34

55.9K 5.5K 274
                                    

Ash menggeliat dalam tidur nya kala sesuatu menganggu tidur nya, ia jelas tidur menyamping dengan bantal guling yang menyangga punggung kecil nya agar ia tak tidur telentang.

Saat ia membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah wajah Askar yang tersenyum lebar.

Ash mengedarkan pandangan nya, bayi 3 tahun itu mencari Abang atau Daddy nya namun nihil, hanya ada Askar.

Seketika ia merenggut, ingin menangis namun Askar segera menenangkan nya.

"Bayi, jangan nangis, Abang kamu yang muka nya ada dua itu pergi, sepertinya membeli makanan" Ash sebenarnya tak mengerti dengan maksud 'abang kamu yang punya muka dua' maksud nya apa ?

"Aku disini untuk menjaga kamu, sekalian bermain" ucap Askar lagi.

"Oh ! Ini boneka smurf kamu tadi jatoh terus gak sengaja aku injak, tapi bersih kok" ucap Askar lagi, Ash mengangguk dan menerima boneka nya.

Ia memperhatikan Askar yang masih sama seperti terakhir ia melihat nya.

"Kamu nginap disini ?" Tanya Ash, Askar mengangguk antusias seolah ia tak bermasalah sama sekali.

Askar dengan susah payah naik ke ranjang Ash, duduk di depan Ash menyilangkan kedua kaki nya menatap Ash dengan berbinar.

Mau bagaimana lagi, Askar adalah anak tunggal, lalu ia bertemu dengan bayi menggemaskan di hadapan nya ini, rasa ingin menjadikan bayi itu menjadi adik nya pun menggebu-gebu, ia bahkan sampai merengek untuk meminta Ash menjadi adik nya.

"Kamu tidur sangat lama, aku sudah menunggu lama juga" ucap Askar.

"Eumm... Ash tidak tau" Ash cukup bingung dengan Askar, jiwa introvert nya begitu besar. Ia masih malu dengan orang asing.

"Jantung kamu masih nakal ?" Askar mendekat, lalu merasakan jantung Ash yang masih sama seperti kemarin.

"Jahat banget jantung nya, aku bantu cariin jantung baru ya biar kamu bisa hidup lama terus bisa main sama aku" Ash mengangguk saja karena ia tak begitu mengerti dengan ucapan Askar, maklum dia masih bayi berusia 3 tahun.

Lalu tak lama Ash mulai melemas, ia terjatuh dalam pelukan Askar, nafas nya tersenggal, ia mulai memejamkan matanya, Askar panik jadi ia membaringkan Ash di atas ranjang dengan keadaan telentang, namun sedetik kemudian ia membuat Ash tidur menyamping.

"Dokter !!! Bayi nya sakit !!!" Teriak Askar menggelegar, si kembar yang sudah berada di depan pintu langsung masuk dan menarik salah satu dokter yang akan melewati mereka tanpa tau dokter apa yang di tarik nya.

"Periksa adik ku cepat !" Ucap River panik, ia mengambil Askar dan membiarkan dokter tersebut melakukan tugas nya.

"Tap-tapi saya dokter-"

"Nanti saja penjelasan nya !! Bayi nya sudah sekarat bodoh !!" Teriak River dan Ryder bersamaan.

"Tapi aku dokter magang bodoh !! Dan aku bukan dokter anak !!!" Batin dokter tersebut berteriak dengan kebodohan si kembar.

Memang, panik bisa membuat seseorang bodoh.

Sudah jelas-jelas nametag nya tertulis ia dokter THT malah di suruh memeriksa bayi yang memiliki penyakit dalam. Kalau penyakit nya telinga dalam mungkin bisa di bicarakan, lah ini penyakit dalam nya adalah jantung, ya mana bisa dia !!!

Dokter tersebut linglung, namun dengan pengetahuan dasar nya ia mulai memeriksa Ash yang sudah terkulai lemas, walaupun ia ragu namun ia harus yakin sebagai dokter.

Tak lama Ash tertidur, bertepatan dengan Archer, Lucas, Kaiden dan Rey yang masuk.

"Ada apa ? Kenapa bayi nya ?" Tanya Archer menatap kedua anak kembar nya.

Mereka baru saja datang karena selesai mengurus Risa dan panti asuhan yang akan di kosongkan, anak-anak yang lainnya akan di pindahkan ke panti asuhan lain.

"Bayi nya terkulai lemas dad" balas River pelan. Tatapan nya terus tertuju pada Ash yang sedang di periksa.

Rey menatap aneh pada dokter yang ada di hadapan nya ini, ia menghampiri dokter tersebut untuk melihat namanya dan posisi nya.

"Siapa yang membawa mu kemari" tanya Rey membuat atensi yang lainnya mengarah pada mereka berdua.

"Mereka berdua" balas dokter tersebut menunjuk si kembar.

"Lebih baik kau resign dan cari rumah sakit yang lain atau kau akan gila jika terus disini" ucap Rey membuat dokter tersebut tersenyum kikuk, seolah mengerti dengan permasalahan yang terjadi.

Melihat status Rey yang sebagai dokter kulit ada di ruangan ini, ia sudah yakin jika keluarga pasien ini sedikit tidak waras.

"Hei bocah apa kalian tidak bisa membaca sesuatu ?" Ucap Rey menatap si kembar datar.

"Tidak kah kau melihat nya jika dia dokter magang spesialis THT ?" Sambung nya lagi, ia mulai kesal karena keturunan Archer ini mulai tidak waras atau apa ?! Kenapa selalu salah membawa dokter untuk bayi nya ! Sakit apa yang di bawa dokter apa ! Bisa-bisa dokter kecantikan akan di bawa untuk memeriksa bayi nya.

Jika ia tak mengira mereka-

"Yang penting dia dokter, apapun status nya dia adalah dokter jadi harus bisa memeriksa pasien nya"

-ya seperti yang Rey pikirkan, keturunan Archer gila.

"Pergilah, sisa nya biar aku yang selesaikan" ucap Rey, dokter magang tersebut mengangguk dan segera pergi, ia tidak mau berada di dekat keturunan Kendrix lagi atau ia akan berada di tempat seperti ini untuk yang kedua kalinya.

Rey mulai memeriksa keadaan Ash yang tertidur lelap padahal Ash baru bangun beberapa menit yang lalu.

"Bagaimana ?" Tanya Lucas, Rey menghela nafasnya pelan.

"Keadaan nya semakin melemah, jantung nya sudah mencapai batas, jika tidak segera melakukan operasi, jantung itu akan sewaktu-waktu pecah membuat nyawa nya tak tertolong" jelas Rey.

"Nah, ambil saja jantung nya pasti cocok" Archer mendorong Askar pada Rey, Askar yang tidak tau apa-apa hanya menatap orang-orang dewasa di hadapan nya bingung.

"Aku setuju" ucap si kembar.

"Aku juga" sambung Lucas.

"Dia memang sepertinya sangat cocok" sambung Kaiden.

"Aku pingsan saja sekarang dan tolong jangan selamatkan aku" ucap Rey, ia sudah capek dengan keluarga dari teman nya ini, jika tau seperti ini, ia tidak akan berteman dengan Lucas dulu.

Bagaimana bisa mereka menyuruh anak orang untuk memberikan jantung nya.

Dasar tidak waras.

Archer mendekati brangkar Ash, ia mengusap lembut rambut lebat Ash yang sangat lembut, menatap Ash dengan tatapan sendu nya.

Bayi kecil nya, anak nya, harta beharga nya sedang berjuang antara hidup dan mati, dan ia masih belum mendapatkan jantung yang cocok untuk nya.

"Anak-anak panti itu tidak berguna, bagaimana bisa mereka memiliki jantung yang tidak berguna" gerutu Archer kesal. Geram juga.

Setelahnya mereka terdiam, dan kembali mencari solusi untuk si kecil.

"Dad, mungkin kita harus melakukan sayembara" ucap River membuat Archer menoleh bingung.

"Iya, kau akan memberikan setengah harta mu untuk anak yang ingin memberikan jantung nya pada Ash, biasanya sayembara seperti itu benar-benar manjur" kelas River, kelihatan sekali aura kebodohan nya menguar mengelilingi nya.

"Rey, kau ambil saja jantung River, dia bukan anak ku" ucap Archer menatap Rey datar.

"Hei !" Seru River tak terima.

"Keluarga gila" gerutu Rey dalam hati.








_______________

Di antara kalian mungkin ada yang mau donorin jantung buat Ash ?

Ini cerita ending sampai chapter berapa yak~

Biasanya sih aku sampai 40, jarang banget sampe 50 ke atas.

Ya apapun itu selamat membaca~

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang