Happy reading guys🖤♥️
Anggis kembali ke dalam dan berpapasan dengan gadis yang ia duga kekasih pak Paul itu pergi meninggalkan toilet.Terlihat Nabila sudah di depan wastafel sedang mencuci tangannya.
"Yuk gis, kenapa sih kaya orang linglung gitu?"tanya Nabila melihat ekspresi wajah anggis yang terlihat bingung
Anggis melongo lalu dengan cepat menggelengkan kepalanya"nggk ko yuk, kasian Rayan sama Jemmy udah nunggu depan studio katanya."ucap anggis dan berjalan bersama Nabila menuju studio mereka akan menonton.
"Lama banget sih kemana aja"protes Rayan yang kesal kepada kekasihnya, pasalnya pintu studio sudah di buka sejak tadi.
Anggis dan Nabila berlari kecil ke pintu studio"maaf maaf tadi anter Nabila dulu ke toilet"sahut anggis menggandeng lengan Rayan dan segera masuk ke dalam studio.
"Yu nab"ajak Jemmy mempersilahkan Nabila untuk berjalan duluan, gadis itu memberi anggukan sambil tersenyum tipis.
Karena cahaya di dalam bioskop yang sedikit remang-remang anggis celingukan mencari sosok pak Paul yang tidak terlihat di sudut manapun apa beda studio ya, atau mungkin gurunya itu beda film dengan dia dan Nabila.
Mereka mencari tempat duduk di pojok kiri tapi tidak terlalu belakang, mereka mendapat kursi di posisi tengah karena hari ini antusias penonton nya luar biasa sampai kursi b pun penuh.
"Eh ko ada pak Rekky sama Bu Astuti?"tanya Nabila yang menyadari kehadiran gurunya itu, sedangkan anggis sudah berjalan terlebih dahulu dan Jemmy masih di belakang Nabila.
Pak Rekky kaget bukan main pasalnya dia memang tidak sengaja bertemu dengan Bu Astuti dan lima anaknya yang ia ajak nonton bioskop, lebih parahnya lagi tempat duduk mereka bersebelahan.Niat mau me time malah family time.
"Kenapa harus ketemu sih nab,udah sana sana ganggu aja,ini mah kebetulan saya ketemu Bu Astuti. awas jangan berpikiran buruk"protes pak Rekky menunjuk ke arah muridnya itu.
Nabila mengulum senyumnya, tawanya ingin meledak tapi di tahan.
"Lagian kamu juga ngapain pacaran berduaan lagi ke bioskop?"tanya pak Rekky yang melihat kehadiran Jemmy.
"Bareng-bareng ko pak sama anggis ada Rayan juga"jawab Jemmy, lalu memberi salam kepada Bu Astuti.
"Kalo gitu saya duluan ya Bu, pak Rekky have fun"ucap Nabila kepada kedua gurunya itu sambil terus menahan senyumnya.
"Iyah Nabila awas jangan pulang malem-malem ya bahaya besok kalian sekolah"sahut Bu Astuti tersenyum tipis.
Nabila dan Jemmy mengangguk lalu segera menyusul anggis dan Rayan yang sudah duduk di kursinya.Rayan duduk di kursi pojok dan anggis di sebelahnya.Nabila ikut duduk di sebelah anggis dan Jemmy menyusul duduk di sisi Nabila.
Film pun dimulai dengan durasi hampir 1 jam setengah,anggis yang terlihat lebay saat adegan hantunya muncul terlihat menggandeng lengan rayan sambil menjerit manja.
Nabila mendelik ke arah sahabatnya yang sedang bucin itu, dia hanya fokus pada film sambil mencomot popcorn yang tadi ia beli begitupun Jemmy yang pura pura fokus tapi sesekali terlihat kaget saat adegan horor bermunculan.
Tiba tiba tangan Jemmy menggenggam erat tangan Nabila, gadis itu yang kaget pandangannya beralih ke lelaki itu.
"Nab,aku mau ngomong sesuatu ke kamu?"tanya dia yang masih menggenggam erat tangan gadis itu.
Jantung Nabila berdetak kencang"mau ngomong apa?"kini fokusnya hanya ke lelaki itu.
"Mau ya aku anterin sampai rumah,nanti aku ngomong sama orang tua kamu. Kalo kaya gini rasanya aku pengecut main bohong segala."bujuknya meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]
De Todo-WARNING!!!!- HANYA KARANGAN FIKSI- DILARANG MENJIPLAK TULISAN INI- Sejak hari itu tawa Nabilah menjadi pulsa karena orang yang iya kunci dalam gudang bukanlah Daniel teman se]kelasnya melainkan guru baru di sekolahnya. Paul Fernando namanya, guru o...