"Akhirnya sampai juga!"
Mereka berenam masuk ke dalam ruangannya. Ruangan yang penuh sesak dengan orang-orang yang juga seperti mereka -- tidak sabar untuk menyaksikan konser ini.
Ruangannya gelap, tapi kelap-kelip lampu dari lightstick milik para penonton membantu ruangan ini supaya tidak terlalu gelap. Bahkan, membuatnya menjadi lebih indah. Mereka semua menunggu dengan sabar, menunggu ke sebuah panggung besar yang masih kosong di depan mereka.
Itu adalah tempat para Idol akan tampil. Tapi sekarang belum saatnya, makanya yang bisa mereka lakukan adalah menunggu dengan sabar.
"Wow. Ini pertama kalinya aku datang ke tempat seperti ini," ucap Anya.
"Jika di duniaku dulu, yang paling mirip suasananya adalah pelantikan raja atau ratu. Itu pun di hari yang cerah," ucap Reine sambil menengok ke sekitar.
"Oh, ayolah! Jangan norak begitu. Kita cuman ada di konser biasa, tidak perlu setegang itu. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah melompat-lompat dan menikmati konsernya! Ini, aku bawa lightstick."
Kobo menyerahkan beberapa pasang lightstick ke mereka semua. Kaela tidak tahu dimana dia menyimpan itu, tapi dia tidak mau peduli lebih jauh. Asal tidak merepotkan, itu sudah lebih dari cukup baginya.
"Hn? Ollie? Ada apa?"
Saat menyerahkan lightstick, Kobo menyadari kalau Ollie sedang tidak bersama mereka. Ia seperti tercengang dan pandangannya tertuju pada panggung kosong di depannya. Seolah ... itu adalah sesuatu yang familiar baginya.
"Perasaan apa ini ...? Kenapa rasanya sangat mendebarkan, tapi juga mengasyikkan?" gumam Ollie.
Dirinya sangat yakin kalau ini bukan ingatannya, tapi dia merasa kalau dirinya pernah berada di tempat seperti ini sebelumnya. Mungkin saja ... ingatan saat sebelum dia mati.
"Ollie!"
"Eh, iya?"
"Kenapa bengong aja, sih? Ini lightstick kamu."
"O-oh, maaf."
Teriakan Kobo menyadarkan Ollie dari lautan pikiran yang mengombang-ambing dirinya saat ini.
Tapi untuk sekarang, Ollie tidak ingin memikirkannya lebih jauh, ia memutuskan untuk seperti itu. Kali ini, dia akan fokus untuk menikmati konser serta mendukung ketiga temannya yang akan segera tampil.
**
Sementara di belakang panggung, kondisinya juga tidak kalah heboh. Beberapa member menyemangati diri mereka sendiri dan teman-temannya. Karena kebanyakan dari mereka hanya biasa berinteraksi di depan komputer, dan jika di atas panggung adalah sebuah cerita yang jauh berbeda.
Terutama tiga orang yang baru akan tampil di tahun ini. Moona, Iofi, dan Risu datang jauh-jauh dari Indonesia ke Jepang tentu saja tidak ingin mengecewakan para penonton.
Tapi hal itulah yang membuat mereka semakin gugup. Risu dari tadi duduk dengan gelisah, Iofi juga sama, sementara Moona yang terlihat paling tenang. Meskipun begitu, mereka berdua bisa mendengar detak jantung Moona yang berdebar keras dan cepat.
"K-kita tidak boleh ... nervous begini, dong!" ucap Risu menyemangati Iofi dan Moona, walau dia sendiri juga gemetaran.
"B-betul, tuh. Kita pasti tampil hebat di depan semua penonton! T-tenang saja." Iofi juga ikut menyemangati.
"Y-ya." Sementara Moona jadi yang paling diam diantara mereka.
"Oi!"
"WAAAHH !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID : Season 2
Fanfiction(Slow Update) Fanfic yang (lagi-lagi) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari member Hololive ID gen 1, gen 2, dan gen 3