BPH 22

1.8K 225 29
                                    

Happy reading guys♥️🖤

Nabila,gadis itu masih menyenderkan kepalanya di atas meja di kelasnya. Disana ia hanya sendirian, rasanya sudah tidak mood kalau gadis itu harus kembali kelapangan.Biar apa kata orang, hatinya sudah terlanjur sakit hati.Mau izin pulang pun tak bisa karena hari ini Nabila membawa motor dan janji kepada kak Salma bahwa hari ini mereka akan pulang bareng.

terdengar suara pintu kelas sedikit terbuka, namun Nabila enggan melihat dia tetap memilih dengan posisinya itu.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY TOU YOU....."suara seluruh murid kelas MIPA 1 terdengar cukup kencang. Nabila yang tadinya menyender beralih menatap asal suara matanya terlihat merah dan sedikit bengkak.

Gadis itu masih berdiam di tempatnya, air matanya semakin deras, tidak menyangka hari ini semua temannya memberi surprise di hari ulang tahunnya.Dari semalam Nabila memang sudah tau bahwa hari ini dirinya berulang tahun, namun dia tidak terlalu mengharapkan apa-apa entah itu kejutan ataupun kado. Di doakan pintar pun gadis itu sudah senang.

"Nab pibesday yah maaf udah bikin kamu nangis"sesal anggis lalu memeluk erat sahabatnya itu, tangan anggis sudah penuh dengan kado dan balon bergambar wajah lucu Nabila. Anggis sengaja pesan dari online dari hasil patungan bersama teman sekelasnya.

"Tiup lilin nab"teriak Edo antusias, jadi semua anak memegang satu balon bergambar wajah Nabila dengan tema warna pink, warna kesukaan gadis itu.

Pak Paul yang berperan memegang bolu dengan lilin angka 17 menyodorkan kue yang anggis beli bersama teman kelas lainnya"nih make a wish dulu nab"ucap pak Paul lembut, gadis itu beranjak saling berhadapan dengan gurunya itu.

Nabila memejamkan matanya sebentar lalu meniup lilin itu, semua anak di sana bertepuk tangan dan bersorak gembira.

"Potong dong bolunya suapin pak Paul"goda Rachel sambil nyengir"

"Iyah nab ayo ayo"teriak beberapa anak lainnya.

Nabila tersenyum kikuk dengan mata yang masih memerah. Lalu memotong kue itu dan menyuapi pak Paul, tak lupa beberapa anak menangkap moment itu dengan kamera di hpnya.

Pak Paul pun menurut dan tak menolak di suapi muridnya itu. Rasa menghargai yang sedang berulang tahun.

Tepuk tangan riuh bergemuruh di dalam kelas, Nabila memeluk anggis erat. Dia sebenarnya malu dan tidak menyangka effort sahabat dan teman sekelasnya akan se antusias ini.

"Jadi ini ide kalian semua? Berarti semua guru juga kalian yang setting supaya marahin aku ya?"tanya Nabila yang masih terlihat kesal.

Anggis mengangguk sambil menahan senyumnya"maaf ya nab, habisnya gue bingung mau bikin lo nangis tuh susah"ucap anggis.

"Padahal gue cengeng tau"jawab Nabila menekuk bibirnya.

"Nab maafin saya, dua hari kemarin anggis dan anak lain ngasih tau bahwa hari ini kamu ulang tahun.Mereka nyuruh saya buat bikin kamu nangis.Maaf ya tadi becanda kok"sesal gurunya itu lembut.

Nabila mengangguk paham lalu tersenyum tipis ke hadapan gurunya itu.

Kemudian anggis menunjukan beberapa kumpulan video yang ia buat berupa ucapan dari guru-guru yang sangat dekat dengan dirinya, termasuk 3 guru tadi yang ikut andil nge prank Nabila.

"Oke semua karena saya sebagai guru juga gak enak kalo harus bubarin kalian, terpaksa saya kasih tugas makalah tentang materi voli dikumpulkan minggu depan. Kalian semua boleh tetap di kelas dengan catatan gak boleh berisik ya takut ganggu kelas yang lain. Kalo bel sudah berbunyi boleh bubar"ucap pak Paul berdiri di depan kelas.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang