Seseorang dengan Hoodie abu-abu berjalan di pinggir jalan. Tidak ada yang mencurigakan dengannya, kecuali tudung Hoodie yang ia kenakan dan masker pada matahari cerah terik seperti ini.
Seolah dirinya adalah seseorang yang biasa melakukan kejahatan di film-film atau orang terkenal yang bersembunyi dari penggemarnya. Dia tidak terlalu memikirkan hal itu karena dia akan sampai ke tempat tujuannya sebentar lagi.
Sampai ia berpapasan dengan seseorang.
Ia menghentikan langkahnya dan berbalik dengan curiga. Yang baru melewatinya adalah seorang gadis dengan baju dungarees jeans dan sneakers hijau, sambil terus berjalan, gadis itu melihat ke kanan kiri dengan bingung seakan sedang mencari sesuatu.
"Dia ...."
Sesuatu dari gadis itu mengusiknya, aura di sekitarnya tidak terasa seperti manusia, bahkan terasa seperti makhluk yang lebih maju lagi baginya. Itu sudah menunjukkan bukti kalau gadis tadi bukanlah manusia.
Terlebih lagi, ia tidak pernah melihat gadis itu di sekitar sini -- setidaknya selama ia mengelilingi Jepang.
"Bukan manusia, bukan dari Jepang ...."
Dia membuka maskernya sedikit. Melihat gadis itu membuatnya sangat bersemangat sampai-sampai menyunggingkan seringai dengan sebuah taring di sebelah kiri mulut kecilnya.
"... Aku bisa menyerangnya."
**
Sementara itu, Iofi masih celingak-celinguk mencari sesuatu yang bisa membuatnya mendapatkan petunjuk keberadaannya saat ini. Tapi meski sudah tahu, masalah sebenarnya adalah tujuannya saat ini. Yaitu kantor Hololive.
Iofi tidak bisa begitu saja bertanya kepada orang-orang di sekitarnya karena kantor Hololive sendiri memang sengaja untuk tidak diketahui oleh khalayak ramai karena akan menimbulkan kegaduhan.
Privasi para anggotanya juga menjadi salah satu alasan kenapa mereka tidak menyebarluaskan lokasi kantornya. Tapi sekarang itu malah jadi bumerang bagi Iofi saat ini, apalagi HP-nya mati dan petunjuk lokasi kantornya hanya berada di HP.
"Hah ... kenapa bisa jadi seperti ini, sih?" gerutu Iofi.
Dia menggaruk kepalanya pusing apalagi yang bisa ia lakukan dalam kondisi seperti ini. Kota Tokyo adalah tempat yang luas dan menunggu untuk ditemukan diantara jutaan orang disini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Iofi juga lupa tempat berhenti taksinya saat Risu tiba-tiba melompat keluar karena kebelet pipis. Yang pasti ada di sekitar area street food tempat Iofi kini berada.
Tapi bukan hanya itu masalahnya sekarang, Iofi merasakan sesuatu yang lain yang mengganggunya sejak beberapa saat lalu. Kini ia berhenti di tempat pejalan kaki di antara pejalan kaki lainnya, ia sedikit melirik ke belakang dan menyadari kalau ada seseorang yang mengikutinya.
Iofi tidak bisa melihatnya dengan jelas. Dia hanya yakin kalau ada yang mengikutinya, tapi keberadaan orang yang mengikutinya begitu sulit ia rasakan karena sukses menyatu dengan kerumunan pejalan kaki.
Selain itu, ketika Iofi berhenti berjalan dan melirik ke belakang, dia dengan cepat langsung bersembunyi dan menghilangkan keberadaannya. Dia menyimpulkan sesuatu tentang hal itu, kalau yang mengikutinya bukanlah manusia biasa.
Tapi dia belum pernah bertemu dengan makhluk-makhluk asing selain teman-temannya di bumi ini, dan jika itu adalah Moona dan Risu, tentu saja mereka akan langsung menghampiri Iofi ketika melihatnya.
Iofi kini punya beberapa pilihan, apakah dia berusaha kabur atau justru sebaliknya, menghampiri dan mencoba berbicara dengannya. Di satu sisi Iofi harus mencari Moona dan Risu, tapi di sisi lain dia sangat penasaran sebagai makhluk luar bumi dan ingin melihat makhluk cerdas lain selain manusia di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID : Season 2
Fanfiction(Slow Update) Fanfic yang (lagi-lagi) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari member Hololive ID gen 1, gen 2, dan gen 3