BPH 34

2.2K 220 24
                                    

Happy reading guys🖤♥️


Nabila melepaskan tautan tangannya dari pak Paul, lalu menyuapi es krim ke mulutnya sendiri, tanpa melihat pandangan maut lelaki di hadapannya ini. Entah kenapa jantungnya berdetak secara tidak normal.

"Yaudah kalo gak mau"ucap Paul dengan raut kecewa,kemudian berdiri merapihkan pakaiannya untuk pamit ke gadis itu.

"MAU"teriak Nabila yang ikut berdiri berhadapan dengan pak Paul, tanganya masih memegang cup es krimnya.

"Apa?apa?aku denger nih"lelaki itu memiringkan wajahnya ke arah Nabila dan menahan agar tidak tersenyum.

"MAU MAU MAU MAU, NABILA MAU JADI PACAR KAK PAUL"teriak gadis itu senang, cup es krimnya di simpan di bawah dekat kakinya lalu memegang tangan lelaki itu.

"Makasih ya, udah selalu bikin aku seneng, plis jangan pernah berubah"ucap gadis itu dengan sorot mata yang terlihat sendu.

Paul mengangguk semangat"Iyah saya janji bakal ada terus buat Nabila"ucapnya lembut.

"Yeeeeee akhirnya Nabila punya pacar"kekehnya lalu mengayunkan lengan pak Paul seolah sedang mengajak menari.

"Udah nab malu diliatin orang loh"protes lelaki itu menghentikan aksi nyeleneh Nabila.

Nabila nyengir lalu menurut apa yang dikatakan lelaki itu. kemudian Nabila dan pak Paul berencana membagikan es krimnya ke tetangga Nabila yang kebetulan sedang ada acara kerja bakti membersihkan jalanan di komplek perumahan.

************

Lelaki bertubuh tinggi itu memasuki ruangan meja kerjanya di ruang guru, dia baru saja beres mengawasi murid kelas 3 yang sedang ujian akhir untuk penentuan kelulusan mereka.

Dia tak sengaja melihat sepucuk kertas yang bertumpuk di meja nya bu Astuti, Pak Paul membaca daftar nama yang tertera disana yaitu Nabila Taqiyyah, awalnya lelaki itu tersenyum melihat minat universitas yang akan di daftarkan kekasihnya itu, namun ternyata ada satu universitas yang menurutnya gak rela kalau harus berpisah dengan gadis nya itu.

Jam istirahat berbunyi Nabila dan anggis berencana ke kantin untuk membeli jus, kebetulan cuaca siang ini begitu panas di tambah jam ujian berikutnya adalah mata pelajaran kimia.

"Duduk disini deh, lo pesenin gue jus mangga ya"ucap Nabila kini gadis itu duduk di kursi kosong dekat arah masuk kantin.

Anggis mengangguk"siap tunggu ya."kemudian anggis berlalu ke tempat ibu kantin yang khusus menjual jus.

"Nab, saya mau ngomong"tanya seseorang dari belakang, Nabila menoleh dan tersenyum kepada lelaki itu.

"Eh kenapa kak, eh maksudnya pak?"tanya Nabila penasaran tumben lelaki itu menghampiri dirinya di kantin,lalu memberi salam pada guru itu agar beberapa murid disana tidak curiga.

Pak Paul menggeleng memberi senyum tipis kepada kekasihnya itu"nggk cuman kangen aja liat Nabila"ucapnya menggoda.

Nabila melotot lalu mencubit perut lelaki itu sampai dia meringis kesakitan"ih gombal, jangan disini nanti yang lain curiga"sahutnya kesal memasang muka cemberut.

Pak Paul tertawa melihat gadisnya kalau marah seperti ini"iya maaf, nanti pulang sekolah ke taman ya saya mau ngomong serius."ucap lelaki itu.

"Ngomong apa? disini aja, jangan bikin ovt deh"kesal Nabila yang menjadi tak tenang.

"Nggk bukan gitu, cuman pengen deeptalk aja"cengir pak Paul agar Nabila tidak khawatir.

Nabila bernafas lega"kirain apaan, yaudah iya nanti ya. Muridmu ini sedang pusing mau ujian lagi"ucap Nabila.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang