“Kakakku mau mampir ke sini nanti sore, jadi pagi ini jadwalnya bersih-bersih!”
“Siap, Bos!”
Alam menyilangkan tangan di dadanya, sementara enam gadis ID berbaris ke samping rapi layaknya anak SD yang sedang upacara bendera. Ia tidak berhenti di situ, Alam juga menyuruh tamunya ikut membantu, yaitu Zeta, Kaela, dan Kobo
“Kalian juga! Daripada tidak ada kerjaan, mending bantuin mereka!”
“Eh~ Kami juga? Kan kami tidak ada hubungannya?” keluh Kobo.
“Itu adalah risiko karena kalian ada di hadapanku saat ini. Sekarang jangan banyak protes dan cepat kerja.”
Kobo tidak protes lebih banyak lagi dan langsung membantu mereka. Walau pun ia pergi sambil menggerutu. ‘Tadi mah aku gak main ke sini hari ini.’ adalah gerutu yang bisa Alam dengar walau suaranya kecil. Tapi itu sudah terlambat sekarang.
“Kobo, bantuin aku, ya? Nanti aku pinjamkan game punya Risu,” ucap Ollie.
“Serius?! Kalau begitu, tunggu apa lagi?!”
Gampangan. Begitu pikir Alam ketika melihat Kobo yang dengan mudahnya kembali ceria hanya dengan disogok hadiah kecil. Dan harusnya mereka izin ke Risu dulu kalau mau pinjam sesuatu, tapi Alam mengabaikannya.
“Oi, Agent gadungan. Bantu aku bersih-bersih kamar,” ucap Anya. Merujuk pada Zeta.
“Hah?! Siapa yang kau sebut ‘Agent gadungan’, dasar besi murahan?!”
“Kau tidak terima, hah?!”
“Grr ....” Anya dan Zeta kembali bertengkar dan adu tatap sinis, tapi dengan cepat Alam memisahkannya dengan memukul kepala mereka berdua dengan baskom. “Aduh!”
“Jangan ribut, cepet bersih-bersih sana.”
Keduanya mengelus-elus kepala mereka yang habis di pukul baskom. “B-Baik.” Kemudian pergi dengan anteng ke kamar Anya untuk bersih-bersih.
Sekarang tinggal tersisa Alam dan Kaela berdua. “Aku mau beli minum deh buat mereka.” Kaela juga ikut keluar.
“Jangan yang mahal-mahal!” teriak Alam. Hanya dibalas jempol ke atas tanpa menghentikan langkah.
“Hah ... aku khawatir. Kayaknya memang harus di awasin deh mereka semua.”
Alam pun akhirnya juga ikut mengawasi para gadis yang sedang bersih-bersih. Sekitar satu jam-an mereka melakukannya di bawah komando Alam.
Yang paling duluan selesainya adalah Anya dan Zeta. Selain karena mereka membersihkannya berdua, kamar Anya adalah yang paling minimalis karena hanya berisi dapur dan meja tempat Anya berubah menjadi ke mode keris.
“Kamar mu bahkan gak ada kotor-kotornya, kenapa malah ngajak bersihin berdua?” protes Zeta.
“Gapapa, aku hanya ingin membuatmu repot saja.”
“Dasar besi bekas!”
“Apa katamu, Agent buangan?!”
Mereka bertengkar lagi. Alam pun mengabaikannya, itu sudah terlalu sering terjadi sampai semuanya berpikir kalau itu adalah cara keduanya menunjukkan keakraban mereka.
Lalu yang selanjutnya selesai adalah Moona, kemudian di lanjut oleh gadis lainnya. Semuanya beristirahat sambil meminum minuman yang dibeli oleh Kaela. Cuma jus aneka buah biasa, tidak terlalu mahal seperti yang disuruh Alam.
Tapi acara bersih-bersih mereka masih belum selesai. Alam masih melihat mereka semua yang duduk dengan posisi berdiri melipat tangan. “Sekarang saatnya inspeksi, kalian tunggu saja di sini, aku yang akan mengecek kamar kalian sudah bersih atau belum,” ucap Alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID : Season 2
Fiksi Penggemar(Slow Update) Fanfic yang (lagi-lagi) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari member Hololive ID gen 1, gen 2, dan gen 3