Happy reading guys🖤♥️
Meskipun harus memakai kursi roda,Nabila tetap masuk sekolah seperti biasanya,untung saja dalam waktu seminggu ini dia sudah bisa berjalan sendiri walaupun secara perlahan.Seperti janjinya Nabila yang di antar anggis berjalan menuju ruangan musik untuk menemui pak rekky.
Terlihat disana beberapa anak paduan suara sedang latihan dengan bu Retno dan pak rekky sedang mengajari Farhat gitar, dia anak kelas 1 yang akan menampilkan keterampilannya untuk nanti perpisahan kelas 3.
"Pak Rekky jadi kapan saya mulai latihan? Lagunya dipilih pihak sekolah?"Nabila dan anggis sudah berdiri di hadapan dua manusia itu, terlihat Farhat masih fokus dengan gitarnya.
"Hari ini boleh deh, paling nanti ya pulang sekolah aja biar santai, soalnya bapak ngajarin dulu Farhat"jawab pak rekky lalu memberi beberapa lembar kertas.
"Nyanyi 2 lagu pak? Serius?kirain saya cuman satu doang"gadis itu cemberut sambil membuka lembaran berisi lirik lagu yang akan di nyanyikan.
"Gapapa nab,gue gak sabar pengen denger lo nyanyi lagi pasti semua bakal merinding"bisik anggis yang terlihat semangat.
"Kan udah denger gue di bus kemarin nyanyi"ucap Nabila memandang serius sahabatnya itu.
"Beda lah nab, vibes nya kaya karoke biasa itu mah"sahut anggis nyengir.
"Nab balik dulu aja ke kelas nanti pulang sekolah saya tunggu disini ya?"ucap pak rekky yang diberikan anggukan setuju oleh gadis itu.
"Kalo gitu saya sama anggis ke kelas dulu ya pak, duluan ya Farhat"pamit gadis itu tangannya di pegang anggis untuk memastikan Nabila tidak terjatuh karena kaki nya belum sepenuhnya pulih.
Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, karena sudah janji latihan dengan pak rekky Nabila memilih pergi dulu ke ruang guru untuk mengecek apa gurunya itu ada disana apa sudah ke ruangan musik.
Dengan tertatih Nabila memasuki ruangan guru,hanya ada beberapa orang guru disana, termasuk pak Diman,pak Burhan, dan bu Novia yang terlihat sudah langsing lagi karena baru beres melahirkan.Meja pak Paul pun terlihat kosong mungkin masih pada dikelas.
Gadis itu memilih duduk di kursi panjang dekat pintu masuk ruang guru, lalu mengeluarkan ponselnya agar tidak jenuh.
"Nunggu siapa nab?"tanya Bu Astuti saat memasuki ruangan itu tangannya penuh dengan buku-buku bawaannya.
"Nunggu pacar ibu,eh maksudnya pak Rekky"cengir Nabila malu-malu.
"Ah Nabila kirain nunggu siapa, mungkin dia masih dikelas"Bu Astuti berlalu dari hadapan Nabila dan duduk di kursinya.
Terlihat beberapa guru mulai berdatangan termasuk pak Paul. Lelaki itu menyadari Nabila sedang duduk di kursi sendirian yang sibuk dengan ponselnya.
"Sendiri aja cil"goda pak Paul yang sudah duduk di samping Nabila.
Nabila yang kaget langsung menyimpan kembali ponselnya dan melirik ke asal suara"eh pak kaget saya kirain siapa."
"Nunggu siapa nab?"tanya lelaki itu penasaran.
"Pak Rekky, saya janji hari ini mau latihan vocal katanya sih langsung ke ruang musik tapi takut belum ada orangnya yaudah kesini dulu deh."gadis itu tersenyum ke arah pak Paul.
Beberapa guru mulai lalu lalang memasuki ruangannya untuk mengambil barang milik mereka untuk segera pulang.
"Pak Burhan, itu Bu Shela jodohkan sama pak Paul cocok kayanya ya sama-sama ganteng dan cantik"teriak Bu Risma dari balik mejanya yang bersebelahan dengan pak Burhan, terlihat Bu Shela yang mendengar itu malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
Random-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...