07

101K 7.6K 78
                                    

Si kembar hanya bisa menghela nafasnya sedari 2 jam yang lalu, bagaimana tidak ? Mereka tidak bisa mendekati Ash karena Ash di dekat Arun yang sangat aneh menurut si kembar atau mungkin hanya menurut River saja.

Ash sedang bermain pasir mainan di dalam kolam yang isinya full pasir mainan, sementara Arun tetap berada di dekat si bayi seolah jika ia lengah sedikit saja maka bayi itu akan menghilang secepat cahaya.

"Kalau gini gimana coba caranya main sama si bayi" gerutu River.

"Daddy !" Panggil River namun Archer hanya menoleh sekilas.

Archer dan si kembar memang ada di sofa yang sedikit jauh dengan posisi Ash berada, sekitar 5 langkah. Sementara Lucas dan Kaiden sedang berada di markas utama black Shawn karena ada penghianat yang mencoba masuk ke lingkungan mereka untuk mencari celah menjatuhkan Archer Kendrix walaupun sangat mustahil.

"Dad... River ingin bermain bersama bayi, kalau Arun terus berada di dekat bayi gimana River bisa bermain" adu River. Archer menghela nafasnya panjang, kenapa juga anak nya yang satu ini sering kali merengek seperti wanita.

"Dekati saja, Arun tidak akan mengigit mu jika kalian tidak menyakiti bayi" balas Archer malas, ia sudah berulang kali menjelaskan jika Arun tidak akan mengigit siapapun jika tidak membuat Ash menangis atau menjahili Ash.

Percayalah, Arun benar-benar menjadi pengasuh Ash dan langsung sigap jika ada yang membuat Ash tak nyaman.

Seperti seorang maid yang tidak sengaja menyenggol Ash langsung saja Arun mengigit kaki maid tersebut hingga terluka. Ia benar-benar tak terima jika Ash merasa tidak nyaman.

"Pergilah, dekati adik kalian, percaya dengan Daddy, Arun tidak akan menganggu jika kalian tidak menganggu Ash" Ryder dan River saling melirik lalu mengangguk.

"Bayi" panggil River membuat Ash menoleh, Ash langsung merangkak mendekati River, mengangkat kedua tangannya meminta di gendong.

River dengan senang hati menggendong si bayi, lalu mendudukan nya di bawah dengan Ash yang ada di pangkuan nya, Arun segera mendekat membuat River sempat menahan nafasnya, mengira jika Arun akan menyuruhnya untuk tidak menyentuh Ash, namun nyatanya Arun hanya ingin tiduran di dekat Ash, entah bagaimana Arun benar-benar harus menyentuh Ash dimanapun bayi kecil itu berada.

"Ash mau itu" tunjuk Ash pada layar tv yang menampilkan iklan puding dengan toping jeruk di dalamnya.

"Biar Abang yang suruh maid" Ryder segera bangun untuk menyuruh maid membuatkan puding.

Sadar tidak sadar Ash memasukkan jari-jarinya di kedalam mulut dan mulai menggigit nya pelan, awalnya River tak sadar karena ia juga perlahan ingin mengakrabkan diri dengan Arun namun saat merasakan jika ada yang menetes di tangan nya yang berada di perut si bayi langsung saja membulatkan matanya kaget kala Ash memakan tangannya dengan nikmat.

"Jangan di makan, lihat.. pasir semua di mulut mu" ucap River membersihkan sisa-sisa pasir di sekitar mulut si bayi.

Ash tertawa melihat wajah tampan River yang terlihat lucu, lalu tangannya menyentuh wajah River dengan gemas membuat tangannya yang penuh dengan air liur langsung menempel di wajah River.

River melepaskan pakaian Ash menyisakan popok saja, benar-benar sangat menggemaskan. Tenang saja suhu AC di ruangan ini sudah di setting untuk kulit sensitif Ash yang alergi dengan udara dingin.

"Alon.." tunjuk Ash pada layar tv yang menampilkan balon.

Entah apa tapi Ash jika berbicara mulai hilang satu persatu kata nya, seolah Ash kembali menjadi bayi sungguhan yang baru belajar bicara.

"Balon" ucap River membuat Ash menoleh.

"Coba bilang Balon"

"Alon !"

"Balon"

"Alonnnnnnn !!"

Lalu suara tawa si kecil mengalun indah di ruangan tersebut akibat River yang gemas dan menciumi perut besar Ash.

Archer yang sedari memperhatikan keduanya juga ikut tersenyum walaupun tipis, perasaannya menghangat melihat kebahagian di depannya.

Bertahun-tahun mansion selalu beraura suram dan dingin, tidak ada tawa atau bahkan candaan, bahkan saat mommy anak-anak masih hidup juga tidak ada kehangatan di dalam mansion ini.

Pribadi Archer yang sudah terbentuk sebagai iblis pembunuh berdarah dingin menurun pada semua anak-anak nya, seolah mereka harus membunuh setidak nya 5 orang dalam sehari.

Archer ingat jika dulu bahkan ia dan anak-anak hanya ada di rumah untuk waktu makan dan istirahat, lalu setelahnya mereka berada di luar seolah berkelana menjelajahi dunia, akan pulang jika sudah waktunya makan malam, tidak ada kumpul sebagai keluarga di ruangan keluarga.

Orang-orang menyebut nya Mereka adalah keluarga yang aneh, sekumpulan orang-orang yang lebih buruk dari iblis.

Archer perduli ? Tentu saja tidak, tidak ada yang membuatnya khawatir selama ia hidup sampai sekarang, tidak ada ketakutan apapun dalam dirinya, tidak ada kesedihan di dalam hatinya bahkan saat melihat tubuh kaku istri nya yang mati karena tertembak oleh musuh nya, tidak ada air mata yang ia keluarkan sejak berumur 5 tahun sampai sekarang, dan tidak ada suara tawa yang pernah ia keluarkan.

Hidup Archer dan anak-anak hanya berwarna hitam dan hitam, tidak ada yang lainnya.

Lalu saat si bayi datang, semuanya berubah. Seolah ada setitik cahaya yang memang ada di dalam diri Archer dan anak-anak, seperti ada lampu penerangan yang menerangi kegelapan hidup mereka.

Bagaimana candunya suara si kecil yang selalu ingin mereka dengar setiap saat.

"Dad" panggil Ryder membuat Archer tersadar dari lamunan nya.

"Hm kenapa" tanya Archer yang juga ikut memperbaiki posisi duduknya yang mulai pegal.

"Daddy akan pergi malam ini ke markas utama ?" Tanya Ryder yang sudah duduk di samping Archer.

"Hm begitulah, Lucas dan Kaiden kewalahan dengan beberapa penjualan senjata yang tiba-tiba menghilang saat di tengah-tengah laut"

"Daddy akan menyuruh Kaiden pulang lalu kau dan River ikutlah dengan Daddy, Daddy membutuhkan kalian untuk mengurus sesuatu"

"Apa tidak masalah meninggalkan bayi dengan bang Kaiden ?" Tanya Ryder ragu.

"Daddy tidak akan mengusulkan hal ini jika Daddy tau bayi dalam bahaya Ryder. Kaiden akan menjaga bayi dengan baik"

Sebenarnya mereka sedikit bingung kenapa terus memanggil bayi, padahal bayi tersebut punya nama. Tapi terdengar lucu saja di telinga mereka jadi mereka tetap memanggil Ash bayi.

"Kalau Daddy sudah berbicara seperti itu Ryder percaya bang Kaiden bisa menjaga bayi"

"Jangan khawatir, ada Arun yang selalu siaga. Kau tau sendiri kemampuan Arun bukan" Ryder mengangguk dan yakin jika si bayi akan baik-baik saja di tinggal. Karena ia yakin masalah seperti ini tidak akan sehari dua hari selesai. Paling cepat 5 hari.

"Persiapkan diri kalian nanti malam kita pergi jika bayi sudah tidur, sebentar lagi Kaiden pulang" ucap Archer yang pergi dari sana menuju ruangan kerja nya.



Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang