BPH 19

1.6K 239 51
                                    

Happy reading guys♥️🖤


"Nab,buka nab kakak mau masuk"gedor Salma dari balik pintu, sore ini gadis itu baru saja tiba di rumah karena kelas 3 dirinya mulai sibuk dengan latihan ujian.

Nabila menggeliat di atas kasurnya, kepalanya terasa pusing, matanya bengkak sehabis menangis tadi dan tidak menyangka dia bakal ketiduran sampai jam segini.

"Bentar kak,ganggu aja sih"omel Nabila bangkit dari tidurnya dan berlari kecil membuka pintu kamar tidurnya.

"Nab"lirih Salma memeluk adiknya itu sambil nangis sesenggukan.

Nabila yang menyadari kakaknya nangis terlihat kaget dan mengusap lembut punggungnya"kakak kenapa ko nangis?"tanya Nabila melepaskan pelukannya dan menatap gadis itu lekat.

Salma terlihat malu lalu menghapus bekas air matanya"kak rony mutusin kakak nab" ucapnya sambil terisak air matanya terus berjatuhan.

"Kok bisa?Ayo cerita sini sama aku"ajak nabila agar kakaknya itu duduk di tempat tidurnya.

"Pulang sekolah aku di anterin Rayan nab, kamu kenal dia kan anak MIPA 2 kalo ga salah, kebetulan dia pulang ekskul basket. Dan Rony juga posisi dia pulang duluan karena harus nganterin mamahnya ke RS. Terus gak sengaja ...."ucap Salma terpotong dia malah menangis lagi.

"Ayo lanjut kak jangan bikin aku pusing juga"protes Nabila kesal.

"Saat kakak sama Rayan sampai di gang depan, Rony dateng nyusulin kita pakai motor, dia malah bentak Rayan terus tonjok pipi dia, kakak takut dan merasa bersalah banget"ucap Salma yang masih bercucuran air mata.

"Karena itu kak rony mutusin Kak salma? Kok bisa sih padahal itu salah paham aja loh.Lagian Rayan itu pacar nya anggis."ucap Nabila yang ikut gemas mendengar penuturan kakaknya.

"Rony nyangkanya kakak gak mau di antar pulang dulu sama dia, karena ingin di antar Rayan, padahal kakak gamau mamah Rony nungguin dia balik lama, karena harus nganter dulu kakak nab."Ucap salma menjelaskan.

"Eh tapi serius Rayan pacar anggis? Duh malu kakak nab, gimana ya minta maaf sama dia"ucap salma panik dan merasa bersalah.

"Gapapa nanti aku ceritain sama anggis biar Rayan juga gak salah paham.Kakak urus aja kak rony siapa tau dia cuman emosi kan?"usul Nabila mengusap lembut lengan kakaknya itu.

Salma mengangguk paham hatinya sedikit tenang sekarang"mata kamu bengkak nab habis nangis kenapa nih?"Tanya kak Salma yang menyadari pembengkakan mata pada adiknya.

Nabila menggaruk kepalanya yang tak gatal"biasa nonton konten orang pinggiran"jawabnya bohong padahal dia nangis hanya karena pak Paul tidak jadi mengajar les ke rumah.

Entah kenapa Nabila merasa sakit hati, padahal dia sudah susah payah membuat makanan untuk ia makan bersama pak Paul, dia juga sudah mulai semangat mencari judul yang pas untuk tugas KTI nya.Tapi lelaki itu malah membatalkan janjinya dengan alasan ada urusan mendadak.

"Udah ah kakak mau mandi mau makan dulu"gerutunya keluar dari kamar Nabila.

"Udah ah sono sono"usir Nabila lalu menutup kembali pintu kamarnya.

*****************

"Kamu baru pulang?"tanya sang bunda yang melihat lelaki itu memasuki rumah dengan menenteng kantong plastik berisi makanan.

Paul mengangguk"ini dari Raisa buat bunda"ucap Paul menyodorkan kantong itu ke arah sang bunda.

"Bilangin makasih ya, bunda malu selalu saja di kasih ini itu sama dia"sahut bunda sambil membawa makanannya ke atas meja makan.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang