BPH 28

2.1K 238 30
                                    

Happy reading guys🖤♥️


Sejak kejadian pak Paul mengumumkan bahwa dirinya putus dari Raisa, kini nabila tidak terlalu khawatir kalau pak Paul tiba-tiba mengajak dia jalan, jajan atau pun pulang bareng dari sekolah.Sekarang dirinya merasa punya banyak kesempatan untuk lebih dekat dengan gurunya itu.

Hari ini kelas 2 akan sidang KTI, murid kelas satu dan tiga diliburkan.Nabila sudah duduk manis di depan pintu ruangan kelas bersama teman yang lainnya, seragam kali ini mereka wajib memakai hitam putih. Nabila bernafas lega karena dia bersama 9 teman lain yang di bimbing pak Paul bisa menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan tepat waktu.

Beberapa murid akan di sidang oleh satu guru penguji, di tiap kelas sudah ada tiga guru penguji itu artinya tiga orang murid akan masuk secara bersamaan. Mulut Nabila berkomat kamit menghafalkan beberapa materi yang nanti akan di sidangkan, kali ini gadis itu kebagian di uji oleh pak rekky dan itu membuat Nabila senang.

Pak rekky keluar kelas untuk mengabsen murid yang akan di sidang selanjutnya, beberapa anak yang absen nya paling awal sudah keluar dan beres melaksanakan sidangnya, termasuk anggis.

"Mahmud Mahmudi, Nabila Taqiyyah, Neymar Sukandi"teriak pak rekky dari depan pintu kelas.

Nabila dan kedua rekannya itu berjalan memasuki kelas, terlihat anggis dan Edo memberi semangat kepada Nabila.

Nabila sudah duduk berhadapan dengan pak Rekky, Mahmud dengan Bu Astuti dan Neymar dengan pak Burhan. Ketiga nya mulai di uji oleh penguji masing-masing.

"Silahkan saudara Nabila Taqiyyah untuk menyebutkan apa judul KTI anda dan membeberkan rumusan masalah yang kamu buat."tanya pak rekky serius karena disini dia harus profesional.

Nabila menyebutkan judul berserta rumusan masalah yang dia buat, lalu gadis itu beberapa kali bisa menjelaskan apa-apa saja yang pak Rekky tanyakan meskipun ada sebagian yang sudah ia hapalkan namun tiba-tiba menjadi buyar. Tak butuh waktu lama Nabila telah lulus dari sidang yang di uji pak Rekky.

"Wah makasih ya pak akhirnya Nabila lulus yeahhh"ucap Nabila menyalami gurunya itu dengan cara tos.

"Selamat nab akhirnya ya pecah bisul juga"kekeh pak Rekky menepuk pundak muridnya itu.

"Ih siapa yang bisulan, bapak kali waktu itu pecah bisul waktu ngajar beberapa minggu lalu, celana bap...."tawa Nabila tak bisa terbendung lagi, Bu Astuti dan pak Burhan melirik ke arah Nabila yang entah apa bisa membuatnya tertawa seperti itu.

"Nab, stop ya jangan dibahas disini!!!"protes pak Rekky penuh penekanan.

Nabila membekap mulutnya, dia masih sangat ingat kejadian pak rekky terlihat bagian belakang celananya tiba-tiba basah, saat di selidiki ada saksi mata dari UKS katanya pak Rekky minta kasa dan betadine karena pantat nya terserang bisul yang mendadak pecah.

"Iya iya pak udah nih di rem"ucap Nabila mengatur kembali nafasnya agar tidak kembali tertawa.

Terlihat Bu Astuti masih menguji Mahmud yang dari tadi masih saja seperti orang linglung, Nabila yakin partner dia dalam mendapat nilai 30 saat ulangan matematika itu terjebak dengan pertanyaan Bu Astuti di tambah Bu Astuti memang sedikit menyeramkan bila mengajar.

"Pak awas loh Bu Astuti kayanya di deketin pak Burhan, dia kan sekarang duda baru"bisik Nabila sambil iseng memainkan pulpen yang tergeletak di atas meja sidangnya.

Pak Rekky melotot"terus urusan sama saya apa sih nab, lagian bener bener kamu tau darimana coba pak Burhan duda"ucap pak rekky gemas dengan tingkah so tau Nabila.

"Lah ketinggalan gosip nih, circle saya kan guru-guru disini"kekeh Nabila.

pak Rekky mendelik tak mendengarkan ucapan Nabila selanjutnya yang pasti akan sangat membahayakan emosinya. Setelah ketiga murid itu beres di uji, Nabila keluar membawa salinan KTI nya. Sedangkan pak rekky memanggil murid berikutnya.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang