04

98.7K 8K 107
                                    

"A-apa yang Daddy lakukan" Ryder berjalan mendekat ingin mengambil Ash yang nampak tak terganggu dengan ujung pisau yang mendekati kulit leher nya.

"Diam ditempat mu boy" balas Archer mutlak membuat langkah Ryder terhenti seketika.

Archer menyeringai lalu mengambil Ash yang ia tidurkan di atas meja makan, dengan sebelah tangan nya ia mulai gatal ingin melukai bayi kecil yang ada di gendongannya ini.

"Dad kita bisa membicarakan nya pelan-pelan, tolong jangan lukai Ash" mohon River semakin membuat Archer merasa geli dan berakhir dengan ia yang tertawa pelan.

"Sejak kapan keturunan Kendrix memohon untuk orang lain hmm" ucap Archer dengan suara dalam nya membuat suasana pagi di ruang makan benar-benar berbeda.

"Hiks... Hiks..." Ash terisak dalam tidurnya membuat mereka menoleh pada Ash yang meringkuk di gendongan Archer.

Archer menyentuh dahi kecil Ash dan panas, bahkan nafas anak tersebut juga beberapa kali tersenggal, dan biang keringat mulai menyelimuti leher si kecil.

Lirihan pilu Ash membuat sesuatu dalam diri mereka tersentuh, bahkan Archer yang awalnya berubah menjadi iblis kini mulai tersentuh akibat suara lirih Ash yang begitu membuatnya sesak. Archer merasakan jika ada sesuatu yang membuatnya bertekad melindungi bayi kecil di gendongan nya ini.

"Kamu pasti merasa tidak nyaman bukan.." ucap Archer dengan suara dalam nya, bahkan tangan yang sejak awal memegang pisau lipatnya kini sudah ia buang entah kemana, tangan Archer mulai mengelus rambut lebat Ash dan pipi Ash yang begitu hangat bahkan memerah karena suhu anak tersebut yang sedang sakit.

Kaiden dan si kembar yang melihat Archer terdiam membeku, si iblis berwujud manusia itu tak pernah bersikap seperti sekarang. Dari dulu semua orang melihat jika Kendrix adalah keluarga iblis yang tak punya hati. membunuh adalah hal yang lumrah di lakukan oleh keluarga Kendrix, jadi orang-orang menyebut Kendrix adalah keluarga gila yang haus akan darah.

Tapi hari ini, untuk pertama kalinya, kedatangan bayi malaikat yang dibawa oleh si kembar mampu membuat hati para Kendrix tergerak. Tatapan polos dan sayu si kecil, suara lembut si kecil, lirihan kesakitan si kecil bahkan hanya gumaman kecil dari bayi tersebut mampu membuat keluarga Kendrix berperilaku seperti manusia normal.

Untuk pertama kalinya mereka yang bersikap berkuasa kini tunduk pada bayi kecil yang bahkan mereka belum tau asal-usulnya.

"Dad... Ash pasti demam" ucap River membuat atensi Archer yang sejak awal terfokus pada Ash kini menoleh.

"Hmm, panggilkan dokter untuk datang" balas Archer.

"Siapa yang sakit" suara dingin dengan nada rendah itu cukup membuat mereka menegang untuk beberapa detik saja.

Si penguasa dunia bisnis, si iblis yang setara dengan Archer berdiri di pintu dengan melipat tangannya, menatap semua orang dengan pandangan santai nya namun pandangan itu jelas tersorot bahwa ia sedang membutuhkan pelampiasan. Dengan cara membunuh paling sedikit 10 orang.

"Kau pulang Lucas Kendrix" ucap Archer menatap si sulung dengan tatapan santainya. Lucas membalas tatapan santai Archer dengan tatapan datar, terkesan tak suka berbasa-basi seperti yang di lakukan oleh Archer.

"Daddy memiliki anak di luar nikah ?" Tanya si sulung menatap buntalan kecil yang ada di gendongan Archer, bayi itu sangat kecil, bahkan jika ia mematahkan kepalanya dengan sekali sentak pasti akan langsung patah. Anak itu tidak bisa menjadi bagian dari Kendrix yang dari umur 2 atau 3 tahun sudah di didik untuk menjadi seorang iblis berdarah dingin.

"Bukan anak Daddy, ini anak si kembar mereka yang membawa bayi kecil ini" balas Archer santai.

"Kalian tak akan membiarkan bayi kecil itu ada di dalam rumah ini bukan" ucap Lucas menatap satu persatu anggota keluarga nya dengan tajam.

Si kembar langsung mengalihkan tatapannya begitu dengan Kaiden, mereka terintimidasi oleh tatapan si sulung dimana tatapan yang dimiliki oleh Lucas adalah tatapan yang menyuruh lawannya untuk tunduk.

Keluarga Kendrix dominan dengan bola mata yang berwarna merah, mata itu akan berwarna terang jika didalam kegelapan, semua nya memiliki bola mata kematian itu kecuali River yang hanya memiliki bola mata yang hitam pekat.

Di dunia orang-orang hanya tau jika Kendrix si iblis pencabut nyawa ini memiliki bola mata yang berwarna merah pekat, tak ada yang tau jika River adalah turunan terakhir keluarga Kendrix hanya karena bola matanya yang berbeda, terlepas ia yang memiliki wajah sama dengan si kembaran.

Di mata dunia Ryder adalah bungsu Archer Kendrix.

Keluarga Kendrix bersyukur karena mereka berpikir Ryder lah si bungsu, dengan begitu tak akan ada yang berani mendekati keturunan Kendrix.

"Pe-permisi tuan" seorang dokter datang dengan terbata, lagipula manusia normal mana yang mau memasuki kawasan Kendrix ?. Rumornya kau tidak akan keluar dengan keadaan utuh, beruntung tidak mati didalam istana berbentuk rumah ini.

Asher, bayi kecil itu ditidurkan di atas meja di ruang makan, Archer menolak membawa nya ke kamar karena membutuhkan waktu sementara bayi kecil ini harus di beri pertolongan pertama.

Dokter tersebut tidak bisa untuk baik-baik saja, tangan nya terus gemetar, keringa bercucuran dengan hebat di pelipisnya, itu karena para keluarga Kendrix menatap nya dengan intens saat ia memeriksa bayi kecil yang ada di hadapannya ini.

Nyut~

"Huaaaaaaa !"

Dor !

Tangisan lantang Ash terdengar di seluruh penjuru mansion karena terkejut saat merasakan sesuatu di lengan nya membuat Archer melepaskan tembakannya yang tentu saja sengaja ia melesatkan ke sisi kepala dokter tersebut membuat dokter tersebut menegang dengan merapalkan doanya.

Ia akan langsung resign jadi dokter saat keluar dari neraka ini.

"Ma...maafkan.. maafkan saya tuan" ucap dokter tersebut yang langsung bersimpuh dengan tubuh bergetar.

Mata kecil Ash terbuka perlahan menampakkan iris matanya yang begitu indah, iris mata yang mampu menyihir siapapun untuk bertekuk letut termasuk Lucas yang menegang di tempatnya karena mata polos Ash yang menatap nya dengan sayu.

"Kau membuatnya menangis, masih pantaskah aku membiarkan mu hidup" ucap Archer yang memainkan ujung pistolnya yang berasap.

"Ma..maaf tuan.. saya.. saya ingin memasangkan infus karena bayi tersebut kekurangan cairan" balas dokter.

"Sudah cukup, biarkan dia pergi" ucap Lucas membuat Archer langsung mengusir dokter yang sedang beruntung itu. Sementara itu Archer yang ingin mengambil Ash yang masih menangis itu kalah cepat dengan Lucas yang sudah lebih dulu mengambil nya.

Archer berdecak malas lalu mengikuti si sulung yang sudah membawa bayi kecil nya ke ruang keluarga.

Sementara Kaiden dan si kembar baru bisa menghela nafasnya, sudah ada berapa kali suara tembakan di rumah ini ?

"Setidaknya jika bayi itu bisa menarik hati bang Lucas maka bayi itu bisa hidup" ucap Kaiden yang menyusul si sulung ke ruang keluarga meninggalkan Ryder dan River yang terdiam.

Ryder mengangguk yakin pada River lalu menyusul ke ruang keluarga.

"Tolong siapkan sarapan nya di ruang keluarga, dan jangan lupa susu formula untuk si bayi" perintah River pada maid yang bertugas di dapur.







__________________

Sejauh ini si bayi belum banyak ngomong yak hahahhah

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang