"Rawrr~ aku akan memakan mu" menunggu Rama selesai mandi, Ben mengajak Ash untuk bermain boneka Dino walaupun Ash tak begitu merespon nya.
Tak lama Rama keluar, membuat Ash langsung merentangkan tangannya minta di gendong. Rama dengan senang hati menerima nya, tak lupa ia juga memberikan kecupan sayang untuk si kecil.
"Aww~ bucin sekali tuan Rama ini" nyinyir Ben, Rama hanya menatap nya malas. Untung ia sudah memakai pakaian nya lengkap saat di kamar mandi.
Tak lama suara pintu di ketik dan terbuka membuka mereka menoleh, ternyata Haru yang mengantarkan sarapan untuk si kecil.
"Sarapan untuk tuan kecil tuan" ucap Haru, Rama mengangguk mengerti.
"Aish, jangan terlalu formal begitu Haru, kau membuatku malu saja, nanti jika aku sudah resign dan menjadi juragan baru kau boleh memanggil ku tuan" cerocos Ben dengan bangga.
"Hentikan omong kosong mu itu Ben, ini masih pagi" balas Rama.
"Ayo Haru, kita keluar saja, banyak karbon dioksida disini" sambungnya sambil melirik Ben santai.
"Fuck yu Ben" ucap Ash polos menunjuk Ben.
Seketika kamar Rama menjadi hening, Ben yang menegang, Rama dan Haru yang terkejut. Ben bahkan sudah was-was saat Rama berbalik menatap nya dengan tatapan aneh.
"H-hei, Rama. Kau tau tadi itu-"
"Kau apakan anak ku Ben !!!" Teriak Rama kesal menatap Ben penuh amarah. Ben menelan saliva nya dengan susah payah melihat amarah rekannya itu.
"A-haha.. haha.. itu hanya kecelakaan kecil men, kau tau jaman sekarang-"
Bukh.
Ben jatuh tersungkur karena Rama melempar sepatu yang berada di dekat nya tepat mengenai dahi Ben.
Ash tertawa senang melihat Ben yang terjatuh dengan dahi nya yang benjol. Ia bahkan sampai bertepuk tangan melihat Ben yang mengaduh kesakitan.
"Rama, kenapa kau melempari ku" gerutu Ben mengelus benjolan di dahi nya.
"Masih mending aku yang melempari mu bukan tuan Arche" balas Rama sinis, Ben menggerutu kesal namun melihat tatapan tajam Rama membuat ia mengurungkan niatnya yang ingin membalas Rama.
Setelahnya mereka keluar, memilih untuk duduk di taman belakang sekalian agar Ash mendapatkan cukup energi matahari di pagi hari, apalagi hari ini suhu tubuh Ash sudah sedikit normal.
Ash di dudukkan di pangkuan Rama dengan Haru yang menyuapi Ash telaten, sementara Ben dengan santai meminum teh nya di samping Rama. Karena tidak ada anggota keluarga di rumah, Ben bebeas menjadi bos untuk beberapa jam kedepan.
"Hah~ minum teh di pagi hari memang yang terbaik" ucap Ben santai.
Rama hanya berdecih malas, ia menurunkan Ash karena Ash memberontak seperti tengah mengejar sesuatu.
Ternyata Ash mengejar kodok bewarna hijau yang begitu gendut. Dengan santai ia mengambil kodok itu dengan tangan kosong nya, ia memperhatikan kodok itu yang sudah terjepit di tangannya karena ia yang memegang nya terlalu kuat.
"Heheh, kodok nya lucu" ucap Ash senang.
Ia berbalik menghampiri Rama dan Ben yang tengah membicarakan beberapa hal, lalu dengan santainya Ash memasukkan kodok itu kedalam gelas teh Ben.
Plung.
Suara sesuatu yang di masukan kedalam gelas membuat atensi keduanya menoleh pada Ash yang tengah tersenyum senang melihat kodok itu nampak terdiam di dalam gelas teh milik Ben, iya kodok nya mati karena Ash terlalu kuat memegang nya jadi kodok itu mengapung.
"A-astaga teh ku !!!" Pekik Ben kaget membuat Ash tersentak pelan dan langsung meringsut mendekati Rama.
"Bayi kecil ini !!!" Geram Ben yang ingin meremas Ash menjadi abu saking gemas nya.
"Ha, berani kau menyentuh nya, akan ku adukan dengan tuan Archer" ancam Rama membuat Ben langsung pundung.
"Rama, teh beharga ku" adu Ben membuat Rama bergidik ngeri melihat wajah Ben yang nampak aneh.
"Buang kodok nya dan minum lagi teh nya, begitu saja tak tau" ucap Rama santai.
"Cih mentang-mentang anak sendiri, kau membela nya" nyinyir Ben kesal.
Rama malah tertawa senang melihat penderitaan rekannya itu, ia bahkan sudah bermain dengan Ash dengan ia yang menggelitik perut besar Ash yang sangat menggemaskan.
Ia tak perduli dengan Ben yang sedang merajuk.
"Daddy ?" Tanya Ash saat ia teringat dengan Archer.
"Ah, tuan Archer sedang di luar, dia akan pulang beberapa hari lagi" Ash merenggut sedih membuat Rama tak tega melihatnya.
"Tak apa Ash, kamu bisa bermain dengan ayah dulu, bagaimana ?" Tawar Rama, Ash mengangguk sedih.
"Atau kamu mau bermain bersama Ben saja ?" Mendengar namanya di sebut Ben langsung pergi berlari dari hadapan Rama membuat Rama malah tertawa lantang. Sementara Ash yang melihat Rama tertawa tertegun dengan tatapan berbinar nya lalu ia juga ikutan tertawa melihat Rama yang tertawa.
"Oh iya Haru, bisakah kau menjaga nya dulu, aku memiliki beberapa arahan untuk rekan yang lain"
"Tentu tu-"
"Rama, sudah ku bilang jangan memanggil ku tuan" Haru tersenyum kikuk lalu mengangguk mengerti, ia menerima Ash dan membawanya ke dalam gendongan nya.
"Jangan panggil aku tuan lagi atau aku tidak akan bicara dengan mu lagi" ucap Rama menepuk bahu Haru beberapa kali, Haru yang di perlakukan seperti itu untuk pertama kalinya langsung bersemu merah.
"Astaga aku pasti sudah gila" gumam Haru menyembunyikan wajahnya di perut besar Ash.
Ash menatap Haru bingung, wajahnya memerah dan ia bingung tapi Ash tidak mau bertanya jadi ia biarkan saja Haru menyembunyikan wajahnya di perut nya.
"Haru, ayo main" ucap Ash membuat Haru tersentak kaget.
"A-ah, iya tuan kecil, anda ingin bermain apa" balas Haru gugup.
"Main bola saja" seru Ash senang.
"Baiklah"
________________
Yang gak votting ini cerita ku privasi sampai sini 😌
Awas aja part selanjutnya berbentuk pdf.
Buahahahahaha !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Ficção AdolescenteJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...