"Daddy~ ayolah~" Asher Kendrix terus merengek pada Archer sang Daddy untuk membelikan nya ponsel karena hanya ia yang belum menggunakan ponsel di saat semua teman-temannya sudah memakai benda persegi empat itu.
"Tidak bisa" balas Archer yang masih fokus menandatangani kertas-kertas yang tidak akan ada habisnya itu.
"Kenapa ?"
"Daddy belum gajian, tunggu 3 tahun lagi nanti Daddy belikan" Archer dengan santai berkata membuat Ash langsung mendelik kesal.
"Daddy !" Seru Ash kesal membuat Archer tertawa, sehari tidak menganggu bocah ini maka tidak akan ada keberuntungan hidup.
Asher Kendrix, bocah SMP berusia 12 tahun, kelas 1. Ash baru masuk sekolah menengah pertama 3 bulan yang lalu.
"Kamu belum mengganti seragam mu" celetuk Archer.
"Belikan Ash ponsel dulu Daddy~" rengek Ash yang sudah gelendotan dengan Archer.
"Pakai punya Daddy saja bagaimana ? Daddy baru beli 3 jam yang lalu" Ash terdiam sesaat lalu mengangguk antusias.
"Ini, pakai dengan benar" ucap Archer memberikan Ash ponsel android Vivo.
"Daddy !" Seru Ash kesal, kenapa harus android di saat semua orang memakai apel.
Lalu tawa Archer kembali terdengar membuat Ash kesal luar biasa, ia memukul Archer dengan kuat dan bergegas keluar tapi ia sudah lebih dulu mengambil ponsel android Archer.
"Ben !!" Ash langsung menghampiri Ben yang hendak keluar.
"Tuan kecil ? Ada apa ?"
"Ben, pinjem duit dong, dikit aja"
"Hmm ? Tentu saja, berapa yang anda perlukan ?"
"23 juta ?"
Uhuk..
Ben terbatuk bahkan wajahnya memerah saat Ash menyebut angka nominal nya.
"Tuan kecil uhuk.. tuan kecil saya tidak punya sebanyak itu" ucap Ben membuat Ash kesal.
"Jangan pelit ! Kalau pelit waktu mati tidak di terima alam kubur mau !" Seru Ash membuat Ben mendelik.
Bocah ini, geram Ben.
"Ekhem.. tuan kecil, tuan Archer memiliki kekayaan melimpah untuk 1000 keturunan nya, jadi anda akan sangat beruntung jika meminta padanya dari pada aku yang sangat miskin ini" ya, Ben dengan segala drama bodoh nya.
"Daddy tidak memberikan apa yang aku minta" gerutu Ash yang mendadak sedih.
"Pak !! Beli !!!" Tiba-tiba Ben terlonjak kaget dengan teriakan Ash yang memberhentikan penjual bakso keliling.
"23 juta ku selamat, atau aku tidak akan bisa membeli tanah nantinya, cita-cita menjadi juragan tanah harus terwujud" gumam Ben dengan tekad besar nya.
"Ben !! Pinjam dulu 20 ribu buat bayar bakso nya !" Ben hanya bisa menahan kekesalan nya kala uang nya akan berkurang 20 ribu.
"Ramaaa" geram Ben saat rekan nya itu malah pergi entah kemana, alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan iblis kecil itu.
"Ben cepat !!" Teriak Ash lagi.
"Saya datang tuan kecil !" Balas Ben juga.
_
_
_
_
_
"Jahat !!! Pelit !! Semuanya pelit !!" Pekik Ash kesal, ia merajuk kala kembali menyingung tentang ponsel.
"Tidak ada ponsel untuk 10 tahun kedepan Asher Kendrix" ucap Lucas membuat Ash langsung mendelik.
"Tidak adil ! Semua teman-teman Ash sudah punya ! Tapi kenapa Ash tidak !"
"Mereka punya uang, kita tidak punya uang"
"Ben bilang kekayaan kalian cukup untuk 1000 keturunan yang akan datang"
"Jangan percaya, ucapan Ben itu banyak bohong nya" celetuk Kaiden membuat Ash semakin merajuk.
"Lagipula ponsel itu untuk orang-orang yang tidak mampu, kamu sangat mampu jadi tidak perlu ponsel" sambung Lucas santai.
"Abang !! Tidak ada yang seperti itu !" Ash kesal, entah kenapa semakin hari keluarga nya seperti orang yang tidak waras, yang waras hanya ayah nya saja.
"Dimana ayah ?" Tanya Ash tak lupa celingak celinguk mencari Rama, seharian ini ia tak menemukan Rama dimanapun.
"Di-" belum selesai Lucas menjawab, Ash sudah berlari lebih dulu.
Ash berlari mencari Rama di kamar nya, tentu saja di gedung berbeda dari rumah utama. Langsung membuka pintu nya setelah ia ketuk beberapa kali.
"Ayah ?" Rama yang ingin masuk ke kamar mandi pun jadi terhenti kala ia mendengar suara Ash.
"Ash ? Ada apa ?" Rama segera menghampiri Ash yang nampak sedih.
"Ayah, Ash tidak di perbolehkan memakai ponsel oleh Daddy dan Abang" adu nya.
"Bagus dong" balas Rama membuat Ash langsung kesal.
"Lagipula kamu masih kecil, tidak perlu memakai ponsel" sambung Rama lagi.
"Ayah~"
"Nanti jika sudah 5 tahun kemudian kamu pasti akan menggunakan ponsel"
"Ayah !!"
Lalu Rama tertawa melihat wajah Ash yang memerah karena kesal, lucu sekali wajah memerah nya.
"Ash tidur disini saja" celetuk Ash yang sudah rebahan dengan nyaman di ranjang empuk Rama, ia juga masih belum melepaskan seragamnya, bahkan ini sudah jam 8 malam tapi Ash masih nyaman menggunakan seragam nya.
"Ganti dulu Ash" tegur Rama.
"Besok saja, besok olahraga"
Rama hanya bisa menghela nafasnya, Ash benar-benar keras kepala jadi ia hanya perlu mengalah dan memutuskan untuk mandi, membiarkan Ash bermain dengan ponsel miliknya.
"Tuan kecil ?" Ash menoleh melihat Ben datang.
"Tuan Archer mencari anda"
"Kenapa ? Aku tidak berbuat masalah hari ini !" Seru Ash bingung.
"Saya tidak tau tuan, lebih baik anda menemuinya" Ash mengangguk mengerti dan segera pergi.
"Tuan kecil !" Panggilan Ben membuat Ash menoleh.
"Hutang nya tolong segera di lunasi ya" ucap Ben dengan senyum ramah nya.
"Ben, kamu benar-benar pelit"
"Bukan pelit tuan kecil, tapi hemat"
Ash memutar matanya malas dan segera pergi, bicara dengan Ben hanya akan membuat sebelah otak mu miring, itu kata semua orang !
_________________
Yang minta Ash gede tuh udah di buatin ! Langsung ku buat karena kalian neror saya !!!
Siapa kalian !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...