Ash terbangun di jam 2 dini hari. Ia menggeliat layaknya ulat bulu, lalu menoleh ke samping kirinya dimana seseorang tertidur dengan lelap disana.
Ash haus, ia butuh susu nya. Tadi sebelum tidur Ash memang sudah meminum susu tapi ia kembali terbangun karena haus, bayi kecil ini menuruni ranjang tinggi Kaiden dengan susah payah, dengan kaki kecil dan tinggi nya yang normal untuk balita berumur 3 tahun membuat Ash sempat kesulitan tapi akhirnya ia bisa walaupun pada akhirnya bokong nya terjatuh.
Ash hanya memakai popok tanpa celana bahkan celana dalam pun ia tak memakai nya, apalagi ia juga memakai pakaian yang sudah di gunting-gunting agar sedikit pas untuk tubuh kecil Ash walaupun masih sangat jauh, tetap saja di bagian leher nya masih sering terjatuh.
Ash yang kesulitan mencapai gagang pintu nya akhirnya ia bisa keluar, keadaan sepi dan tak ada satupun yang bisa ia mintai tolong untuk membuatkan nya susu.
Dengan bibir yang terus tersumpal pacifier, Ash terus berjalan bahkan menuruni anak tangga dari lantai 3 ke lantai 1 dengan berani.
Tinggal satu anak tangga lagi sebuah sepatu pentofel yang begitu mengkilat berdiri di hadapannya, Ash mendongak menatap seorang pria paruh baya yang nampak asing di matanya, terlebih dengan suasana gelap ia jadi tak melihat dengan jelas siapa pria tersebut.
Ash menyodorkan botol dot nya pada pria tersebut tanpa rasa takut.
"Susu" ucap Ash singkat.
"Siapa kamu" tanya pria tersebut.
Ash mengarahkan jari telunjuk nya pada dada nya.
"Ini Ash, Asher" balas Ash polos.
Ctakk
Lampu mansion langsung menyala membuat Ash memejamkan matanya karena silau. Karena memang para pelayan dan bodyguard ada yang bertukar shif dan mereka cukup terkejut melihat tuan besar mereka berdiri dengan bayi kecil yang dibawa oleh tuan muda mereka.
"Selamat datang kembali tuan Archer" ucap para bodyguard dan para maid memberi hormat. Archer hanya melirik sekilas tanpa niat membalasnya, ia lebih tertarik dengan buntalan kecil yang ada di hadapannya yang bahkan tingginya tak sampai dengan lututnya. Sangat kecil, sekali injak pasti langsung remuk, pikir Archer terkekeh tiba-tiba, pemikiran nya memang selalu aneh.
"Anak kalian ?" Tanya Archer dengan tatapan yang masih tetap menatap Ash. Ash sedari tadi diam menatap Archer polos dengan mulut nya yang tak berhenti menghisap pacifier nya.
"Bukan tuan, bayi kecil ini dibawa oleh tuan mudah Ryder dan tuan muda River" balas salah satu maid membuat Archer terdiam.
"Mereka membawa orang asing masuk ?" Tanya Archer yang di angguki oleh para maid.
"Pergilah" usir Archer, lalu Archer mengambil Ash untuk di gendong, karena ia melihat botol susu berarti Ash sedang haus.
Bahkan Archer tanpa sadar menggendong orang asing tersebut, dengan hati-hati ia menggendong Ash agar Ash tak terjatuh, masih teringat jelas di ingatan nya dimana ia pernah menjatuhkan anak sulung nya saat si sulung berumur 2 tahun akibat Archer yang Tremor.
Archer mendudukan Ash di meja pantry, lalu menyuruh salah satu maid untuk membuatkan susu. Sementara Archer menatap Ash dari ujung rambut sampai ujung kaki, terus begitu berulang kali.
Archer menyingkap baju jelek yang di pakai Ash dan ia mengernyit bingung kala bayi kecil di hadapannya ini tak memakai apapun, hanya popok.
"Kenapa kamu tidak memakai celana" tanya Archer membuat Ash yang sejak tadi memperhatikan maid membuatkan susu untuknya kini menoleh pada Archer.
"Kata Ai tidak ada celana" balas Ash membuat Archer kembali mengernyit bingung.
"Siapa yang kamu panggil Ai" tanya Archer bingung. Namun Ash hanya menggeleng sebagai jawaban membuat Archer mendesah kasar.
"Tuan ini susu nya" Archer mengambil botol susu itu lalu tak lupa mengambil Ash juga, ia memilih untuk membawa nya ke ruang keluarga, di gendongan nya yang menyamping sebelah tangan Archer menahan tubuh Ash dan tangan lainnya memegang botol susu Ash.
Archer sudah cukup tertidur di perjalanan tadi jadi ia tak akan bisa tidur lagi, jadi ia berinisiatif menidurkan bayi kecil di gendongan nya ini. Wajah Archer hanya tertuju pada wajah bayi Ash yang begitu indah seperti lukisan yang dibuat oleh seniman senior.
Bahkan bola mata Ash begitu cantik, Ash benar-benar definisi malaikat yang sesungguhnya, ah apakah anak nya menghamili seseorang jadi lahirlah Ash ? Berarti Ash adalah cucu nya ?
30 menit terlewati Ash terlelap, Archer mengantikan botol susu yang tinggal sedikit dengan pacifier yang ada di leher bayi kecil tersebut.
"Benda apa ini, jelek sekali" ucap Archer menatap pacifier milik Ash yang buluk.
"Rama" panggil Archer pada tangan kanan nya yang selalu setia dimanapun tuannya berada.
"Saya disini tuan" balas Rama tak lupa menundukkan kepalanya.
"Belikan benda ini yang baru, kualitas nomor satu" ucap Archer menunjuk ke mulut kecil Ash yang sedang menghisap pacifier nya.
"Tapi tuan, dimana toko babyshop yang buka di jam 2 dini hari ?" Tanya Rama membuat Archer menoleh.
"Kenapa bertanya pada ku, cari sendiri" Rama mengangguk pasrah dan pergi dari hadapan tuan nya.
Sementara Archer memilih untuk menatap wajah damai Ash yang tertidur pulas di gendongan nya, wajahnya memang selalu datar dan dingin, tatapan nya tajam dan mengintimidasi itu selalu bisa membuat semua orang bertekuk lutut termasuk anak-anaknya, kecuali si sulung yang juga memiliki tahta sejajar dengannya.
Bahkan Kaiden yang dijuluki iblis berwujud manusia saja bisa bertekuk lutut dihadapan Archer hanya dengan tatapan Archer.
Perkataan Archer dan si sulung Kendrix adalah mutlak. Jika ia mengatakan untuk membunuh bayi yang ada di gendongan nya maka tak ada siapapun yang bisa mencegahnya.
Siapapun !
"Kita lihat apakah kamu masih hidup besok bayi kecil" gumam Archer lalu tersenyum misterius.
_______________
Jam 07.01 Wib semua orang mulai terbangun, begitupun dengan Kaiden yang lupa jika semalam ia tidur dengan seorang bayi kecil, jadi dengan santai nya Kaiden berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena waktu sarapan terlewat 1 menit.
Kaiden dan si kembar keluar secara bersamaan, Kaiden cuek dan melewati si kembar begitu saja.
"Kok... Bayi nya mana bang" tanya River pada Ryder saat melihat Kaiden keluar sendirian.
"Gak tau mungkin masih tidur" balas Ryder ragu.
River tak menjawab lagi, lalu keduanya berjalan bersama ke ruang makan saat tau jika sang kepala keluarga sudah pulang dari perjalanan bisnis nya.
Keduanya menatap Kaiden yang terdiam mematung di depan pintu menuju ruang makan, akhirnya si kembar mendekati Kaiden dan sedetik kemudian mereka membulatkan matanya lebar.
"Sudah bangun boy" ucap Archer dengan smirk iblis nya, di tangan nya terdapat pisau lipat yang ujung nya tepat berada di leher Ash yang masih tertidur pulas.
"Siap membunuh bayi kecil ini" ucap Archer lagi santai.
_____________
Ayo ramaikan book ini !!!
Kalau enggak aku hapus nih 😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...