Futsal

338 40 26
                                    

Cia masih sering main ke rumah Alam untuk mengerjakan tugas kelompok mereka. Setelah Alam menyadari kalau Cia adalah seseorang yang enak untuk diajak kerja kelompok, ia jadi terus mengajak nya satu kelompok.

Soalnya terkadang teman-teman di lingkar pertemanan nya suka terlambat dalam mengumpulkan bagian mereka. Oleh karena itu, menurut Alam, karena ada yang bagus, untuk apa pilih yang jelek. Teman ya teman, tugas ya tugas.

Selain itu, Cia juga makin akrab dengan penghuni kos-kosan, terutama Risu. Tipikal Risu yang mudah berteman dan Cia yang friendly girl adalah paket yang saling melengkapi, ia bisa mengimbangi energi Risu yang tidak ada habis-habisnya.

Lalu ada Moona yang diajari berbagai resep masakan oleh dirinya. Moona mulai tertarik untuk belajar masak karena Iofi dan Anya yang selalu bisa membuat makanan enak, ia jadi ingin membuatnya sendiri.

Dan kemudian Iofi. Awal bertemu Cia mendapat tatapan sinis dari Iofi, tapi makin kesini entah kenapa mereka jadi dekat. Satu yang mendekatkan mereka adalah gosip. Jika mereka sudah bicara berdua, bisa berjam-jam dihabiskan hanya untuk gosip, kebanyakan sih ngomongin Alam.

Kebetulan hari ini Cia datang lagi ke rumah Alam.

"Cia! Udah selesai ngerjain tugasnya? Kalau udah, main yuk!" ucap Risu yang kepalanya muncul dari samping pintu rumah Alam.

"Ah, sebentar lagi selesai, nih. Tunggu sebentar, ya?"

"Okay~!"

Risu masuk ke rumah Alam dan duduk rapi di sofa di samping Cia. Ia sesekali melirik penasaran ke Cia yang sedang mengetik di laptop.

"Oi, jangan ganggu Cia lagi ngerjain tugas," ucap Alam.

"Tidak apa-apa, kok. Aku tidak merasa terganggu."

"Wlee! Aku dibela Cia! Sebentar lagi aku mau main sama dia, Alam gak ada kesempatan dekat-dekat dengan Cia." Risu menjulurkan lidahnya mengejek Alam lalu memeluk Cia.

"Sebentar lagi apanya? Masih ada laporan penjualan dua puluh lima halaman, nih," ucap Alam menyadarkan Cia pada kenyataan.

"Deadline-nya juga masih minggu depan ini, kan? Santai dulu gak sih?" ucap Cia menenangkan Alam. "Lagipula kita cuma disuruh buat laporan fiktif, pakai ChatGPT juga selesai ini mah," lanjut Cia.

"Dasar makhluk setengah AI," gumam Alam datar.

Meski begitu, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat. Tidak ada salahnya untuk melakukannya dan keduanya juga sudah mengerjakan dari pagi.

"Alam! Aku datang mau mengganggu hari kamu yang indah!"

Tapi tiba-tiba, seseorang masuk dengan bahagianya dengan kata-kata yang tidak indah. Untungnya Kobo sudah lepas sepatu, kalau tidak, Alam bakal melemparnya dengan laptop. Selain Kobo, Kaela dan Zeta juga datang di belakangnya.

"Halo, halo, apa kami mengganggu?" tanya Kaela.

"Iya, pulang sana," jawab Alam tanpa ragu.

Meski begitu, mereka tidak pulang dan ikut masuk ke rumah Alam sampai ia menyadari satu orang yang tidak mereka kenal. "Alam, itu siapa? Pacar baru kamu?" tanya Kobo.

Wajah Alam dan Cia memerah dengan pertanyaan tiba-tiba Kobo. "M-Mana ada! Jangan ngomong yang aneh-aneh, deh, dia ini teman sekelas ku!"

"Salam kenal semuanya, kalian boleh memanggilku Cia."

Seakan tidak merasa bersalah dengan apa yang ia katakan sebelumnya, Kobo langsung memperkenalkan diri dengan ceria. "Begitu, ya! Salam kenal, Cia, namaku Kobo! Kamu cantik, sih, tapi masih cantikan aku."

"Aku Zeta."

"Namaku Kaela Kovalskia. Kau boleh memanggilku Kaela."

Selain Kobo, Zeta dan Kaela juga memperkenalkan diri mereka. Tapi, Cia teringat sesuatu ketika mendengar nama salah satu dari mereka.

Kos-Kosan HoloID : Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang