42

55.2K 5.2K 185
                                    

Ash menggeliat dalam tidur nya saat merasakan banyak kecupan di wajah nya, membuka matanya dengan perlahan lalu terpampang lah wajah Rama yang tengah tersenyum lembut padanya.

"Selamat pagi pangeran kecil" Ash tertegun sesaat sebelum akhirnya ia tersenyum lebar pada Rama, ia mengangkat keduanya tangannya meminta di gendong jadi dengan cepat Rama menggendong bayi kecil nya.

"Ayah" ucap Ash pelan menatap Rama dengan pandangan kagum nya.

Hati Rama langsung berdetak dengan cepat saat Ash mengucapkan kata 'ayah' untuk kedua kalinya.

"Ayah, hehehe~" Ash dengan senang hati memeluk leher Rama erat membuat Rama terkekeh pelan.

Ceklek.

"Oh kau sudah datang" Rama menoleh melihat Kaiden yang masuk dengan sebotol susu untuk si kecil.

"Tuan muda" balas Rama menundukkan kepalanya, Kaiden hanya mengangguk singkat dan memberikan botol susu nya untuk Ash, ia ingin mengambil Ash dari Rama namun Ash langsung menolak dengan keras dan semakin memeluk leher Rama kuat.

Kaiden tertawa pelan melihat penolakan si kecil dan meletakkan botol susu nya di atas meja.

"Kau bisa memandikan nya, setelah itu turunkan untuk sarapan" ucap Kaiden.

"Baik tuan muda" Kaiden meninggalkan keduanya setelah mencium kepala Ash dengan sayang.

"Kita mau mandi ?" Tanya Ash dengan senyum lebar nya, entah kenapa ia terlalu senang saat bersama Rama, ada sesuatu dalam dirinya yang begitu membluncah senang saat bersama Rama di banding bersama Archer atau yang lainnya.

Rama dengan telaten memandikan Ash, ia menggosok bagian tubuh Ash dengan lembut dan penuh kehati-hatian, ia takut sekali membuat kulit Ash tergores atau apapun.

"Rama, kata bang Kaiden Ash di suruh panggil Rama dengan sebutan ayah" celetuk Ash.

Deg !

Jantung Rama seketika berdetak lebih cepat dari biasanya, matanya memanas saat Ash ingin memanggil nya ayah.

"B-benarkah tuan kecil" balas Rama pelan, suaranya bergetar menahan tangis.

"Hu'um, Ash boleh gak panggil Rama ayah ? Tapi, Ash tidak tau ayah itu apa, kata dokter Rey ayah itu sama seperti Daddy" jelas Ash yang tetap fokus dengan mainan bebek karet nya. Sementara Rama sudah meneteskan air matanya di belakang Ash, dengan susah payah ia menahan isakan pilu nya dan membiarkan air mata nya saja yang mengalir deras.

"Eung ? Kenapa diam ?" Ash menoleh dan terkejut melihat Rama yang menangis dalam diam.

Ia bangun dari dalam bathub dan memeluk Rama sayang dimana perlakuan Ash semakin membuat Rama menangis.

"Kenapa nangis ? Ash salah ngomong ya ?" Tanya Ash.

"Ash.. putra kecil ayah" ucap Rama dengan suara nya yang bergetar, ia menangkup wajah Ash dengan lembut.

"Terimakasih sudah lahir, terimakasih juga sudah menjadi putra ayah, maaf belum bisa menjadi ayah yang baik buat anak ayah ini" Ash tertegun, ia tersenyum lebar lalu mengangguk walaupun ia tak begitu mengerti dengan ucapan Rama.

"Ash sayang banget sama ayah Rama, di mata Ash, ayah Rama adalah yang paling hebat !" Seru Ash membuat Rama terkekeh pelan dan mengecup kening Ash lembut.

"Ayah" panggil Ash.

"Dimana ibu ?" Seketika Rama tercekat namun tak lama ia tersenyum tulus dan mulai membilas Ash dengan air hangat nya.

"Ibu Ash sudah di langit" balas Rama membuat Ash mengernyit bingung, ia menatap Rama dengan tatapan polos nya.

"Ibu di langit ? Kenapa di langit ? Kenapa tidak disini saja bersama Ash, ayah, Daddy, dan Abang juga" Rama tersenyum maklum, anak usia 3 tahun seperti Ash ini memang sedang kepo-kepo nya tingkat tinggi.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang