Antara Aku Dan Kau

518 56 19
                                    

Moona tetap setuju meski telah mendengar risiko besar yang disebutkan oleh Amelia sebelumnya. Tapi ini sudah keputusannya sejak lama, jadi risiko sebesar itu bukan sebuah penghalang bagi Moona.

Jadi waktunya telah ditentukan. Besok pagi.

Amelia dan kawan-kawan akan menginap di sini beberapa hari untuk menolong Moona. Tapi untuk malam ini, mereka memutuskan untuk tidur dulu.

Zeta dan Kaela akan tidur di kamar Reine dan Risu yang sedang pergi, sementara Kobo akan tidur bersama Ollie. Mereka juga memutuskan untuk menginap karena khawatir pada Moona.

Makanan yang sebelumnya Kaela beli untuk mendamaikan Zeta dan Iofi, malah dimakan oleh mereka semua terutama Kobo dan Gura yang makan dengan sangat lahap.

Kini Alam juga sudah ingin bersiap-siap untuk tidur, waktu juga sudah hampir menunjukkan tengah malam. Saat melihat cucian piring bekas makanan menggunung membuatnya malas untuk mencucinya setelah hari melelahkan ini, jadi dia memutuskan untuk mencucinya esok hari.

Tapi saat dia ingin tidur ....

“A-Apa ini ...?”

Yang ada di hadapannya adalah empat gadis yang tidur di kasur double bed miliknya. Tidur berhimpit-himpitan tidak mengganggu kepulasan mereka. Itu adalah gadis EN minus Amelia.

“Sepertinya mereka langsung tertidur ketika melihat kasur.”

Seseorang berbicara dari belakang Alam, dan ketika ia menengok, itu adalah Amelia. Ternyata dia juga belum tidur.

“Amelia ... Tidak bisa tidur?” tanya Alam.

“Tidak juga, aku masih ada urusan sedikit dan sudah selesai sekarang. Tapi setelah melihat itu ....” Amelia melihat ke arah cucian piring yang menumpuk. “Aku jadi tidak bisa mengabaikannya begitu saja.”

“Hah ... aku akan mencucinya dulu.” 

Dengan malas, Alam berjalan menuju wastafel. Sepertinya ia akan tidur di sofa ruang tamu lagi malam ini.

“Biar aku bantu.”

Pada akhirnya, mereka berdua malah mencuci tumpukan piring di tengah malam. Kebanyakan momen tersebut hanya dilewati dalam keheningan, tapi ketika sudah setengah cucian selesai, Amelia membuka percakapan.

“Apa kau kesulitan?” tanya Amelia.

“Eh? Apanya?”

“Saat hidup bersama mereka. Cuma kau yang manusia di tempat ini, kan? Kecuali tiga orang itu, sih.” Amelia merujuk pada Kobo, Zeta, dan Kaela.

Alam mendongakkan kepalanya untuk berpikir. “Yah ... Awalnya memang sulit. Mereka bukan manusia, dan membuatnya mematuhi moral hidup manusia tentu tidak mudah.”

Alam ingat ketika Moona secara sembarangan menggunakan kekuatannya untuk menciptakan perabotan rumahnya, Iofi yang melakukan brainwash pada setiap orang yang dilihatnya, dan Risu ... dia cuma baca manga doang, sih.

“Lalu bagaimana kau meraih kepercayaan mereka?”

“Aku membantu mereka.”

“Membantu?”

“Aku tahu aku hanya manusia biasa, dan yang bisa kulakukan juga tidak banyak. Tapi entah bagaimana caranya, aku berhasil melewati semua masalahnya. Tentu aku memerlukan bantuan yang lain juga.”

“Begitu, ya?”

Amelia cukup terkejut dengan cara Alam untuk dekat dengan mereka. Karena Amelia menggunakan teknik yang berbeda, ia memakai teknik mutualisme. Selama dirinya memiliki apa yang diinginkan makhluk itu, maka ia akan terus menurutinya.

Kos-Kosan HoloID : Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang