10

91.9K 7.8K 93
                                    

Seorang pria terus berlari di gang sempit perumahan warga, mengabaikan rasa sakit di bagian perut dan betis nya yang tertembak oleh seseorang, yang ada di pikiran nya adalah ia harus berlari dan berlari, bersembunyi sampai keadaan aman.

"Sial" geram nya menahan sakit yang luar biasa.

Anak buahnya sudah jelas tidak akan selamat, mungkin hanya dirinya yang bisa kabur dari lingkaran hidup dari si iblis berdarah dingin itu.

"Akan ku balas semuanya, rasa sakit ini harus dia rasakan sampai ke anak cucu nya" sumpah nya dengan yakin.

Sementara itu di sebuah ruangan yang sudah menjadi lautan manusia, seorang pria dengan tangan yang bersimbah darah itu mengedarkan pandangannya, tatapan tajam bak seekor elang yang tengah memperhatikan mangsa nya kini mencari seseorang yang berhasil kabur.

"Dad" Lucas datang dengan keadaan yang tak jauh berbeda dari Archer.

Lalu di susul oleh si kembar yang membawa seseorang yang hampir sekarat, di yakini adalah tangan kanan pria yang kabur tersebut.

"Kalian tidak melihat babi guling itu kabur" tanya Archer dengan nada rendah nya, ketara sekali ia sedang menahan amarah karena mangsa nya berhasil kabur.

"Ya dad, dia kabur" balas River membuat Archer terkekeh iblis.

"Biarkan dia di luar sana sebelum aku menemukan nya dengan tangan ku sendiri" setelahnya Archer pergi lebih dulu di ikuti oleh yang lainnya. Meninggalkan Rama dan anak buahnya yang harus membersihkan kekacauan yang sudah di lakukan Archer dan anak-anaknya.

Markas utama di serang oleh pria berusia awal 50 tahunan bernama Erdwin Marcues, pria tua kolot yang selalu ingin menjatuhkan Archer kapanpun ia memiliki kesempatan, tidak belajar dari pengalaman saat Archer membunuh semua keluarga Erd tak tersisa, tapi nampaknya Erd tak pernah perduli dan mengindahkan ancaman Archer, ia masih terus ingin menjatuhkan Archer agar penguasa dunia gelap yang di pegang oleh Archer jatuh ketangan nya.

Dengan begitu Erd bisa menguasai dunia bawah dan orang-orang nya, ia berkuasa jika wilayah yang di pegang oleh Archer jatuh ketangan nya. Namun, Erd seolah buta jika orang yang dia lawan bukanlah orang biasa, tidak ada yang menyebut Archer sebagai manusia, semua orang menyebut nya iblis berdarah dingin, namun Erd nampak seperti tak mengindahkan apapun.

Kematian istri dan 3 anaknya tak membuat nya dendam pada Archer yang sudah membunuh mereka, justru Erd semakin gelap mata dan iri dengki kala semua orang yang berada di dunia bawah maupun di dunia bisnis tunduk pada seorang Archer Kendrix beserta anak-anaknya.

Itu semakin membuat Erd gila, semua cara sudah ia lakukan untuk melumpuhkan Archer atau setidaknya anak-anak Archer, dari yang mulai menyelakai anak-anak nya sampai ia yang merencanakan pembunuhan dengan pembunuh bayaran tingkat tinggi dan semua hasilnya nihil.

Tapi Erd tak menyerah begitu saja, pria tua ini tetap akan mencari celah untuk menyerang Archer dari sudut manapun, ia yakin Archer memiliki titik lemah mau sesempurna apapun dia.

Kembali pada Archer dan ketiga anaknya, mereka berada di jalan pulang menuju mansion. Yang seharunya pergi selama 5 hari namun kini 2 hari mereka sudah menyelesaikan permaslaahn nya walaupun Erdwin Marcues berhasil melarikan diri.

Sementara itu di lain sisi..

Kaiden kalang kabut karena tidak menemukan Ash di sebelahnya, saat menidurkan Ash tadi Kaiden juga ikut tertidur. Jangan kan Ash, serigala nya saja juga tidak ada di tempat.

Ini sudah jam 3 dan ia mulai panik kala sudah 30 menit mencari Ash namun tak kunjung ketemu.

"Astaga !" Kaiden tersentak kaget kala menemukan Ash ada di depan pintu lemari es dengan penampilan yang sangat.. Eum.. aneh ?

Ash di selimuti oleh susu bubuk strawberry nya dari ujung rambut sampai ujung kaki, susu bubuk itu berserakan di sekitar nya membentuk sebuah danau kecil.

Tak hanya itu ternyata Arun juga ada di sebelah si bayi, Arun menjilati wajah Ash yang rasa susu bubuk nya.

"Hah~ apa yang kalian lakukan" Kaiden nampak tertekan dengan tingkah si bayi selama 2 hari ini, tapi ia juga cukup menikmati nya, jadi saat ia melihat wajah polos dan senyuman tanpa dosa si bayi langsung saja ia tak bisa marah.

Kaiden mengangkat Ash dan mendudukan nya di meja pantry menatap Ash yang nampak cengegesan membuat Kaiden terkekeh pelan.

Suara langkah kaki yang lebih dari satu orang membuat keduanya menoleh, dengan Ash yang memakan jari-jarinya ia membuat rombongan Archer terdiam mematung, lihatlah bagaimana menggemaskan nya si bayi dengan mata bulat besar yang menatap mereka polos.

"Bayi !!" Teriak River senang, ia berlari menghampiri Ash dan memeluk bayi kecil itu erat, seolah ia tak bertemu ribuan tahun.

"Bayi kamu manis sekali, kenapa rasa kamu seperti susu" cerocos River dengan bodoh nya.

"Bau kamu juga bau susu, bayi kamu mandi susu ?" River terus berbicara dengan tampang bodoh membuat yang lainnya menatap River datar.

"Ash makan itu" tunjuk Ash pada lantai yang berceceran susu.

Archer dan yang lainnya terdiam membeku, menoleh menatap Kaiden yang menaikan bahu nya tak tau.

"Kamu makan susu ?" Tahta Archer yang di angguki polos oleh Ash tak lupa cengiran nya yang menguat mereka tak bisa untuk menaikan suara nya, melihat tampang menggemaskan Ash siapapun jelas tak akan bisa marah.

"Daddy" panggil si kecil.

"Kenapa hmm" balas Archer mengambil Ash untuk duduk di pangkuan nya, membiarkan pakaian mahal nya terkena susu bekas si bayi.

"Gigi Ash goyang, lihat" Ash menunjukkan gigi depan nya yang goyang menggunakan lidah nya, ia goyang-goyangkan gigi itu membuat Archer malah tertawa karena lucu melihat buntalan kecil di pangkuan Nya ingi bertingkah menggemaskan.

"Gigi nya goyang 2" ucap Ash menunjukan Jari nya 3. Tingkah si kecil membuat anggota keluarga kembali tergelak lucu.

"Bayi ini 3 bukan 2" ucap Lucas menurunkan 1 anak jari si kecil.

"Kalau ini berapa ?" Tanya Ash menunjukan 5 anak jari nya.

"Coba hitung" ucap Lucas lagi.

"1...2...5...7...8" Archer dan yang lainnya tak berniat untuk membenarkan ucapan si kecil karena berpikir Ash bisa berhitung mengingat Ash yang sudah sangat lancar bicara di umur nya yang 3 tahun.

"Pintar sekali, tapi nanti kita belajar berhitung oke" ucap Lucas di angguki saja oleh Ash walaupun Ash tak mengerti.







_______________

Votting nya kakak~

Sama-aama menghargai ya~

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang