Jam 4 sore Ash terbangun dan mendapati dirinya sendirian di kamar, tidak ada siapapun bahkan Askar juga tidak ada.
Ash bangun, ingin turun tapi tempat tidur nya terlalu tinggi, ia tidak bisa memanjat, apalagi Ash kebelet pipis.
Ash membuka celana nya, melihat apakah ia memakai popok atau tidak dan ternyata tidak, hanya memakai celana dalam dengan gambar Pororo di bokong nya, tak lupa kantung ajaib di bokong nya yang benar-benar sangat menggemaskan.
"Ugh... Pipis" cicit Ash pelan, kakinya sudah tidak bisa diam.
Lalu tak lama ia bergidik pelan kala merasakan bagaimana derasnya air kencing nya mengalir membasahi box bayi nya.
"Hiks.." Ash terisak, selain karena ia terbangun tak ada siapapun, ia juga menangis karena sudah mengompol.
"Huwaaaaaa !!!"
Brakk.
"Tuan kecil" pria asing masuk membuat Ash meringkuk takut. Sadar jika tuan kecil nya takut, Haru tidak bisa melakukan apa-apa.
"Ada apa" ternyata Archer datang dan langsung menghampiri Ash yang menangis di dalam box bayi nya.
"Bau sekali, kamu mengompol ?" Ash mengangguk cepat, ia merentangkan tangan nya meminta di gendong, tapi Archer berpikir ia sudah rapi karena harus pergi.
"Hei ! Kenapa diam di sana ! Urus bayi nya !" Seru Archer saat melihat Haru diam saja.
"U-urus apa ? Bukankah saya hanya mengawasi nya saja" balas Haru linglung.
"Ck, bukan itu pekerjaan mu, kau juga harus mengurus bayi nya seperti saat dia mandi, pipis, eek, makan, bermain dan yang lainnya" balas Archer geram.
"Sekarang bawa bayi nya ke kamar mandi dan urus, jangan lupa beri dia makan" titah Archer. Haru hampir pingsan karena mendengar tugas nya sebagai babysitter, ia pikir tugas nya menjadi bodyguard saja.
"Tidak ada siapapun di rumah sampai jam makan malam, hanya ada bocah aneh itu di bawah" ucap Archer lagi sebelum ia pergi pamit pada Ash dan segera pergi.
Haru menghela nafasnya panjang, menghampiri Ash yang sejak tadi hanya menatap nya polos.
"Baiklah tuan kecil, mari kita bersihkan diri anda terlebih dahulu karena anda masih belum bisa mandi" Ash terdiam sesaat, lalu mengangguk sambil menghampiri Haru dengan kedua tangan nya yang terangkat.
Ash berdiri dengan memegang erat tangan Haru sementara Haru dengan telaten membersihkan burung kecil Ash, sesekali Ash akan mengigil karena angin dingin.
Setelah selesai, Haru hanya akan menggantikan pakaian saja untuk bayi kecil Ash, ia juga tak lupa memakaiakan berbagai minyak dan bedak di tubuh Ash, wangi bayi langsung menguar di kamar Ash membuat siapapun betah berada di kamar si kecil.
Ash di gendong oleh Haru untuk turun ke bawah, sudah ada Askar yang fokus menonton Boboiboy.
"Askar !" Seru Ash saat melihat Askar, ia kira Askar sudah pulang.
"Wahhh bayi kamu sudah wangi !" Pekik Askar senang, ia menghampiri Haru dan menciumi kaki Ash yang begitu wangi.
"Wangi banget" ucap Askar kagum.
"Tuan kecil, tolong tunggu disini sebentar" Ash mengangguk lalu ikut menonton bersama Askar.
"Oh ingin mengambil makan ?" Tanya Ben santai sambil meminum kopi susu nya. Ia seperti tak punya takut jika di belakang Archer.
"Iya, apa aku harus menyiapkan nya sendiri ?" Tanya Haru, mengambil mangkuk untuk makanan Ash.
"Ya begitulah, kau tau pak tua Archer itu cerewet seperti bayi, salah sedikit saja kau akan di gantung di halaman belakang dengan posisi terbalik" Ben mulai menggosip dengan wajah serius nya.
"Hohoho~ menggosipkan tuan sendiri Ben ?" Ben dan Haru menoleh, ternyata Rey yang datang dengan tas kedokteran nya, sudah tau lah ya kenapa dia ada kediaman Kendrix dengan tas dokter nya.
"Jadi dimana tuan Archer ?" Tanya Rey yang ikut gabung bersama Ben dan Haru.
"Pergi, nanti malam tuan Archer dan anak-anak nya akan sampai" balas Ben.
"Dan kau tak ikut dengan nya ?"
"Tidak, aku disuruh untuk menjaga tuan kecil"
"Bukankah sudah ada orang baru yang akan menjadi babysitter nya"
"Hah~ jangan tanya padaku, aku juga tak tau, tugas ku adalah diam dan memperhatikan tuan kecil dari jauh"
"Kau sendiri, kenapa disini ? Kulit siapa yang akan kau periksa ?" Tanya Ben memperhatikan Rey yang tengah memakan cemilan kecil di hadapan nya.
Haru sedari tadi bingung, dua orang ini sungguh berani membicarakan tuan nya di belakang seperti ini.
"Aku akan jadi penjual buah besok, aku sudah mengirim surat resign ku, Lucas tidak akan bisa menyuruh ku lagi" balas Rey bangga.
"Oh benarkah ? Aku juga sudah menyiapkan surat resign ku, dan aku berencana menjadi tuan tanah saja" tawa menggelegar dari Ben membuat Haru semakin yakin jika orang di rumah ini sedikit tidak waras.
"Haha, kau trauma dengan eek nya Ash ?"
"Tolong, aku sedang meminum kopi susu ku"
"Ya, ya terserah mu saja"
"Ben !!" Ash berlari menghampiri Ben, Ben sudah was-was, biasanya jika sudah begini Ash sedang buang air kecil atau besar, dan ia sedikit trauma, terlebih tidak ada Rama.
"Ada apa tuan kecil" balas Ben, mengambil Ash dan mendudukkan nya di meja pantry, di hadapan para pria dewasa.
"Ash mau puding jeruk, Abang Lucas sudah janji" ucap Ash menatap Ben penuh harap.
"Tuan kecil, anda harus makan nasi dulu karena anda melewatkan makan siang nya" ucap Haru membuat Ash menunduk sedih.
Geraman rendah dari bawah membuat mereka semua menunduk, Arun menggeram marah pada pria dewasa itu karena sudah membuat bayi nya sedih.
"H-hei ! Bukan aku yang membuat anak mu sedih ! Tapi dia !" Pekik Rey panik saat Arun menatap nya sambil menggeram dan itu sungguh menakutkan.
"Tuan kecil, setelah makan saya janji akan memberikan anda puding jeruk nya" ucap Haru memebuat Ash mendongakkan kepalanya.
"Janji ?" Tanya Ash sambil menyodorkan jari kecil nya.
"Iya, saya janji, jadi kita makan dulu oke" Ash mengangguk mengerti.
Ia mengulurkan tangannya meminta di gendong, jadi ia ingin di gendong sambil makan. Tak lama Askar datang dan langsung duduk di sebelah Rey dengan cengiran polos nya.
"Kenapa kau tersenyum begitu lebar" sarkas Rey yang mana semakin membuat Askar melebarkan senyuman nya.
"Hah~ dunia sedang bercanda" gumam Rey pelan.
Ia di kelilingi oleh orang-orang aneh.
"Rama mana ?" Tanya Ash pada Rey, ia juga terus menerima suapan yang di berikan Haru.
"Oh ayah mu sedang mengurus sesuatu" balas Rey santai.
"Ayah ? Ayah itu apa ?" Tanya Ash bingung.
"Kau tidak tau arti ayah ?" Ash menggeleng polos sambil meminum susu nya dalam botol.
"Ya derajat nya sama dengan Daddy mu" Ash semakin bingung namun ia tak bertanya lebih, ia mulai menyandarkan kepalanya dengan nyaman sambil meminum susu nya, yang ada di pikiran nya saat ini adalah puding jeruk.
"Oh kalian semua disini" si kembar pulang lebih awal ternyata dan bergabung dengan Ben dan yang lainnya.
"Hai bayi" sapa River tak lupa menciumi si kecil dengan gemas.
"Oh om, kenapa disini ?" Tanya River saat melihat Rey.
"Daddy kalian menyuruh ku kesini, dan bisakah kalian berhenti memanggil ku Om ? Umur ku sama dengan Lucas" ucap Rey kesal
Ash memperhatikan semua orang, ia tersenyum senang saat melihat perdebatan kecil mereka, lucu sekali.
_______________
Makin kesini makin kesana 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher ( COMPLETED ) ✔️
Teen FictionJust brothership not bl/gay Asher adalah bocah 3 tahun yang di buang oleh para biarawati dari panti asuhan nya karena ia yang sering sakit-sakitan membuat biaya habis terbuang untuk pengobatan nya. Alhasil para biarawati memutuskan untuk meninggalka...