28

62.5K 6K 294
                                    

"Kaki nya hanya membutuhkan waktu untuk membaik, dan luka-luka nya juga membutuhkan waktu, asal pasien menjaga tubuhnya untuk tidak terkena air selama 3 hari ini maka akan cepat pulih juga" jelas dokter yang menangani Rama.

Jam 8 malam, Archer dan anak-anaknya ada di rumah sakit untuk mengantar Rama, bayi kecil nya juga jelas ikut bawa, ia tertidur pulas tadi saat di gendong oleh Rama jadi saat ia berpindah tangan pada Archer ia tak merasa terganggu, hanya sesekali menggeliat saja.

"Hah~ dad ku kira kau benar-benar akan membunuh nya" ucap Lucas menghela nafasnya panjang, ia duduk di bangku tunggu depan ruangan Rama di ikuti oleh yang lainnya, sementara Archer tersenyum tipis.

Tatapannya menunduk meneliti wajah Ash yang begitu damai saat tertidur, siapapun tak akan pernah bosan dengan bayi kecil di gendongan nya ini.

"Babi sialan itu aku harus membunuhnya segera" geram Archer saat mengingat Ed, pria tua yang dulu ia bantai, seluruh keluarga nya mati di tangannya.

Ash menggeliat dalam tidur nya, saat membuka mata hal pertama yang ia lihat adalah wajah Archer, lalu bayang-bayang saat Archer memukuli Rama terlintas membuat ia melengkungkan bibir nya kebawah, siap akan menangis.

"Huaaaaa !" Pecah sudah, Ash menangis kejer karena melihat wajah Archer.

"Sudah ku duga" gumam Archer.

Archer ingin masuk namun melihat Rama yang butuh waktu untuk istirahat membuat ia mengurungkan niatnya.

"Hiks... Hiks.. Om Rama" cicit Ash pelan.

"Rama tidur" balas Archer.

"Tidur ? Kenapa tidur ? Ash sudah bangun" ucap Ash dengan sesekali terisak.

"Sudah waktunya tidur bayi, kamu saja yang kenapa bangun"

"Hiks... Ash lapar~" rengek Ash mengulurkan tangannya menarik pipi Archer kuat.

Archer meringis pelan, kuku Ash belum di potong jadi pipi Archer lecet.

"Biar aku saja dad" ucap Kaiden meminta Ash, karena Archer yang juga merasa bersalah sudah membuat si kecil menangis jadi ia serahkan saja Ash pada Kaiden.

"Ssuuttt... Sudah jangan menangis" ucap Kaiden menenangkan Ash, Ash menatap Archer yang juga tengah menatap nya, namun di penglihatan Ash, Archer seperti monster jadi ia kembali menangis saat melihat wajah Archer.

"Tidak apa-apa Ash... Tidak apa-apa" Kaiden memilih untuk sedikit menjauh dari Archer, ia juga menyuruh Ben untuk membelikan makanan dan membuatkan susu si kecil.

"Lihat, di luar hujan" Ash menatap keluar, halaman rumah sakit sudah tergenang air pun orang-orang berlalu lalang masuk dan keluar.

"Dada mu baik-baik saja ?" Tanya Kaiden meletakkan tangannya di dada Ash hanya untuk merasakan bagaimana kondisi jantung Ash, dengan kondisi Ash yang sangat memprihatinkan ia benar-benar khawatir terjadi sesuatu pada Ash.

Ash menatap seorang anak jalanan yang tengah berjualan dengan keadaan basah, menghampiri setiap orang untuk menjajakan jajanan nya dan beberapa kali juga di tolak namun tak menurunkan semangat berjualan nya.

"Itu" tunjuk Ash pada anak jalanan tersebut.

"Ada apa Ash ? Kamu mau ? Aku bisa menyuruh para maid untuk membuatkannya untuk mu, itu hanya kerupuk" Ash menggeleng dan tetap menunjuk anak yang akan menghampiri mereka.

"Hei nak !" Panggil Kaiden membuat anak jalanan itu menghampirinya.

"Iya tuan ? Anda ingin membeli kerupuk nya ?" Tanya anak jalanan tersebut, ia juga menurunkan keranjang nya dan membiarkan Kaiden memilih apa yang dia mau, anak jalanan itu juga sedikit menjauh takut jika ia membasahi Kaiden dan bayi kecil itu.

Sementara Ash terus menatap anak jalanan itu dengan tatapan polos nya.

"Siapa nama mu" tanya Kaiden tanpa menoleh, ia masih sibuk memilihkan kerupuk yang bisa dimakan oleh Ash apalagi gigi depan Ash sudah di cabut dan Ash ompong.

"Mark tuan" balasnya.

"Oh nama yang bagus, kau blasteran ?"

"Iya tuan, ibu saya Rusia dan ayah saya Indonesia" Kaiden mengangguk mengerti.

Kasian juga ia dengan anak-anak seperti Mark ini, waktunya di habiskan untuk mencari uang, anak-anak yang terlahir dengan sendok emas tak akan pernah bisa merasakan ada di posisi seperti Mark.

"Ini, ambil saja semuanya, beli makanan yang enak dan pakaian hangat, sekarang lagi musim dingin" ucap Kaiden memberikan beberapa lembar uang merah.

"Tuan-"

"Ambilah" Mark menerima nya dengan senyum bersyukur, menunduk beberapa kali sambil mengucapkan terimakasih.

Setelahnya Kaiden kembali ke ruangan Rama dengan Ash yang senang memakan kerupuk di tangan nya, awal-awal Ash akan menjilati kerupuk itu sampai lembek dan layu baru Ash akan mengigit nya. Kaiden cukup geram dengan cara makan Ash tapi juga sangat menggemaskan melihat bagaimana Ash memakan kerupuk putih berbentuk bunga itu.

"Rama ?" Tanya Kaiden pada Ben.

"Sudah sadar tuan, yang lainnya juga ada di dalam" Kaiden mengangguk dan segera masuk.

"Apa ! Mau ku patahkan sebelah kaki mu lagi !" Baru masuk Archer sudah mengomel karena Rama keras kepala ingin pulang, ia masih merasa tak pantas ada disini atas apa yang ia lakukan di masa lalu. Sama saja ia menghianati tuan nya yang sudah berjasa di dalam hidup nya selama ini.

Ash hanya memperhatikan dua orang dewasa itu sambil memakan kerupuk nya, ia tak merasa takut lagi saat melihat Archer seolah monster Archer sudah pergi dan sekarang tergantikan dengan wajah asli Archer.

Lalu Ash terkekeh melihat Rama yang di marahi oleh Archer, lucu saja melihat nya.

"Sudahlah, selama masa pemulihan kau di larang memasuki kediaman utama, dan jangan menemui 'Anakku' mengerti !" Rama mengangguk mengerti, siapa lagi jika bukan Ash, lagian mana mau ia menemui anak Archer yang lain, sebelas dua belas dengan iblis.

"Dan setelah itu kau harus pergi untuk mengurus perusahaan cabang di Turki, jangan pulang selama 1 tahun, itu hukuman mu" Archer benar-benar kejam.

"Dad kau berlebihan" ucap Kaiden lelah.

"Diam, lebih baik kau fokus mencari jantung kecil yang muat untuk di masukan ke tubuh bayi" Archer dengan ucapan bodoh nya tidak akan pernah bisa hilang.

"Ucapan nya itu" geram Kaiden, ia memilih untuk duduk di samping Lucas dengan memangku Ash yang masih sibuk memakan kerupuk nya.

"Dimana kau membeli nya" tanya Lucas menunjuk kerupuk di tangan Ash.

"Depan"

"Ini" Ash memberikan kerupuk yang sudah hancur karena liur nya pada Lucas, benar-benar sangat lembek membuat Lucas menatap nya ngeri.

"Makan sendiri" ucap Lucas namun Ash tetap menyodorkan tangannya menyuruh Ash untuk memakan kerupuk yang tidak bisa ia habiskan.

"Iyuh makanan apaan ini" Lucas dengan wajah jijik nya, langsung melempar kerupuk aneh itu ke sembarang tempat tentu saja tanpa sepengetahuan Ash.

Ash memilih menerima susu yang di sodorkan oleh Kaiden.

"Sudah cocok, cepat cari istri dan buat anak sendiri" ucap Archer membuat Kaiden menoleh.

"Bagaimana jika Ash saja" tanya Kaiden menatap Archer berharap.

"Hei !" Seru Archer tak terima.






_____________

Biasanya sih di cerita ku yang lain, konflik nya chapter 29-30 tapi yang ini lebih cepat dari perkiraan ku~

Padahal mau buat chapter keramat yaitu 29-30, tapi its oke~

See~

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang