BPH 38

2.6K 273 38
                                    

Happy reading guys🖤♥️




Guru-guru senior terus mendekati Nabila seperti wartawan yang ingin mewawancarai narasumber nya prihal fakta yang terjadi pada dirinya sekarang ini.

"Nabila ko bisa jadi pacarnya pak Paul?tipsnya dong"tanya Bu Retno antusias,tadinya dia menghayal ingin menjodohkan anaknya dengan pak Paul namun semuanya pudar saat Nabila ternyata pemenang di hati lelaki itu.

"Terus nembak nya gimana Nabila, lucu ya kayanya"goda Bu Novia yang juga ikut nimbrung.

"Pake pelet apaan bisa dapetin guru ganteng plus pinter gitu nab?tanya pak Diman serius, lalu pria itu nyengir sebagai tanda bahwa pertanyaan nya hanya becanda saja.

"Bapak apaan sih aku pakai pelet nyi rorokidul"jawab Nabila ngasal.

Semua yang ada disana tertawa, sebenarnya Nabila malu harus di tanya oleh beberapa gurunya, terlihat pak Paul malah asik berbincang dengan pak Rekky yang terlihat gugup karena acara akan segera di mulai.

"Nabila selamat ya, ko bisa banget dapetin hati pak Paul?"tanya bu Arumi yang sibuk mengandeng anak bungsu nya yang baru masuk SD itu.

Nabila nyengir"ah ibu bisa aja nih, emang pak Paul terkenal ya dikalangan guru-guru?"sahut Nabila penasaran,kenapa juga mereka bisa seheboh ini saat tau Nabila dan pak Paul punya hubungan.

"Bukan terkenal lagi nab, dari guru wanita muda sampai lanjut usia heboh kalo ada pak Paul, cuman ya gitu pak Paul nya acuh"kekeh pak Burhan yang ikut bergabung ke hadapan Nabila dan guru lainnya.

"Udah yuk cari tempat duduk acara udah mau dimulai tuh,nab ayo bareng saya"ajak Bu Arumi menunjuk kursi khusus para tamu undangan, Nabila mengangguk lalu mengikuti guru nya itu.

Nabila duduk bersebelahan dengan pak Paul, acara sudah akan di mulai.

"Tadi di interogasi ya sama guru-guru?"tanya pak Paul sambil menahan senyumnya.

Nabila cemberut"Iyah malu aku wey"ucap gadis itu tersenyum tipis.

"Udah gak usah malu, have fun aja ada aku sayang"bisik lelaki itu mengusap lembut tangan Nabila.

"Kamu Nabila kan?"tanya seorang lelaki yang mungkin seumuran dengan Nabila, dia kebetulan duduk di sebelah kanan gadis itu, sedangkan pak Paul di sebelah kirinya.

Nabila menoleh, dia merasa familiar dengan wajah lelaki ini"oh siapa ya? Aldi kan?duh lupa."jawab Nabila bingung.

Lelaki itu mengangguk"iya ini Aldi Gunawan, anak Bu Astuti. Dulu kita satu SMP kan?"ucap lelaki itu menyakinkan.

"Oh iyah bener kamu satu SMP ya sama aku, duh maaf ya lupa, kirain bukan anak Bu Astuti loh"jawab Nabila yang baru ingat siapa lelaki di hadapannya ini.

"Gapapa, kirain kamu gak sekolah di SMA ibu aku ngajar nab"sahut lelaki itu lagi tampak ingin mengobrol lebih lama dengan Nabila.

"Kenapa coba kamu gak sekolah di mekar pelita bangsa juga?"tanya Nabila penasaran dan so akrab.

"Tadinya mau, cuman kata ibu disuruh di sekolah yang deket rumah aja"jawab Aldi tersenyum ramah.

Pak Paul masih memegang lengan nabila lalu mempererat sebagai kode agar jangan berisik, padahal hatinya tidak suka Nabila akrab dengan lelaki di sampingnya itu.

Nabila hanya tersenyum lalu mengangguk,kemudian menoleh ke arah pak Paul yang terlihat memasang wajah badmood.

"Mau lanjut kuliah dimana?"tanya Aldi menoleh ke hadapan Nabila.

"Belum pasti juga sih, soalnya udah keterima yang di London sama Jakarta juga.Belum nentuin mau ambil yang mana"jawab Nabila nyengir,lelaki itu mengangguk paham.

BOCIL PEMIKAT HATI (PAUL&NABILAH)-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang