11

87.2K 7.2K 203
                                    

Pagi ini Ash sudah siap dengan pakaian kasual nya, karena ia akan dibawa oleh Archer ke kantor, karena tidak ada yang menjaga Ash di rumah dan Archer yang tak mempercayai si bayi dijaga oleh para maid memutuskan untuk membawa nya ke kantor.

Sebelum itu Archer terlebih dahulu menyuapi Ash bubur bayi nya. Ia juga menyiapkan semua perlengkapan Ash sendiri, karena memang Archer tak sepercaya itu pada orang lain.

Dari mulai popok, susuk bubuk Ash, pakaian ganti Ash, cemilan bayi Ash, buah yang sudah di potong kecil, Archer menyiapkan semuanya padahal para maid sudah mengusulkan diri untuk menyiapkan nya, namun tolakan dari Archer yang mereka terima.

"Sudah" Ash menutup mulut nya kala 2 sendok lagi bubur itu habis, Archer tak ambil pusing, ia membersihkan sekitar mulut si kecil dengan tisu basah, lalu menciumi pipi gembul si kecil dengan lembut.

"Gigi Ash masih goyang" ucap Ash memainkan giginya dengan tangan kecilnya.

"Nanti di cabut" balas Archer.

"Tidak mau, pasti sakit"

"Kalau begitu kamu akan kesulitan untuk makan"

"Kenapa sulit ?"

"Karena gigi kamu goyang"

"Kan masih ada gigi yang lain"

Archer menghela nafasnya lelah, pintar sekali menjawab.

Archer sudah telat sebenarnya, jadi ia segera menggendong si kecil dengan tangan lainnya yang membawa tas berisi perlengkapan si bayi.

"Kita mau kemana" tanya Ash saat mereka memasuki mobil dengan Ash yang duduk di pangkuan Archer, tak lupa ada pacifier didalam mulut nya.

"Kantor Daddy" balas Archer memeluk Ash lembut yang duduk menghadap nya, Ash menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Archer saat merasakan kantuk mulai menyerang nya.

Archer yang sadar jika bayi kecilnya mengantuk mulai menepuk-nepuk punggung kecil Ash dengan pelan, agar si bayi bis tertidur karena memang sudah memasuki waktu tidurnya.

Namun perkiraan Archer salah, sampai di lobi kantor, ia pikir Ash sudah tertidur karena tak bergerak sedikitpun saat di perjalanan, nyatanya Ash memang belum aktif, saat ia sudah di luar mobil, pandangannya mengedar saat ia berada di tempat asing.

Seharunya Ash tidak boleh berada di luar karena bisa saja sesuatu menjadi sebuah ancaman bagi si kecil, namun mengingat Archer juga tak bisa menitipkan si bayi pada siapapun jadi ia membawanya.

Tangan kecil Ash melingkar di leher Archer dan menjatuhkan kepalanya di bahu tegap sang Daddy, matanya mulai terpejam perlahan hingga akhirnya ia tertidur pulas.

"Jaga bayi nya selagi aku menyelesaikan pekerjaan ku" ucap Archer tanpa menoleh, karena ia sibuk membenarkan posisi tidur yang nyaman untuk si kecil.

"Di mengerti tuan" balas Rama membungkukkan tubuh nya 180° walaupun Archer tak melihat.

Setelah memastikan si kecil aman, Archer segera pergi dengan Rama yang berjaga di depan pintu sebuah kamar pribadi sang pemilik perusahaan.

Namun ternyata di dalam kamar Ash terbangun karena terkejut dalam tidurnya, ia tersentak kaget di dalam mimpi hingga akhirnya ia terbangun, hampir menangis karena ia berada di sebuah ruangan asing seorang diri, namun saat ia merasa ada pacifier di dalam mulut nya ia tidak jadi menangis.

Ash turun dari ranjang yang memang begitu tinggi, bahkan tubuh nya sampai bergantung di sisi ranjang saking tinggi ranjang tersebut.

Duk.

Suara jatuh dari dalam membuat Rama lantas masuk, melihat tuan kecil nya yang terjatuh ia segera mengangkat si kecil untuk dibawa keluar.

"Tuan kecil ingin susu ?" Ash mengangguk saja, karena Archer tak membawa air panas dalam termos jadi ia memutuskan untuk ke bawah, membuatkan susu si kecil di tempat OB.

Ash di tinggal sendirian, ia mengedarkan pandangan nya kala sebuah ruangan mewah dan elegan begitu memanjakan mata, begitu banyak barang-barang bagus yang jika di jual pasti akan sangat mahal harganya, tapi Ash tidak tau mahal itu seberapa banyak.

Ceklekk.

Pintu terbuka, seorang wanita berpakaian seksi masuk, dandanan yang begitu tebal dan menor, rambut pirang yang di gerai, tak lupa rok sempit yang di atas lutut membentuk lekukan pinggul dan bokong nya.

"Hei !" Pekik wanita itu membuat Ash tersentak kaget.

"Siapa kamu ! Kenapa anak OB ada disini !" Geram wanita itu mendekati Ash, Ash meringkuk ketakutan, wajah marah nya benar-benar membuat sekujur tubuh Ash bergetar.

Srekk.

Wanita bernama Alice itu menarik lengan kecil Ash dengan kasar.

"Huaaaaaa !!" Tangisan Ash langsung membuat Alice mencubit lengan Ash yang seketika membuat lengan kecil Ash membiru dan lecet.

"Diam ! Siapa yang menyuruh kamu menangis anak nakal !" Ash menggeleng ribut, sebelah tangan nya menutupi lengan lainnya yang di cubit.

"Kenapa kamu disini ha ! Dimana orang tua kamu ! Kamu mau mencuri disini !" Pertanyaan dari Alice tak di jawab oleh Ash, selain karena Ash menahan tangis nya karena tak mau di cubit lagi, ia tak mengerti dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

"Ash... Hiks.. hiks.. Ash mau pulang" Ash berbalik ingin pergi ke arah pintu, mencari paman baju hitam. Namun belum sempat Ash melangkah, kembali Alice menjewer telinga Ash dengan kuat sampai Ash berjinjit.

"Huaaaaa sakit !!!" Teriak Ash meraung.

"Jangan menangis !" Sentak Alice kesal lalu ia menarik telinga Ash ke atas dengan kuat.

"SIALAN APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAK KU BAJINGAN !!" Teriakan lantang dari Archer membuat Alice melepaskan tangan nya, dengan gemetar dan wajah pucat nya ia menatap Archer takut.

Ash berlari menghampiri Rama bukan Archer, mendengar teriakan marah dari Archer membuat Ash takut mendekati pria yang ia panggil Daddy itu.

Melihat Ash yang melewatinya dan lebih memilih Rama, langsung saja amarah Archer naik, dengan langkah tegas nya ia mendekati Alice dengan rahang nya yang mengeras.

Sreett.

Archer menjambak rambut wanita murahan ini dengan kuat mengabaikan pekikan kesakitan dari Alice.

"Tu-tuan.. tuan maafkan.. maafkan saya tuan.. akhh.." racau Alice tak lupa dengan air mata nya yang sudah turun karena menahan sakit.

"Kau apakan anak ku sialan" geram Archer saat ia melihat Ash, Ash langsung memalingkan wajahnya.

Seketika wajah Archer langsung menggelap.

Buukk..

Archer membuat kepala Alice terantuk meja kerja nya, langsung saja dahi Alice mengucurkan darah seger nya. Namun Archer nampak tak puas, menerima penolakan dari bayi kecil nya membuat iblis di dalam dirinya memberontak ingin keluar. Menyelesaikan hasrat membunuh nya yang sudah lama tak ia selesaikan..

Tak tanggung-tanggung Archer benar-benar menghabisi wanita itu dengan sekejap, tubuh tak bernyawa itu tergeltak begitu saja di dekat meja kerjanya, darah dari wanita itu juga mengenai pakaian nya. Beruntung Rama dengan segera membawa Ash pergi takut jika bayi kecil itu akan mengalami trauma akibat tuan nya.

Archer menghela nafasnya lega, ia menatap wanita yang sudah tak bernyawa itu dengan datar, tanpa perasaan ia menginjak kepala itu dengan santai dan memasuki kemar nya, guna membersihkan diri sebelum ia mengambil si bayi dari Rama.

"Bereskan semuanya" perintah Archer pada anak buah Rama.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang