48

48.6K 4.7K 227
                                    

Hari ini Askar datang berkunjung, ia membawa semua mainan nya agar bisa bermain bersama bayi nya. Ash yang tau jika Askar berkunjung juga langsung antusias, ia bahkan mengabaikan semua orang dan hanya berfokus pada Askar saja.

"Hei, nanti saat anak itu keluar dari sini bekap saja dan langsung lempar pada ibu nya" ucap Archer pada anak-anak nya, ia cemburu menatap Askar yang bisa menarik perhatian si kecil.

"Arun, pergilah dan usir anak itu, dia ingin mengambil bayi mu" ucap River menatap Arun serius yang duduk tenang di dekat mereka.

Arun menatap ke ruang tamu dan River bergantian lalu ia segera berlari ke ruang tamu membuat River dan anggota yang lainnya tersenyum puas, Arun memang bisa di andalkan.

Tapi....

"Eh ? Kamu punya anjing ? Wahhh lucunya" Askar malah langsung memeluk leher Arun erat, ia juga mendusel-duselkan wajahnya di bulu lembut milik Arun.

Sementara Arun sendiri, duduk anteng di dekat bayi dan Askar, membuat anggota keluarga yang sedari tadi tersenyum puas langsung mendatarkan wajahnya kembali.

"Hah~ bayi itu seharusnya di kurung saja biar tidak ada yang berteman dengan nya" Archer dengan segala pemikiran bodoh nya.

"Eh ? Ash ayo kita lihat keluar" Askar langsung menarik tangan Ash untuk berlari ke luar di ikuti oleh Arun di belakang nya. Sementara yang lain hanya memperhatikan saja, sudah ada Arun jadi sudah aman.

Di luar, ternyata Askar mendengar ada yang jual es lilin keliling, ia sering beli jadi saat mendengar ada yang jualan es lilin itu ia langsung berlari keluar.

"Tapi Ash tidak punya uang" ucap Ash pada Askar.

"Itu gampang, kamu ambil aja sepuasnya, masalah uang nanti belakangan" jelas Askar, Ash langsung mengangguk antusias.

Ia memesan 3 dengan warna hijau, kuning dan putih, sementara Askar memesan 2 yakni putih dua-duanya.

"Nah Ash sekarang kamu masuk, panggil Daddy kamu, bilang kalau ada bapak-bapak yang nyariin dia, aku tunggu di ayunan sana ya" Ash mengangguk mengerti, ia kembali masuk sambil membawa es lilin nya dan menghampiri Archer dan keempat Abang nya yang duduk santai di ruang makan.

"Daddy !!!!" Seru Ash lantang membuat semua orang menoleh.

"Bayi ? Ada apa ? Kenapa berteriak seperti itu ?" Tanya Archer panik.

"Daddy, di luar ada bapak-bapak cariin Daddy" ucap Ash membuat Archer mengernyit bingung begitupun dengan yang lainnya.

"Siapa yang kamu maksud bayi ?" Tanya Lucas.

"Tidak tau, bapak itu nungguin Daddy di luar"

"Lalu dimana Askar ? Bukankah tadi kalian bermain bersama ?" Tanya Kaiden yang ikut mengedarkan pandangan nya mencari Askar.

"Askar nunggu Ash di ayunan depan"

"Dad, lebih baik lihat dulu siapa yang di maksud bayi nya" ucap Lucas di angguki oleh Archer.

"Apa yang harus ku bawa ? Pistol ? Pisau ? Samurai ?" Tanya Archer yang heboh mencari dimana senjata nya berada.

"Apa saja terserah, cepatlah, kita tidak tau dia mata-mata atau bukan" ucap Lucas jengah, akhirnya Archer membawa pisau buah karena itu ada di hadapan nya, males juga naik ke kamar buat ngambil senjata.

"Kalau gitu Ash ke depan ya, Askar sudah nungguin Ash" Ash langsung berlari keluar rumah menghampiri Askar yang sangat damai duduk di ayunan sambil memakan es lilin nya.

Sementara itu di sisi Archer, ia celingak celinguk, melihat siapa yang berani mencarinya, tapi yang ia lihat hanyalah pria tua yang berdiri di dekat gerobak jualan nya.

"Dia kah ?" Gumam Archer, ia menghampiri pria tua itu, menatap angkuh dan sombong membuat si penjual es lilin menatap Archer bingung.

"Kau mata-mata nya ?" Tanya Archer to the point.

Penjual es lilin itu menatap Archer bingung, Archer berbicara padanya ?

"Hei, aku bicara dengan mu" ucap Archer membuat penjual es itu mengangguk mengerti, ia segera menyodorkan tangan nya membuat Archer bingung.

"Oh kau ingin bersalaman ?" Maka dengan lugu Archer memberikan tangan nya agar mereka bersalaman.

Plakk, penjual itu menepis tangan Archer membuat Archer sontak terkejut. Kaget dia tuh karena ada orang yang nepis tangan nya.

"Pak, berikan uang nya, 10 ribu untuk 5 es lilin yang anak-anak beli tadi" ucap penjual itu yang masih setia mengarahkan tangannya.

"Es apa ? Kau menjual es yang terbuat dari lilin ?! Manusia biadab ! Beraninya kau hidup !!" Seru Archer heboh membuat anak-anak Archer segera keluar, penasaran juga siapa yang di temui Daddy nya.

Namun mereka malah bingung saat yang di temui Archer adalah pria tua penjual es lilin.

"Kau memberikan es lilin itu untuk anak kecil ku !!" Seru Archer lagi.

"Itu karena anak bapak meminta nya" balas penjual es tersebut.

"Kau ingin membunuh anak ku ha ! Dan kau berani meminta uang pada ku ?! Seharusnya aku yang meminta uang padamu !!"

"Bagaimana bisa bapak meminta uang pada saya jika saya adalah penjual nya !!"

Archer langsung merah padam, ia sudah mencenkram erat kerah pakaian milik bapak tua itu dengan nafas yang memburu.

"Tu-tuan !! Hentikan !" Maka Rama adalah penyelamat nya, ia tadi bertemu Ash dan Askar yang sedang memakan es lilin, lalu mendengar keributan di luar pagar. Lebih bingung lagi saat para bawahan nya malah menonton tuan nya yang sedang berdebat.

"Tuan, tuan tolong lepaskan" ucap Rama panik, maka Archer segera melepaskan tangan nya, masih kesal dengan pemikiran bodoh nya.

"Hah, ada apa dengan kalian semua ?" Ucap penjual es itu kesal.

"Ah.. haha... haha.. ma-maafkan kami pak, berapa yang harus saya bayar ?" Tanya Rama ramah. Mendengar nya Archer langsung mendelik tak suka.

"Hei ! Kenapa kau memberinya uang ! Dia menjual es lilin itu pada anak ku ! Dia ingin membunuh-"

Plakk.

Archer terdiam, begitupun dengan yang lainnya, Lucas dengan santai memberikan kartu debit nya pada penjual tersebut setelah memukul kepala Archer.

"Ini, aku bisa membayar nya dengan ini kan" ucap Lucas memberikan kartu debit nya bewarna gold.

Penjual itu menganga, begitupun dengan Rama bahkan bawahan Rama juga langsung cengo.

"Apa ini ?" Tanya penjual itu mengambil kartunya.

"Untuk membayar jualan mu yang sudah diambil bayi kami" jelas Lucas santai.

Penjual itu menatap Rama.

"Bisa berikan aku 10 ribu uang tunai tuan ?" Tanya penjual itu tersenyum seramah mungkin.

Ia harus segera pergi dari sini dan mengingat-ingat dalam kepalanya untuk tidak memasuki kompleks ini lagi.

"Hei ! Kau menghina ku jika kau meminta padanya" seru Lucas kesal.

"Tuan ? Saya harus segera pulang" ucap penjual itu memelas.

"Ah-ah iya baiklah" akhirnya Rama memberikan 100 ribu untuk bapak itu, dan mengucapkan beribu maaf untuk yang sudah terjadi.

"Cih, dasar sombong" celetuk Lucas dan pergi dari sana meremat kartu debit nya kesal.

"Di beri kartu malah menerima receh" gerutu Lucas membuat Rama hanya bisa tersenyum kikuk.

"Tuan ? Anda ingin di luar saja ?" Tanya Rama pada Archer.

"Siapa kamu ? Aku tidak kenal dengan mu, pergi mengemis di rumah lain" setelahnya Archer langsung masuk meninggalkan Rama yang sudah tidak tau harus di jelaskan bagaimana lagi, kepalanya sudah berasap saking kesal nya.

"Keluarga gila" gerutu Rama pelan.









Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang