengarah pada harimau putih tersebut, ia benar-benar tidak bisa menyembunyikan tatapan berbinar nya pada harimau tersebut.

Berharap agar nanti ia bisa bermain bersama Ryu dan juga Arun, pasti akan sangat menyenangkan.





______________

Gak tau lagi pengen up aja sih mumpung gabut juga saya.

Oh iya cuma mau ngasih tau kematian Alena ada dua, kecelakaan sama di tembak oleh musuh, tapi sebenarnya...

Ah entar aja di ceritain soalnya entar ada flasback gitu, nah flasback dan hasil tes DNA dari Rey membuktikan semua nya

Dan konflik selesai ?

Ya enggak lah !! Ya kali !

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang