"Makan dulu ya" ucap Kaiden yang menggendong Ash, Ash rewel karena suhu tubuh nya naik saat ia pulang dari rumah sakit tadi sore, alhasil Ash rewel dan ingin terus di gendong.
Ash menggeleng pelan dan memalingkan wajahnya saat sendok bubur itu berada tepat di depan mulut nya.
"Bagaimana ?" Tanya Archer, Kaiden menggeleng membuat Archer menghela nafasnya pelan.
Ia mengambil alih Ash dari gendongan Kaiden dan berjalan ke gazebo di belakang rumah, untuk mencari angin segar agar Ash tak merasa terbebani.
"Coba lihat bintang nya banyak" ucap Archer, Ash mendongak menatap langit malam dengan pandangan sayu.
"Ada bulan juga, Ash lihat kan" Ash tak menjawab tapi ia mengangguk pelan.
"Tuan, ini susu tuan kecil" seorang maid datang dan memberikan botol susu yang tadi Kaiden pinta, Archer menerima nya namun lagi-lagi Ash menolak dan mendorong jauh tangan Archer.
"Ini susu mu bayi, kamu tidak mau ?" Ash kembali menggeleng membuat Archer hanya bisa menghela nafasnya.
"Sekarang mau apa hmm, tidur saja bagaimana ?" Ash tak menjawab, ia menunduk melihat Arun yang menghampiri nya dengan mainan Ash di mulut nya.
"Itu punya Ash" ucap Ash menunjuk Arun.
Archer menoleh melihat Arun yang datang dengan mengigit mainan Ash, apa Arun mencoba untuk bermain dengan Ash ?
Hah~ andaikan saja semua bintang di dunia ini bisa bicara pasti Archer akan sangat mudah memahami nya.
Archer adalah definisi manusia berbeda dari manusia lainnya.
"Yasudah kita kembali" Archer kembali membawa Ash masuk ke ruang keluarga dimana semua anak nya berkumpul di ikuti oleh Arun di belakang nya, sesekali Ash menoleh kebelakang untuk melihat mainan nya yang ada pada Arun.
"Mainan Ash di makan Arun" tunjuk Ash saat ia sudah duduk di karpet berbulu bersama Arun yang terus mengikutinya.
"Ini punya Ash" ucap Ash mengambil mainan nya, namun Arun segera menghindar membuat Ash menatap nya bingung.
"Kembaliin mainan Ash" ucap Ash lagi memaksa mengambil mainan nya.
"Ggrrrrr..." Arun menggeram kala Ash menarik bulu nya dengan kuat.
Ash menarik bulu Arun kuat agar Arun tak pergi, dengan sebelah tangan lainnya yang mencoba mengambil mainan nya.
"Kembaliin !!" Pekik Ash kesal.
Puk
"Astaga bayi" Ash memukul wajah Arun dengan kuat membuat yang lainnya kaget, maka Kaiden yang paling dekat dengan si kecil langsung mengambil Ash untuk duduk di pangkuan nya, sementara Arin yang kesakitan langsung meringkuk di dekat kaki Lucas.
"Mainan Ash.." adu nya pada Kaiden, tak lupa mata nya yang ingin menangis dan jari telunjuk yang menunjuk Arun.
"Nanti di ambil, Arun hanya meminjam nya sebentar" ucap Kaiden mengelus punggung Ash lembut.
"Kenapa tidak bilang Ash dulu" tanya Ash kepo.
"Dia hewan bayi, tidak bisa bicara"
"Tapi di sana ada mobil yang bisa bicara" tunjuk Ash pada layar tv membuat Kaiden bingung.
"Tayo bang" ucap Ryder melihat Kaiden yang kebingungan. Kaiden mengangguk mengerti.
Ia mencoba menepuk-nepuk pelan punggung Ash berharap agar Ash cepat beristirahat, ini juga sudah jam 9 lewat, waktu tidur si bayi sudah terlewat 15 menit tapi karena Ash rewel jadi ia sulit untuk tidur. Mengeluh sakit di sana dan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
JugendliteraturJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...