Happy reading guys♥️🖤
"Ada apa bi ribut-ribut"tanya umma berjalan mendekati ke arah tiga orang itu, baru saja umma membuat salad buah yang sengaja ia olah untuk kedatangan kak Salma dari Jogja.
"Ini Abi nemu testpack di wastafel kamar mandi, kayanya milik Nabila"sahut Abi menunjukan benda kecil yang sedang di pegang nya.
"Tapi itu buk....."ucap Nabila namun terpotong oleh ucapan umma.
"Ini milik Diani istrinya abim bi,tadi pagi kesini katanya udah dua minggu telat jadi nyoba tes disini deh"ucap umma menyakinkan, lalu memberi kode kepada Nabila dan Paul untuk mengangguk.
"Oh iyah tuh bi bener,kan Nabila udah janji gak akan hamil dulu sebelum lulus kuliah"cengir gadis itu mencubit pelan perut Paul.
Paul mengangguk sambil merangkul Nabila di hadapan Abi"Iyah bener bi, Paul ngerti ko kan udah perjanjian awal bahwa Paul akan punya anak setelah Nabila lulus."ucap Paul tersenyum tipis.
Abi bernafas lega lalu memegang pundak Paul"Iyah syukur lah, Abi percaya sama Paul, bukan melarang tapi Abi kasian kalo bener Nabila hamil terus sendirian di London, apalagi tempat kerja Paul disini kan."
"Yaudah Abi kita cobain salad buah buatan umma yuk, pasti Abi suka"umma menarik tangan Abi menuju dapur.
Abi mengangguk semangat"ayo nab, Paul kita makan bareng"sahut abi mengajak Nabila dan juga Paul.
Nabila menggeleng"nggk bi aku sama kak Paul mau keluar sebentar ya jalan-jalan"ucap Nabila yang sudah bersiap pergi bersama suaminya itu.
"Oh yaudah kalo gitu, hati-hati yah"ucap Abi, lalu meninggalkan mereka berdua mengikuti umma untuk mencicipi salad buah buatannya.
Nabila dan Paul sudah memarkirkan mobilnya disalah satu kedai es krim favorite Nabila, mereka berdua segera memesan dua cup es krim dan memilih tempat duduk di lantai dua agar tidak terlalu ramai pengunjung.
"Om abim tuh yang adiknya umma kan?emang mereka belum punya anak?"tanya Paul penasaran atas penjelasan umma tadi saat di rumah.
Nabila mengangguk sambil menyendok es krim ke mulutnya"Iyah udah tiga tahun belum dikasih anak."
"Oh pasti seneng banget dong Tante sama om kamu yang"ucap Paul yang juga ikut senang.
"Lah iya pasti seneng banget tuh apalagi anak pertama"ucap Nabila yang semangat menyantap es krim nya.
"Semoga nanti saat kamu lulus kita juga cepat diberikan momongan yah"Paul mengusap pelan tangan Nabila.
Nabila tersenyum tipis"Iyah aamiin, maaf ya belum bisa penuhin sekarang keinginan kak Paul"Nabila tersenyum getir.
"Udah gapapa kamu masih muda banget nab, kalo punya anak nanti di sangka anak kecil punya bayi lagi"kekeh Paul menggoda istrinya itu.
"Ih nyebelin tau ah,untung sayang"Nabila memukul pelan lengan Paul sambil menjulurkan lidahnya.
"Mau nonton gak?"tanya Paul.
Nabila tampak berfikir lalu mengangguk"boleh,nanti coba liat jadwal nya yang, semoga ada film action gitu."
"Bentar aku liat dulu yang"Paul membuka tas kecilnya untuk melihat jadwal film bioskop di ponselnya.
Akhirnya film yang Nabila mau sedang tidak ada, jadi mereka memutuskan untuk menonton film horor saja.Kedua nya sudah memasuki bioskop, Paul sudah memesan tiket nya secara online.Saat menunggu studio 1 dibuka, Nabila dan Paul tak sengaja melihat pak rekky dan Bu Astuti yang juga sepertinya akan menonton.
"Itu kaya pak rekky sama Bu Astuti yang, samperin yuk?"ajak Nabila menarik tangan Paul agar berpindah tempat duduk ke kursi kedua orang itu.
"Loh Nabila sama pak Paul mau nonton juga"tanya Bu Astuti tiba-tiba kaget kedua manusia itu sudah ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
Rastgele-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...