18

73.5K 6.6K 205
                                    

Hari ini Sabtu, dimana keturunan Kendrix yang tak pernah ada di rumah kini berkumpul di ruang keluarga menemani bayi kecil mereka bermain di ruang keluarga memasang puzzle, tak lupa Arun yang setia di samping si kecil.

Ash menoleh pada Arun karena serigala jantan itu juga terus menatap nya.

"Kamu mau ?" Tanya Ash menyodorkan kepingan puzzle pada Arun.

Ash menarik telinga Arun untuk mendekat membuat si kembar panik, takut jika Arun marah dan langsung menelan si bayi.

Arun nampak menggeram kesakitan, namun ia bisa apa ?

"Bayi, jangan menarik nya seperti itu, kamu menyakiti nya" ucap Lucas melepaskan genggaman tangan Ash dengan lembut.

"Lihat, Arun kesakitan karena kamu menarik telinga nya" Ash menatap Arun polos, nampak Arun menundukkan kepala nya membuat Ash sedih.

"Maaf ya, Ash terlalu kuat narik nya, besok-besok Ash akan pelan-pelan"

Terdengar si kembar yang menahan tawa akibat ucapan si kecil, mereka berpikir jika Ash meminta maaf dan tak akan mengulangi nya lagi namun malah berjanji akan menarik telinga serigala milik Lucas dengan lebih lembut.

"Dada Ash sakit~" adu Ash pada Lucas.

Ash meringsut mendekati Lucas mengadu jika bagian dada nya sakit.

Archer dan Kaiden yang sejak tadi diam kini menoleh khawatir pada si kecil.

"Dada kamu sakit ?" Ash mengangguk pelan, deru nafas nya juga begitu pelan dan tersenggal.

Lucas meletakkan tangan nya di bagian dada di kecil, dan memang detak jantung milik Ash berdetak begitu lambat seolah ada jeda untuk detak berikut nya.

Lucas mengendong Ash dan membawa nya keluar agar Ash merasa lebih baik dan dapat menghirup udara pagi yang bagus untuk pernafasan.

Ash menidurkan kepala nya di bahu Lucas, tatapan mata nya sayu seolah energi nya terkuras habis padahal ia tak melakukan apapun, hanya duduk memasang puzzle tapi ia begitu kelelahan.

"Dada Ash sakit Abang~" rengek Ash, ia mulai tak nyaman dengan pernafasan nya yang aneh, seperti berat untuk menghirup udara.

Lucas mengelus punggung Ash lembut, ia juga berjalan kesana kemari untuk membuat Ash sedikit lebih nyaman.

"Hiks.. hiks.. dada Ash.." lirih Ash pelan.

Lucas memejamkan matanya erat, mencoba untuk tak marah karena takdir si kecil yang terlalu besar.

Lucas ingin menurunkan Ash agar bisa berdiri di dekat Arun yang mengikuti mereka namun Ash sontak menggeleng brutal dan memberontak tak ingin di turunkan.

"Dad kita ke rumah sakit sekarang" ucap Lucas yang melewati ruang keluarga.

Archer segera bangkit bersama yang lainnya, menyusul Lucas yang sudah membawa Ash yang tertidur walaupun lirihan kecil itu masih sesekali terdengar.

"Kita harus secepatnya mencari jantung yang cocok untuk bayi nya dad, kita tak punya banyak waktu" ucap Kaiden tegas.

Bayang-bayang akan penjelasan Rey dan kondisi Ash berputar di kepala nya, pikiran-pikiran negatif mulai menyerang nya membuat ia mau tak mau mencengkram erat rambut nya kuat.

"Tak mudah mencari transplatasi jantung untuk balita di bawah umur" gumam Archer pelan yang masih bisa di dengar oleh yang lainnya.

"Tapi kita juga tidak bisa membiarkan bayi nya menderita seperti ini !" Sentak Kaiden lantang.

"Turunkan nada suara mu Kaiden Kendrix, kau pikir dengan siapa kau bicara" ucap Lucas membuat Kaiden berdecak kesal.

Sementara si kembar hanya bisa diam sambil terus memperhatikan Ash yang tertidur pulas di pangkuan Lucas.

"Tolong jangan biarkan Ash pergi dad, hanya ini permintaan ku seumur hidup ku" ucap Kaiden membuat suasana di mobil langsung hening seketika.

Tak lama mereka sampai di rumah sakit, segera Lucas berlari di lorong rumah sakit untuk sampai di ruangan teman nya Reymond.

"Rey !!" Teriak Lucas lantang melihat Rey yang baru keluar dari salah satu ruang inap.

"Ck apa-apaan perilaku nya itu" gumam Rey kesal.

"Ada apa ? Kenapa-"

"Simpan pertanyaan mu untuk besok, selamatkan adik ku" ucap Lucas memberikan Ash pada Rey.

"H-hey aku bukan dokter anak bodoh ! Aku dokter spesialis kulit" ucap Rey kesal.

Namun Lucas tak perduli, ia menatap Rey datar seolah ia tak ingin di bantah, akhirnya Rey membawa Ash masuk UGD karena melihat Ash yang kesulitan bernafas.

"Ck, lama-lama aku akan mengganti profesi ku" gerutu Rey kesal.

Sementara itu di luar, Archer dan yang lainnya menunggu dengan was-was, takut jika ada kabar buruk dari si kecil.

Archer mengusap wajah nya kasar, agaknya amarahnya tak terkendali, ia marah untuk sesuatu yang tak ia ketahui dan itu menyebalkan.

Tak butuh waktu lama Rey keluar dengan mendorong brangkar milik Ash, Ash di pakaikan masker oksigen dan infus di tangan nya.

"Bagaimana ? Bayi nya baik-baik saja bukan ?" Tanya Archer khawatir.

"Tuan Archer, jantung Ash tak berfungsi dengan baik seperti kebanyakan jantung pada umumnya, Ash mulai kesulitan bernafas karena pembengkakan yang terjadi, kita harus segera menemukan jantung yang cocok untuk nya" jelas Rey membuat mereka terdiam.

"Operasi untuk balita di bawah 5 tahun sebenarnya sangat beresiko, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin bersama senior saya untuk melakukan nya" jelas Rey lagi.

"Lakukan, lakukan apapun yang terbaik untuk anak ku, aku akan segera datang membawakan mu jantung yang kau minta" Rey meringis pelan, perkataan Archer seperti ambigu di telinga nya.

Apa-apaan, 'membawakan mu jantung yang kau minta' itu terdengar sangat crepy~

"Kalau begitu mohon secepat nya, Ash akan sadar dalam 3 jam lagi" Archer dan yang lainnya mengangguk mengerti, tanpa di tanya juga Rey sudah tau pasti ruang VVIP, mana mau seorang Archer ada di ruangan biasa.

"Apa jantung orang dewasa tak bisa ?" Tanya Kaiden.

"Lebih baik mencari jantung suci untuk si kecil" balas Archer membuat anak-anak nya mengernyit bingung.

"Dad lebih baik kau periksa saraf otak mu, kau terlalu aneh" ucap River yang berlalu bersama Ryder meninggalkan Kaiden dan Lucas yang menghela nafasnya.

"River benar dad, kau perlu memeriksa saraf mu, sepertinya ada yang salah dengan mu" ucap Kaiden membuat Archer bingung.

"Ada yang salah dengan ucapan ku ?" Tanya Archer pada Lucas.

"Lebih baik kau telaah lagi maksud dari perkataan mu dad, jantung suci apaan yang kau maksud ? Kau pikir kita sedang syuting ganteng-ganteng serigala ? Tidak sekalian kau memberikan darah suci untuk si kecil ?" Ceramah Lucas.

"Dasar pak tua" gerutu Lucas meninggalkan Archer sendirian yang melongo bingung.

Archer, bukankah lebih baik kau mencari wibawa mu dulu ? Kau seperti orang yang berbeda sejak kedatangan si bayi.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang