BPH 36

2.4K 261 28
                                    

Happy reading guys🖤♥️



Nabila masih menjinjing helm miliknya sebelum menyimpan di pos satpam, ia berencana berjalan mendekati lelaki yang sepertinya sedang terbakar api cemburu.

"Selamat pagi pak guru ganteng"sapa Nabila, lalu meraih tangan lelaki itu untuk ia cium sedangkan pak Paul masih acuh tak menanggapi senyuman bahkan ucapan Nabila.

Lalu pak Paul berjalan melewati Nabila dengan helm di tangannya, tanpa ada ucapan sedikit pun.

"Tadi motor aku ban nya pecah, terus di jalan ada Jemmy nolongin, apa salahnya sih udah lah jangan ngambek"sahut Nabila mengikuti lelaki itu dari belakang, Nabila melihat sekeliling parkiran agar murid disana tidak menatap keduanya curiga

Pak Paul terlihat membuang nafas kasar lalu berbalik ke arah Nabila"kenapa coba gak telepon saya?"sahutnya dengan wajah masih terlihat kesal.

"Mana sempet yang ada udah panik duluan, itu juga gak sengaja ada Jemmy"ucap Nabila yang sebenarnya mulai bingung dengan kekasihnya itu,cemburunya berlebihan.

"Udalah terserah kamu, nanti pulang sekalian aja bareng sama dia"lelaki itu berbalik kembali meninggalkan Nabila untuk segera ke ruangan guru. Gadis itu mengendus kesal dan menyimpan dulu helmnya di pos satpam.

saat sampai di ruangan guru pak Paul segera menyimpan tas miliknya di meja, terlihat beberapa guru sudah mulai berdatangan, sebelum membagikan kelulusan kelas 3 beberapa guru yang menjadi wali kelas di kelas 3 akan mengadakan rapat terlebih dahulu.

Saat bel masuk berbunyi pak Paul bersiap merekap nilai ujian praktik kelas 2, kebetulan jam pelajaran pertama kosong jadi ia putuskan untuk mengecek kembali nilai olahraga siswa kelas dua.

"Pak disuruh rapat tuh"ucap bu Novia dari balik pintu masuk ruang guru.

Paul menunjuk dirinya sendiri"lah ko saya ikut rapat bu?katanya cuman wali kelas 3 aja"ucap lelaki itu heran.

Bu Novia menghampiri pak Paul yang sedang sibuk dengan laptopnya"Bu Astuti sakit gak bisa hadir, bapak mau ya ganti beliau membagikan kelulusan di MIPA 1?"wanita itu masih berdiri di depan meja pak Paul meminta persetujuan dari lelaki itu.

"Emang gak ada yang lain ya Bu?"pak Paul sebenarnya merasa tak enak harus menangani kerjaan guru seniornya ini.

"Gimana ya, soalnya hanya bapak yang kebetulan jam pertama kosong, udah yuk cuman suruh bagikan saja surat ko pak"paksa bu Novia memberi kode agar lelaki itu segera mengikuti dia keruangan rapat.

Paul mengangguk patuh lalu mematikan kembali laptopnya, lelaki itu membawa ponselnya dan segera mengikuti bu Novia untuk mengikuti rapat.

**********************

Di kelas 3 MIPA 1 murid-murid terlihat sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, Nabila yang biasa aktif di kelas hanya menyenderkan kepalanya ke meja sambil melihat ponselnya dia sedang galau karena pak Paul marah kepadanya. Sedangkan anggis dan Edo tak berani menanyakan masalah kenapa Nabila tidak se aktif biasanya.

"Woy diem gak, pak Paul datang"teriak Daniel di depan kelas memberi kode bahwa ada guru masuk ke kelas mereka.

Nabila langsung bangkit dari senderan nya di meja, dia langsung senang bahwa pak Paul tiba-tiba masuk ke kelasnya, apa iya lelaki itu akan memaafkan dirinya, mungkin itu isi hati Nabila sekarang.

"Selamat pagi anak-anak"sapa guru bertubuh tinggi itu.

"Pagi pak"jawab kompak semua murid disana.

Edo mengacungkan tangannya ke arah pak Paul"pak Bu Astuti kemana?"tanya lelaki itu penasaran soalnya yang dia tau kelulusan akan di bagikan oleh wali kelas mereka.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang