BPH 02

2.6K 211 8
                                    

"happy reading guys"♥️🖤


Hari Senin yang ditunggu telah tiba. Gadis bermata senyum itu merapihkan kerudung putihnya didepan cermin, tandanya iya sudah siap berangkat ke sekolahnya.

Saat membuka pintu kamar, diseberang sana kakak dan kedua orang tua nya sudah siap untuk sarapan bersama dimeja makan.

"Assalamu'alaikum Abi dan umma, juga kakakku tercinta"Sapa Nabila penuh semangat sambil mendudukkan dirinya di kursi sebelah Salma,tangan nya sibuk membawa roti dan susu yang sudah di sediakan oleh umma.

Jangan heran kalau Nabila sangat patuh dan sopan pada orang tua nya beda kalo di sekolah dia sangat pecicilan dan blak blakan.Berbanding terbalik dengan kak Salma, dia kalem dan dewasa,di kelas pun dia sering mendapat peringkat 3 besar dan sering ikut olympiade tingkat daerah. Namun kedua orang tua mereka tak pernah membanding-bandingkan kedua putrinya itu.

"Waalaikumsalam anak Abi yang selalu cantik ini"Balas Abi lembut dengan senyum merekah.

"Ah Abi bisa aja jadi malu"Balas Nabila tersipu.

Umma dan Salma hanya tersenyum melihat pemandangan seperti ini setiap paginya.

Mereka berdua pun berangkat menggunakan motor matic yang di kendarai Nabila karena kebetulan kak Salma ga bisa bawa motor,lalu pamit kepada kedua orang tuanya.
Kebetulan orang tua Salma dan Nabila mempunyai toko kelontong yang tak jauh dari kediaman rumah mereka.

"Bi,umma takut Nabila ditilang polisi dia kan belum punya SIM"Ucap umma khawatir.

"Gapapa umma,lagian sekolahnya juga deket kan.Bulan depan Nabila ulang tahun nanti kita urus ya setelah dia punya KTP juga"Balas Abi lembut.

Umma mengangguk patuh dan bersiap untuk berangkat ke toko.

~~~~~~~~~~~~~~
Setelah berpisah dengan kakaknya di parkiran,Nabila bergegas lari se cepat kilat menuju kelasnya.Dia lupa kalo hari ini ada tugas spesial dari pak Diman yang belum dia kerjakan,lebih tepatnya mau nyontek pada Edo karena gak ngerti dan malas mikir.

Gadis itu menarik kursi di sebelah anggis, teman sebangku nya yang juga sedang menulis contekan dari Edo"gue liat juga dong pusing nih gak ngerti"ucap Nabila tanpa aba-aba.

Nabila mengeluarkan catatan nya dan mulai menulis contekan dari tugas milik Edo.

"Yaelah kalian berdua kemarin ngapain aja sih pas libur!! heran ga pernah ga nyontek punya gue,untung gue baik!"Sungut Edo menghampiri keduanya yang sibuk mencatat dibuku.

"Diem do!! temen lo lagi fokus jangan berisik."Protes Nabila tanpa menoleh Edo, dengan tangan sibuk menulis secepat kilat.

Edo menatap malas keduanya.

Untung sebelum bel berbunyi pekerjaan Nabila sudah selesai.Dia meregangkan otot badan dan tangan nya.Kemudian melirik anggis dan Edo yang duduk di kursi belakang.

"Guys gimana tugas kita buat si Daniel hari ini?"Bisiknya pelan.

Edo mengangkat jempolnya"Beres nab semua aman,yang lain udah gue kasih tau ko tugas-tugasnya."

"Gimana kalo kasih surprise nya nanti aja jam pelajaran terakhir katanya Bu Retno ga masuk dia sakit nab"Usul anggis semangat.

"Serius?"Tanya Nabila.

"Tadi Daniel sendiri kok yang ngasih tau pas lo belum datang nab."Balas anggis yakin.

"Bagus dong ga perlu nunggu sampe sore iya kan"Ucapnya semangat.

Edo dan anggis cengengesan memberikan jempol tanda setuju kepada Nabila.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di lain tempat guru baru yang banyak digemari murid perempuan, yang lain dan tak bukan Pak Paul Fernando,sedang bersiap mengajar di kelas 2 MIPA 4. Kebetulan hari ini jadwal dia mengajar di jam pelajaran terakhir.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang