"Daddy~" Ash merengek karena ia ingin piknik di depan rumah Seperti yang ia lihat di layar tv beberapa jam yang lalu, namun Archer benar-benar sibuk, ia sedang mode tidak bisa di ganggu, pekerjaan nya menumpuk dan tidak bisa di biarkan lagi.
Padahal sudah ia bagi setengah pekerjaan nya untuk Ben yang statusnya adalah ajudan bukan skretaris tapi ya namanya Archer Kendrix mana mau ribet orang nya.
"Tunggu sebentar bayi" ucap Archer tanpa menoleh, ia lagi sibuk-sibuk nya buka tutup kertas-kertas yang tidak ada habis nya ini. Sementara Ben mengurus yang di perusahaan, hanya ia sendiri di rumah, si sulung keluar negeri, Kaiden belum pulang, si kembar juga sedang ada acara sekolah selama 3 hari, camping ? Entah, Archer tidak tau yang jelas si kembar tidak akan pulang selama 3 hari.
"Daddy~" Ash terus merengek, bahkan suaranya bergetar ingin menangis karena ia di abaikan.
Ash terus menempel di kaki Archer, mau naik ke pangkuan nya Archer ia tidak sampai jadi solusi nya adalah menempel bak lintah darat pada inang nya.
"Kamu mengantuk ?" Ash menggeleng brutal, tapi tatapan jelas menandakan jika ia mengantuk.
"Kamu mau piknik ?"
"Iya, Ash mau piknik" balas Ash.
Archer mengambil Ash untuk ia gendong, ia timang kesana kemari dengan Ash yang sudah menidurkan kepalanya di dada bidang Archer, tangan kecil nya memainkan kancing kemeja milik Archer, sesekali ia masukan kancing kemeja Archer kedalam mulutnya, penasaran bagaimana rasanya benda kecil yang menarik perhatian nya itu.
"Hah~ dimana pengasuh mu" ucap Archer pelan, dan baru ingat jika ia menyuruh Haru ke kantor untuk mengantar beberapa berkas yang sudah di tandatangani, untuk diberikan Ben.
"Tidur saja kalau begitu" ucap Archer mencoba menidurkan Ash namun Ash langsung merengut tak suka.
"Huwaaaaa !" Maka menangis adalah hal yang bisa ia lakukan untuk menandakan jika ia kecewa tidak bisa melakukan apa yang ia inginkan.
"Huhu~ Daddy~ hiks.. hiks.." isakan nya begitu pilu, padahal ia hanya ingin piknik di halaman depan tapi begitu sulit untuk di lakukan.
"Arun !" Segera pintu terbuka, Arun masuk dengan berlari menghampiri Archer. Ia nampak menatap Archer penuh permusuhan karena bayi kecil nya menangis di gendongan Archer.
"Bagaimana jika kamu bermain dulu dengan Arun, Daddy selesaikan dulu pekerjaan Daddy nanti sore kita piknik" tawar Archer, Ash terdiam nampak menimang sebelum akhirnya mengangguk.
Segera Archer menurunkan Ash.
"Pergilah, bawa bayi nya main di luar dan tetap jaga bayi nya" perintah Archer pada Arun, Arun menundukkan kepalanya mengerti.
Maka Arun segera mendorong bokong besar Ash dengan moncong nya, menyuru Ash untuk keluar dan bermain dengan nya di luar.
"Huhu~ Daddy~" nyatanya mata besar Ash yang berkaca-kaca membuat Archer merasa iba, namun pekerjaan nya memang benar-benar tidak bisa di tinggal, setidaknya ia harus bisa menyelesaikan nya setengah agar bisa mengabulkan keinginan Ash yang ingin piknik di teras depan.
Arun membawa Ash ke halaman belakang, tidak ada bodyguard yang mengikuti mereka karena setiap bodyguard yang ingin mengikuti tuan kecil mereka maka Arun langsung menggeram marah menandakan jika tidak ada yang boleh menganggu acara mereka berdua.
Setelah sampai di halaman belakang, bodyguard yang berjaga disana terpaksa harus menjaga jarak dan sedikit menjauh atau kalau tidak Arun akan mengigit dengan brutal.
Resiko punya pawang ganas ya begini.
Ash mengedarkan pandangan nya, lalu tatapannya teruju pada bola kaki yang tergeletak tak jauh dari nya, langsung saja ia berlari untuk mengambil bola tersebut.
Kembali berlari kesana kemari dengan membawa bola nya, di ikuti Arun di belakang yang juga begitu senang bermain kejar-kejaran bersama si bayi.
Tiba-tiba Ash terhenti di sebuah kandang milik Jasper.
Masih ingat Jasper ? Husky jantan milik Archer yang sempat di bicarakan di part yang entah keberapa.
Ash membuka kunci kandang tersebut, menghampiri Husky bewarna hitam putih yang tengah tertidur.
"Tuan kecil-" baru saja ingin mengambil Ash, Arun sudah menggeram pada bodyguard tersebut, terpaksa ia harus mundur dan pasrah jika Archer tau anak nya masuk ke kendang si Husky.
Grep.
Ash memeluk kepala Husky itu dengan erat, bulu tebal nya membuat ia ketagihan.
Jasper terkejut bukan main saat merasakan ada sesuatu yang jatuh di atas nya, ingin melolong menandakan jika ia marah, namun melihat bayi kecil yang tengah tersenyum polos pasangan membuat ia mengurungkan niatnya.
Bayi kecil ini ia pernah lihat beberapa kali saat sedang di halaman belakang bersama tuan nya atau yang lain.
Jasper juga melirik Arun yang nampak duduk santai di luar kandang.
"Wahhh, kamu mirip Arun" ucap Ash senang dan masih memeluk Husky jantan itu erat.
Lalu Ash tiduran di perut Jasper, para bodyguard sudah keringat dingin di luar, ingin mendekat namun Arun juga dengan cepat menggeram marah.
Ash tertawa senang dan kembali memeluk Jasper, ia bahkan tidur menyamping, Jasper menyukai bayi kecil ini jadi ia meletakkan tangan nya di atas si bayi, persis seperti ia memeluk Ash.
Ash kesenangan jadi ia membalas pelukan Jasper, menenggelamkam kepalanya di bulu lebat milik Jasper.
"Astaga bayi !" Archer panik melihat anaknya malah berpelukan dengan Husky nya. Maka dengan cepat ia menghampiri Ash dan langsung mengambilnya.
Jasper nampak marah karena bayi nya di ambil, ia ingin menggeram namun melihat tatapan tajam Archer membuat ia menundukkan kepalanya menciut.
"Hah~ kenapa kamu disini" ucap Archer membawa Ash keluar.
"Kalian ! Kenapa membiarkan bayi nya ada di kandang Jasper !" Seru Archer menatap para bawahan nya dengan tatapan marah.
Dua bodyguard itu saling berpandangan lalu menunduk meminta maaf dan siap menerima hukuman nya.
Lalu tak sengaja mereka menoleh pada Arun, melihat wajah Arun yang menyebalkan dan tersenyum mengejek membuat mereka menghela nafasnya pelan.
Di kerjain oleh Arun huh ?
Baru tau serigala jantan milik Lucas ternyata jahil padahal dulu tidak pernah.
Archer hanya berdecak kesal lalu pergi dari sana, ia membawa Ash ke aquarium besar yang berada di halaman belakang.
"Wahhh ikan !" Seru Ash senang melihat banyak nya ikan-ikan yang berenang kesana kemari.
"Ingin memberi nya makan ?" Ash langsung mengangguk antusias membuat Archer terkekeh gemas dan menciumi wajah Ash brutal.
Tawa Ash menggelegar begitu merdu di pagi hari itu, membuat siapapun pasti tertegun mendengar nya.
Ya, lagipula siapa yang tidak terpesona dengan pesona Asher Kendrix ? Si bayi malaikat yang memiliki senyum dan tawa yang candu.
__________________
Tamat ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...