Happy reading guys♥️🖤
Hari ini Nabila mulai masuk kembali ke sekolah setelah hampir 10 hari lamanya kelas 1 dan 2 libur panjang. Sedangkan kak Salma sudah bernafas lega karena bisa menyelesaikan ujian nya dan berharap bisa mendapat nilai yang bagus.
Gadis itu masih sibuk mengunyah roti panggang dan segelas susu coklat yang sudah di sediakan umma, terlihat kak Salma baru keluar kamar sambil menenteng tas sekolahnya. Lalu ikut duduk bersama Nabila di meja makan.
"Kakak hari ini ke sekolah?"tanya sang adik sambil meneguk susunya.
Kak Salma mengangguk, tanpa melihat dia sibuk membawa roti untuk di santap nya.
"Kakak jadi daftar ke UGM?"kini nabila mulai penasaran karena kalo keterima mereka akan berpisah.
"Jadi nab,malahan dari sebelum ujian juga ko.Doain yah supaya kakak keterima?"Kak Salma menatap adiknya itu dengan senyuman senang.
"Aamiin aku doain ya kak, tapi nanti kita bakal pisan dong?"Gadis itu cemberut dengan mulut yang masih penuh roti.
Salma gemas melihat tingkah adiknya itu meskipun sering perang dunia, namun dia juga sebenarnya berat kalau harus berjauhan dengan keluarga tapi demi mengangkat derajat orangtua nya dia rela kuliah di luar kota karena impian nya menjadi dokter sangatlah besar.
"Gapapa ya, kan kamu bisa nanti main ke Jogja. Kamu juga harus punya tujuan kuliah ke universitas yang bagus nab."sahut kak Salma menasehati.
"Kalo aku langsung kerja gimana ya kak? Tapi pasti umma sama Abi marah"bisik Nabila agar tidak terdengar umma yang sedang mencuci baju di kamar mandi, sedangkan Abi udah berangkat ke toko karena akan datang barang hari ini.
"Sayang banget nab, kalo bisa sih kerja sambil kuliah itupun kayanya gak cocok sama kamu"ucap Salma sambil mengunyah roti rasa coklatnya.
"Kok gak cocok sih kak"protes nabila sebal.
"Orang tiap hari rebahan di kasur, lah ini harus kerja sama kuliah yang ada baru seminggu kerja masuk UGD"kekeh Salma lalu sedikit tersedak karena rotinya masih penuh di dalam mulut.
"Tuh kan tuh kan karma namanya, lagian sendirinya juga kaya ulat kasur"Nabila menjulurkan lidahnya ke kak Salma.
"Kenapa sih ribut-ribut cepetan kalian berangkat udah setengah 7 tuh"ucap umma kepada kedua putrinya itu.
Mereka pun pamit dan segera berangkat menggunakan motor, seperti biasa Nabila yang membawa motor karena kak Salma orangnya penakut jadi sampai hari ini pun gadis itu tak pernah mau belajar naik motor.
Nabila duduk di kursi kelasnya bersama anggis, gadis itu sedang menyalin sisa tugas dari Bu Shela, karena hari ini tugas harus selesai dan di kumpulkan di ruang guru.
"Kapan sih lo, sekali aja gak ngerjain tugas rumah di sekolah"sindir Arif cengengesan.
Nabila mendelik menengok ke belakang kursinya"kalo masih 11 12 kaya gue gak usah deh so sok an ngomong gitu."teriaknya kesal penuh penekanan.
"Yailah galak amat becanda kali ah"ucap Arif menahan tawanya.
"Gua tonjok nih"ucapnya mengangkat tangan seperti akan memukul.
"Udah sono nulis dulu"paksa Arif membenarkan posisi Nabila agar melihat lagi ke buku tulisnya.
"Ih paan jangan pegang gue, nanti gatel nih badan"protes Nabila kesal menyingkirkan tangan lelaki itu.
"Emang gue ulet bulu"ucap Arif tak terima.
Sedangkan anggis dan Edo saling pandang mendengar perdebatan dua manusia random ini yang memang setiap hari kerjaan nya berantem mulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
Random-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...