Sesampainya di kediaman Kendrix, Risa dan yang lainnya tidak bisa untuk tidak berdecak kagum dengan kemewahan istana milik Archer Kendrix.
"Ah, bisahkah kalian menunggu sebentar ? Saya akan mengabari tuan Archer jika kalian sudah disini" ucap Ben membuat Risa dan yang lainnya mengangguk mengerti dan segera duduk di sofa ruang tamu.
"Mau di apakan anak-anak itu ?" Tanya Rama saat keduanya sudah sedikit menjauh.
"Mati ? Lagipula sejak kapan tuan Archer melepaskan target nya" balas Ben santai, ia juga sambil membuatkan minuman dingin untuk nya.
"Tapi mereka masih anak-anak, usia 10 tahun masih sangat kecil" Rama memang bajingan brengsek, tapi untuk membunuh anak-anak ia tak sekejam itu.
"Tapi anak-anak itu sudah membuat anak mu menderita tuan Rama yang terhormat" balas Ben tak lupa memutar-mutar sendok di depan wajah Rama.
"Hah~ bagaimana keadaan nya, tuan Archer tak mengizinkan aku bertemu dengan nya" gumam Rama pelan.
Ia merindukan bayi kecil nya, tapi ancaman Archer adalah mutlak, jika ia melanggar maka ia tak akan bisa bertemu dengan Ash untuk selamanya.
"Hmm, tunggu saja 1 tahun lagi" Rama menghela nafasnya pelan, kenapa rekan nya ini begitu aneh.
"Aku akan menelfon tuan Archer kalau begitu" ucap Ben lagi, Rama hanya mengangguk saja dan meminum minuman yang di buat oleh Ben.
Sementara itu di rumah sakit, Ash berada di gendongan Archer, pernyataan dokter tua itu yang mengharuskan nya untuk menemukan jantung yang di beri waktu 3 hari saja membuat ia frustasi.
"Hmm"
"Tuan, Risa dan yang lainnya sudah tiba"
"Bagus, urus semuanya, aku akan pulang 30 menit lagi"
"Baik tuan"
"Bayi, kamu bersama Lucas dulu ya" ucap Archer memberikan Ash pada Lucas, namun Ash langsung memberontak dan menggeliat tak suka bahkan merengek karena tak ingin lepas dari Archer.
"Ash mau sama Daddy saja" ucap Ash pelan. Archer menghela nafasnya pelan lalu mengubah gendongan Ash menjadi menyamping.
"Kamu rewel sekali"
"Gigi kamu juga lucu, sekali di cabut 2 sekaligus" Archer tertawa sendiri, bicara sendiri, Lucas sudah jengah melihat Archer yang seperti orang gila jika berhadapan dengan bayi kecil nya.
"Bayi, Ayo ikut Abang main" Ash menoleh menatap Lucas yang sedang mengulurkan tangan nya. Awalnya Ash menggeleng lemah namun pada akhirnya ia menerima juga gendongan Lucas.
Dengan hati-hati Lucas menggendong Ash agar selang infus nya tidak terlilit kesana kemari.
"Aku akan membawa nya ke ruang bermain" ucap Lucas.
"Hm, sering-sering cek popok nya" Lucas mengangguk lalu keluar membawa Ash untuk ke ruang bermain.
Tak jauh, hanya beberapa langkah saja karena setiap lantai di rumah sakit pasti ada ruang bermain nya.
Ash menatap anak-anak yang juga pasien rumah sakit tengah bermain bersama, mereka tertawa bahkan bercanda bersama tak perduli dengan punggung tangan yang di infus.
Seseorang menarik kaki Ash membuat Ash menunduk begitupun dengan Lucas.
Seorang bocah berusia 8 tahun mungkin ? Karena tinggi nya hanya sebatas paha nya.
"Om turunin bayi nya, aku mau lihat !" Ucap nya dengan nada memaksa.
Lucas menatap nya datar, apa-apaan bocah gila ini, tapi Lucas tetap menuruti anak tersebut karena tak ingin membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...