happy reading guys♥️🖤
Lelaki itu berlari kecil setelah sampai di depan cafe milik sang bunda, disana terlihat wanita itu sibuk melihat ponselnya.
"Eh tumben kesini,ko belum ganti baju?"tanya bunda heran pasalnya lelaki itu masih memakai seragam gurunya.
Paul duduk berhadapan dengan sang bunda lalu memegang tangan nya lembut"Bun boleh ya aku ke jepang?"tanya nya hati-hati.
Bunda sri membulatkan matanya"ke jepang buat apa?
Paul menghembuskan nafas kasar, lalu menunjukan chat yang di kirim oleh kak Ratih.Tak lama bunda meneteskan air matanya raut wajahnya terlihat khawatir.
"Itu Raisa?Ya Allah kasian ko bisa dia sampe begitu"ucap bunda dengan nada bergetar.
"Boleh ya bun Paul nengok dia ke jepang, bukan maksud apa,cuman mau lihat keadaan dia saja, bagaimana pun Raisa pernah baik sama kita, melihat dia begitu Paul jadi gak tega bun"Paul terlihat menunjukan wajah sedihnya.
"Kerjaan kamu disini gimana? Bukannya lagi sibuk buat ngurus kelulusan sama perpisahan kelas tiga kan?tanya bunda yang khawatir putranya itu mengabaikan kewajibannya sebagai guru.
"Paul bisa cuti seminggu bun,semoga pihak sekolah ngizinin, mungkin nanti malam Paul mau ketemu Nabila untuk cerita hal ini takutnya dia salah paham."ucap Paul menjelaskan.
Bunda mengangguk paham"yaudah kamu ke rumah ya pulang, makan dulu, ganti baju terus mandi biar pikiran kamu lebih jernih"titah sang bunda mengusap lengan putranya itu.
Kemudian Paul pamit menyalami wanita itu untuk pulang dulu ke rumah.
*************
Nabila membuka pintu kamarnya untuk menemui Abi di ruang tv, Abi terlihat sedang menyeruput teh hangat yang dibawakan umma.
"Abi nih kakak vc"ucap Nabila menyodorkan ponselnya ke arah Abi.
"Hello kak lagi apa, nanti libur jadi pulang kan?"tanya Abi terlihat senang, Nabila bersandar ke bahu Abi agar ikut percakapan dengan kedua nya.
"Nabila jadi kamu kuliah di London apa mau ambil yang di jakarta aja?"tanya kak salma dari panggilan telepon.
Nabila menggeleng ragu dia belum bisa memastikan akan mengambil kuliah dimana"gatau masih bingung"jawab Nabila bimbang.
"Di jakarta aja kasian Abi sama umma kesepian anak nya pada pergi semua"kekeh Salma namun hatinya memang khawatir pada orangtua nya kalau memang Nabila memilih kuliah di luar negeri,namun ini juga untuk menyenangkan mereka, sebagai balas budi agar membuktikan bahwa mereka bisa membanggakan kedua orangtua nya.
"Mau nya sih gitu, tapi kakak tau itu impian aku"Nabila cemberut wajahnya masih bersandar nyaman di bahu Abi.
"Biasa kak dia galau gak bisa jauh dari pacarnya"goda Abi melirik putrinya itu dengan senyum penuh arti.
"Ih Abi mah selalu bahas itu"Nabila memukul pelan lengan Abi dan memasang wajah cemberut.
Terdengar tawa cukup keras di sebrang telepon sana, kak Salma ikut meledek adiknya itu.
"Udah bi nikahin aja bi"goda Salma menahan senyumnya.
Nabila melotot menunjuk kak salma dari layar hpnya"kakak tuh cepetan nikah nanti kak Rony keburu di ambil orang."gerutu Nabila menjulurkan lidahnya.
"Yee enak aja kakak mah mau lulus kuliah dulu,sorry ya Roni udah cinta berat sama kakak"sahut Salma terlihat jumawa.
"Ih apaan sih, tau rasa loh kalo pacarnya di gondol kucing garong"sahut Nabila kesal lalu merebut hpnya dari Abi dan mematikan vc dari kak Salma. Gadis itu beralih rebahan di sofa dekat Abi yang ikut bersantai sambil menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
Aléatoire-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...