Happy reading guys🖤♥️
Semua rombongan akan berhenti di rute pertama yaitu museum sisa hartaku disana akan banyak benda-benda peninggalan bekas tragedi erupsi gunung merapi. Semua yang ada di Jeep turun untuk berkeliling dan berfoto untuk dokumentasi.
Nabila yang baru sampai dengan rombongan lainnya merasa badannya remuk karena di pegang erat oleh Bu Astuti yang terlihat panik sepanjang perjalanan dengan rute yang cukup ekstrim. Sedangkan pak Paul juga merasakan hal yang sama tangannya sakit karena di cengkram oleh muridnya itu yang juga merasa panik dan ketakutan sepanjang jalan.
Gadis itu menggerutu kesal ke arah gurunya"pak aku boleh ga tukeran aja mau satu Jeep sama anggis"ucapnya ke arah pak Rekky yang ikut turun dari mobil itu, terlihat pak Paul sibuk menurunkan Bu Astuti yang kesulitan turun dari Jeep.
"Boleh aja sih kalo ada yang mau tuker di Jeep ini"jawabnya santai, sedangkan Nabila berpikir bagaimana caranya agar membujuk salah satu temennya agar mau satu Jeep dengan guru-gurunya itu.
Gadis itu pergi ke arah segerombolan anggis yang terlihat baru turun juga dari Jeep.
"Gis keterlaluan ya lo tinggalin gue"teriaknya memasang muka kesal.
Anggis, Tisa, dan Rachel cengengesan melihat Nabila yang tiba-tiba datang ke hadapan mereka."maaf nab lagian lo kemana aja gue nungguin lama banget, jadi pak Diman nyuruh Diana gantiin lo."sahut anggis merangkul bahu sahabatnya itu.
"Tau ah gue kesel, tega ya gue jadi se Jeep sama guru-guru"ucapnya yang masih terlihat marah.
"Emang sama siapa nab?"tanya Rachel penasaran.
"Dua pasangan fenomenal dan gebetan gue"jawabnya ketus sambil menunjukan jarinya ke arah orang yang di sebut.
Kali ini mereka tak bisa menahan tawanya, dan tak bisa membayangkan bagaimana Nabila berada satu di Jeep di tengah tengah guru yang salah satunya adalah musuh bebuyutannya di kelas.
"Kira-kira Diana mau gak ya tukeran Jeep sama gue"bisik Nabila pada anggis dan masih terdengar oleh Rachel dan Tisa.
"Gue gak mau nab,ogah malu gue bisa-bisa kaku kaya kanebo kering"sahut Diana yang tiba-tiba datang ke arah tiga orang itu.
"Plis lah gue juga risi tau ga sih, gak nyaman sumpah"gerutunya merengek pada temennya itu.
"Gis lo aja kali yang pindah Jeep sama Nabila"usul Diana.
Anggis tampak berfikir"gue sih oke oke aja, tapi lo mau Bu Astuti yang pindah kesini"ucapnya tersenyum licik.
Tisa dan Rachel menggeleng tanda tak setuju"gak lah gis mending ganti sama pak Rekky atau pak Paul aja"tawar Tisa.
"Gak, pak Paul gak boleh pindah"sergah Nabila tak terima.
Anggis menyenggol pelan lengan sahabatnya itu"hadeh giliran pak Paul aja gak boleh."
"Udalah nab sabar aja lagian disini gak lama kan nanti juga kita ketemu di setiap rute, kan lo tau cuman lo yang deket dengan pak Rekky ataupun pak paul di sekolah, kalo masalah Bu Astuti itu bonus dari tuhan."sahut Tisa menyakinkan karena semua ingin egois dengan keinginan masing-masing.
Nabila mengangguk pasrah lagian gak ngeri-ngeri banget karena ada pak Paul di sebelahnya.
Kali ini perjalanan menuju rute kedua di mulai, mereka semua akan menuju bunker Kaliadem. Perjalanan semakin ekstrim jalan-jalan berbatu mulai dilewati Jeep. Nabila sudah siap dengan segala siksaan dari Bu Astuti.
"Bu sakit jangan pegang kenceng-kenceng"teriak Nabila di sepanjang jalan.
"Kamu juga jangan remas tangan saya nab, perih tau"ucap pak Paul menahan sakit pada tangannya yang dari tadi tak lepas dari cengkraman Nabila.
![](https://img.wattpad.com/cover/345635027-288-k298665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
Random-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...