BPH 11

1.9K 204 13
                                    

Happy reading guys♥️🖤



"Pak Rekky sumpah kaget tau kirain siapa yang pegang tangan aku"ucap Nabila buru-buru melepaskan pegangan tangan itu dari gurunya.

Pak Rekky tersenyum mengejek"lagian serius amat hayo mikirnya di pegang pangeran tampan ya,realitanya malah sama pangeran kodok."kekeh pak Rekky.

"Bapak ih tau ah becanda mulu"rengek Nabila kesal sambil mencubit kecil lengan gurunya itu.

"Ish sakit Nabila keterlaluan nih sama guru sendiri."tunjuk pak Rekky mengusap tangannya yg terlihat sedikit memerah.

Sebenarnya Nabila memang sering becanda dengan pak Rekky mereka dekat saat dulu Nabila mengikuti ekskul vocal, kebetulan pak Rekky adalah guru kesenian.

"Aku bilangin ya nanti sama tunangan bapak."ledek Nabila cengengesan.

"Emang kamu tau siapa tunangan saya"sahut pak Rekky menantang.

"Wah parah Bu Astuti gak diakui nih"kekeh Nabila sambil menahan tawanya.

Pak Rekky melotot tak terima dengan ucapan muridnya itu."yang bagusan dikit napa nab,masa saya sama janda anak 10"

Nabila tak bisa menahan tawanya,kalian harus tau bahwa Bu Astuti guru matematika yang terkenal ganas dan galak itu memang seorang janda dengan 10 anak.

"Udah ah stop serius nih,dipanggil tuh sama pak Paul.kamu kan di bimbing sama dia,katanya minta tanda tangan kamu bentar."tunjuk pak Rekky ke arah segerombolan murid yang Nabila yakini adalah kelompoknya yang dibina pak Paul.

Nabila mengangguk berlari kecil ke arah gurunya itu, karena dia juga harus segera berfoto bersama wali kelas dan semua teman di MIPA 1.

*******************

Setiap guru oleh pihak sekolah sudah
Di beri wejangan bahwa mereka akan diberi 10 orang anak didik dari setiap kelas secara acak.Kebetulan anggis dan Edo ikut kelompok pak Rekky.Nabila mengendus karena hanya dia dan Tisa yang perempuan di kelompok pak Paul sisanya ada 8 laki-laki termasuk Daniel,Rahman dan Jemmy.

Karena cuaca di candi semakin terik Nabila dengan memakai kerudung pashmina nya segera memakai topi bucket dan kacamata hitam yg dibawanya. Mereka kompak menaiki tangga candi yang cukup panjang.

"Pak pelan-pelan pak,cape nih"protes Nabila Ngos ngosan sambil menaiki tangga yang dibantu tisa.

"Sabar bentar ya nanti di atas kita istirahat sambil bapak menjelaskan sejarah disini kita foto bareng juga"teriak pak Paul yang sudah berjalan paling atas.

"Nih nab minum dulu"sahut Jemmy menyodorkan minuman dingin yang dibelinya di bawah.

"Boleh nih?makasih ya jem"balas Nabila membawa minuman yang menurutnya terlihat segar itu.

"ehem uhuk modus nih modus"goda Rahman yang juga berjalan bersama Daniel dan Jemmy di belakang dua perempuan itu.

Nabila mengendus memukul pelan lengan Rahman"ngaco kalo ngomong."

Jemmy hanya tersenyum tipis,menurutnya Nabila gadis yang lucu dan percaya diri.

"Hey kalian yang masih dibawah ayo cepetan jangan ngobrol disitu."teriak seseorang dari atas siapa lagi kalo bukan pak Paul.

Nabila cengengesan menatap Tisa yang ikut tersenyum,lalu mereka berlima buru-buru menaiki tangga dengan semangat.

Setelah sampai puncak dan pak paul sudah menjelaskan apa saja untuk bahan KTI nanti, kebetulan Nabila membawa kamera polaroid untuk berfoto disana sebagai kenang-kenangan. Setelah semua berfoto mengunakan kamera Nabila dan kamera DSLR milik Jemmy.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang