BPH 20

1.8K 223 28
                                    

Happy reading guys🖤♥️

Gara-gara sering makan pedas anggis terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, gadis itu mengalami diare dan hampir terkena dehidrasi.Anggis sedang berbaring sambil memegang ponselnya menunggu kehadiran Nabila yang katanya akan menjenguk dirinya ke RS.

Karena BPJS yang ia gunakan adalah kelas 1, di ruangan itu anggis bersebelahan dengan pasien lain yang mengalami kecelakaan tadi pagi.Jadi satu ruangan terdapat 2 pasien inap.

"Kakak kenapa bisa sampai celaka gini sih?"ucap wanita di sebelah tempat tidur anggis,terdengar Isak tangis yang menyelimuti kedua orang itu. Anggis tetap fokus dengan ponsel nya dan asik menonton Drakor.

Kebetulan mamah anggis sedang keluar untuk membeli makanan.

"Tadi mobil kakak di tabrak dari belakang ca, kayanya mereka emang lagi mabuk. Mereka juga gak tanggung jawab malah kabur"jawab perempuan yang ia sebut kakak.

"Udah kakak tenang ada aku disini."ucap wanita itu lembut.

"Kamu kesini gak bareng Paul?"tanya sang kakak.Anggis yang tak sengaja mendengar nama Paul langsung mengintip sedikit di balik gordennya, dia kaget ternyata wanita itu adalah Raisa kekasih pak Paul sedangkan yang berbaring sakit mungkin kakak dari Raisa.

"Dia sibuk ngajar kak, gak bisa diganggu"gerutunya kesal.

Sang kakak tertawa melihat tingkah adiknya" kamu jadi beneran cinta banget ya sama Paul?

"Siapa sih yang gak cinta sama dia udah ganteng, baik, pinter. Ya meskipun tujuan Raisa deketin Paul bukan karena tulus tapi karena rasa bersalah aja."lirihnya menunduk sambil membayangkan kejadian beberapa tahun lalu.

Kak Ratih masih sangat ingat kejadian beberapa tahun lalu saat Raisa masih sangat kecil, dulu dia dan Paul sering main bersama karena satu komplek rumah. Saat ibu mereka meninggal dan ayah sibuk kerja mamahnya Paul selalu tulus menjaga mereka berdua. Hingga akhirnya papa Paul meninggal karena di tabrak oleh ayah mereka yang mengebut saat mengendarai mobilnya.

Dari situ ayah mereka kabur tidak bertanggung jawab. Akhirnya keluarga Paul mengetahui bahwa papa nya meninggal karena tabrak lari. Ratih sebenarnya masih sangat bersalah atas perbuatan ayah mereka, ayah melarang anak-anaknya untuk memberitahu kejadian yang sebenarnya dan mereka di ancam akan dibunuh kalo keluarga Paul tau.

Sampai saat ini Ratih selalu berusaha agar Raisa mau mencintai Paul dengan tulus dan menjaga mamahnya Paul sebagai tanda maaf keluarga mereka.

"Rasa bersalah apa yang mereka maksud ya?"monolog anggis penasaran.

"Udah gak boleh sedih lagian Paul juga udah cinta banget sama kamu ca, kita gak salah juga kan balas rasa bersalah ini dengan kasih sayang tulus."ucap sang kakak lembut, Raisa mengangguk lalu pergi pamit keluar karena masih ada jadwal kuliah.

Saat Nabila sudah di depan pintu kamar 008 dia membukanya pelan, terlihat dia berpapasan dengan seorang wanita berambut panjang dan bertubuh lebih tinggi dari dirinya, kemudian wanita itu keluar ruangan sambil tersenyum tipis ke arah Nabila, begitupun gadis itu membalas senyuman itu.

"Anggis lo gapapa"rengek Nabila memeluk sahabatnya itu yang berbaring lemah dengan jarum infusan di tangannya.

"Gue gapapa nab, gak usah lebay besok gue pulang ih"ucap anggis membalas pelukan Nabila.

"Nih buat lo maaf gak bisa bawa apa-apa"nabila menyimpan keresek kecil berisi apel tiga biji seharga sepuluh ribuan an yang ia beli di mobil penjual buah depan RS tadi, dia terpaksa hanya membeli itu karena uang sakunya hanya sisa segitu,dan disisihkan lima ribu untuk ongkos angkot.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang