Mundur ke beberapa jam ke belakang.
Di tempat lain, tepatnya di rumah Amelia, dirinya yang sedang duduk di kursi ruang kerjanya, secara acak tersentak dan menoleh ke arah langit luar dari jendela.
“Apa terjadi sesuatu, Watson?”
Perilaku aneh Amelia disadari oleh Calli yang juga kebetulan ada di dalam ruangan. Ngomong-ngomong, Amelia dan keempat temannya masih tinggal di rumah Amelia dan melakukan pekerjaan sebagai streamer Hololive dari sana.
“Tidak ada apa-apa, hanya diserang kebosanan.” Amelia menjawab asal, meski tidak tahu apa yang mengganggunya.
Amelia kemudian bangun dari kursi putarnya dan membuka jendela sehingga hembusan angin bisa masuk ke ruangannya, mengibarkan rambut Amelia dan Calli dengan lembut.
“Hey, Calli,” panggil Watson.
“Apa?”
“Ini hanya saran dariku. Tapi aku rasa kau tidak perlu mencari keberadaan Keluarga Uruha yang membuat jiwa kabur lagi.”
“Huh? Kau menyuruhku berhenti untuk mencari biang keladinya?! Apa kau sedang bercanda sekarang?!”
“Tidak, aku hanya merasa kalau itu hanya buang-buang waktu saja.”
“Apa maksudmu?”
“Amelia benar.”
Tiba-tiba seseorang datang dan masuk ke dalam pembicaraan Amelia dan Calli.
Yang ikut mengobrol adalah seorang wanita dengan pakaian kemeja putih khas kantoran, memiliki rambut hitam dengan bagian rambut merah tersembunyi di bagian dalam rambut. Ia juga memakai kacamata dengan ID card menggantung di lehernya.
Isi ID card itu adalah logo Hololive dengan tulisan ‘Manager’ dan nama ‘Enma’. Dia adalah Manager dari Hololive cabang English, Enma.
“Enma.”
“Ketuk pintu dulu kalau mau masuk, kebiasaan burukmu itu tidak bisa dihilangkan, ya?” ucap Amelia.
“Maaf, maaf. Tapi menyambung ucapan Amelia sebelumnya … Calli, kau tidak perlu mencarinya lagi.”
“Apa? Tapi kenapa?!”
Enma memberikan sebuah berkas kepada Calli yang kemudian ia baca dengan seksama. Isinya kira-kira adalah pemutusan kontrak secara sepihak dari Hololive kepada Member Hololive Gen 3 “Uruha Rushia”.
“Ini …. Seseorang dengan marga ‘Uruha’ pernah bekerja di Hololive?! Kenapa tidak ada yang memberitahu ku?!”
“Awalnya setelah kau resmi bergabung dengan Hololive, aku ingin langsung memberitahumu. Tapi ….”
“Apa yang terjadi?” Calli kembali bertanya.
“Aku yang menghentikannya.” Enma menjawab.
Meski Amelia adalah seorang yang bebas dan tidak suka untuk disuruh-suruh, tapi jika sudah berurusan dengan Manajer Hololive, ia memilih untuk lebih berhati-hati dan menuruti mereka.
“Itu adalah keputusanku sebagai manajer kalian.” Enma kembali menjelaskan. “Jika kau tahu soal informasi kalau Rushia ada di Hololve, maka kau akan langsung mengejarnya dan tidak peduli pada pekerjaanmu di Hololive. Apa aku benar?” lanjut Enma.
“Tentu saja! Bergabung dengan Hololive dan menjadi streamer hanya batu loncatan untuk menemukan pelakunya.”
Aura gelap mengerikan keluar dari tubuh Calli. Meski sedang dalam masa hukuman dan sebagian besar kekuatannya di segel, tapi dia tetaplah seorang Grim Reaper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID : Season 2
Fanfiction(Slow Update) Fanfic yang (lagi-lagi) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari member Hololive ID gen 1, gen 2, dan gen 3