BPH 41

3K 280 21
                                    

Happy reading guys🖤♥️


Gadis itu menggeliat melepaskan pelukan dari tangan besar yang melingkar ke perutnya dia menoleh mendapati Paul yang masih terlelap dalam tidurnya.tiba-tiba gadis itu sekilas mengingat semalam sepertinya dia dan suaminya melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan.Nabila melepaskan pelukan itu lalu spontan bangkit dari tidurnya merubah posisi menjadi duduk.

"Aaaaaaaaaaaa"teriak Nabila menutup mukanya panik.

Paul yang ikut panik,bangkit dan memeluk istrinya itu"kenapa sayang?kamu kenapa teriak kaya gitu sih?"Paul mengusap lembut lengan Nabila.

"KENAPA KAMU KHILAF LAKUIN ITU YANG"cerca Nabila kesal lalu menjauhkan tubuh Paul dari pelukannya.

"Ngomong apa sih!aku gak ngerti"tanya lelaki itu bingung, pasalnya dia merasa tidak melakukan apapun.

"Bukannya semalam kita gitu?"tanya Nabila hati-hati.

Paul bengong"hah maksudnya gimana gitu apa yang?aku dari awal tidur gak bangun sama sekali"jawab Paul serius.

"Tapi aku ingat kejadian itu, beneran kaya nyata"Nabila bergidik ngeri membayangkan hal itu.

Paul memegang dahi Nabila mengecek suhu tubuh gadis itu"kamu berkhayal kali ya?kalo mau bilang sayang"kekeh Paul mendekatkan dirinya ke wajah Nabila.

Nabila mendelik"ih apaan orang beneran ko, apa aku mimpi ya tapi ko gitu banget sih"gerutu Nabila memasang wajah kesal.

Paul tertawa melihat ekspresi wajah Nabila"udah ah udah, aku bersumpah gak lakuin itu. Lapar nih sarapan yuk bukannya kamu ada kuliah siang kan?"tanya Paul mengusap lembut kepala Nabila.

Nabila sedikit menunduk dia malu sudah menuduh hal begitu kepada Paul"yaudah ayo aku siapin dulu ya"ucap Nabila tersenyum tipis.

Paul mengangguk lalu mencium singkat pipi Nabila"aku mandi ya yang."

Nabila mengulum senyumnya hatinya menghangat atas perlakuan suaminya itu, lalu dia bangkit dari kasur menuju dapur untuk membuat sarapan.

Di meja makan Paul dan Nabila asik menyantap roti coklat panggang buatan Nabila.

"Aku anterin ya ke kampus yang"tawar Paul dengan mulut dipenuhi roti.

Nabila mengangguk"boleh yang"sahut Nabila yang asik melahap rotinya juga.

Kebetulan Paul sengaja membeli mobil disini untuk Nabila pergi ke kampus atau kemanapun agar tidak perlu memakai angkutan umum.

"Oh iyah kamu jujur ya sama aku, itu yang namanya Dinda siapa berani banget tuh cewek!!"gerutu Nabila memandang Paul dengan tatapan tajam.

"Hah Dinda?emang dia kenapa yangg?dia murid aku, anak kelas satu"jawab Paul menjelaskan.

"Aku malem beresin barang kamu, terus ada beberapa surat dari dia aku baca semua nya tentang ungkapan cinta,dih berani banget"ucap Nabila dengan muka jutek nya.

"Serius surat cinta?aku gatau yangg gak pernah buka atau baca, aku sengaja bawa semua kesini biar kamu aja yang liat biar gak salah paham"ucap Paul menarik tangan Nabila mengusapnya lembut.

"Beneran kamu gak ada apa-apa sama cewek itu?awas aja nanti aku lempar ke palung Mariana"ucap Nabila kesal.

Paul tertawa"udah jangan cemburu gitu, lagian cintanya aku kan cuma sama Nabila seorang, kalo gak percaya bisa tanya pak rekky"Paul mengusap lembut pipi Nabila mencoba membuat gadis itu tidak ovt pada dirinya.

Nabila mengendus"dasar gombal, awas ya aku bakal sewa pak Rekky jadi cctv kamu selama di Indonesia"ucap Nabila menjulurkan lidahnya.

"Yaudah boleh aja, biar kamu tau seberapa setia aku sama wanita cantik ini"goda Paul mencubit pelan pipi nabila.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang